7. Ketemu lagi, Hana?

2.7K 165 10
                                    

Typo Everywhere.

***

Pagi hari itu Lenya yang baru bangun tidur tak sengaja bertemu dengan adiknya, Gany saat mereka akan menuruni tangga.

"Udah siap-siap pengen berangkat ya Gan?" tanya Lenya.

"Yups."

"Jadi kangen masa-masa berangkat sekolah, oyah, di sekolah udah dapet belum?"

"Dapet apaan?" tanya Gany bingung. Lenya hanya menampilkan ekspresi yang sangat menjijikan, itu menurut Gany, "cewek? Ngga ada yang spesial dari mereka."

"Lah? Kok lu kaga tertarik ama cewek sih. Jangan jangan kamu..."

"HOY AKU BUKAN GAY! MENJIJIKAN!" teriak Gany tak suka lalu berlalu pergi meninggalkan Gany.

Hazel yang sedari tadi menunggu di mobil hanya menggerutu tak jelas.

Hazel dan Gany sudah sarapan kok, pas mau berangkat Gany ngambil buku dulu yang ketinggalan dan ketemu Lenya di tangga.

"Lelet banget sih tuh anak!" gerutu Hazel yang duduk di samping Yoga.

"Yah namanya juga anak SD 'kan? Dulu kamu 'kan kayak gitu."

"Aku kayak gitu? Masa sih?" ucap Hazel tak mengakui kalau pas SD dia kayak gitu. Yoga hanya tertawa renyah dan kembali menatap jalanan di depannya. "Misimu yang itu udah selesai?"

"Belum, aku masih butuh beberapa bukti tentang kejadian dulu itu." jawab Yoga.

Beberapa menit kemudian mereka mendengar suara pintu mobil tertutup. Gany duduk di sana dengan Lenya yang berdiri di luar mobil.

"Halo kalian! Hati-hati ya!"

"Iya kak Leny tenang ae." jawab Hazel sambil menutup kaca mobilnya. Yoga tersenyum dan menjalankan mobilnya. Meninggalkan Lenya sendirian di sana.

Lenya memandang kepergian mereka. Hh~ kembali lagi Lenya sendirian di rumah. Semua anggota rumahnya sibuk dengan urusannya masing-masing.

"Aku ingin jalan-jalan... Hmmm mobil nganggur tuh satu."

***

Hana dan kakaknya, Kano sedang berada di kafe. Hana sesekali tertawa mendengar cerita kakaknya itu.

"Gua rindu Lenya, jadi gimana ya keadaan Lenya?" gumam Hana sambil memandang ke luar jendela.

"Gua denger gosip sih dia lagi deket sama Rafa, tapi gua denger juga katanya dia sama Adrian lagi berantem. Aaahh biasalah, gosip simpang siur." jawab Kano sambil merentangkan tangannya dan menguap lebar.

"Semenjak Naufal dan lu kuliah kita berhenti jadi orang jahat. Gua rindu jadi orang jahat." lanjut Kano.

"Cih dasar gila lu! Tenang aja, saat gua sebel, kita lanjut lagi." ujar Hana disusul tawanya.

Hana menopang pipinya dengan telapak tangannya, ia memandang keluar jendela. Pikirannya melayang saat dimana ia bertemu Adrian sampai Nuafal yang meninggal.

2. Dear Mantan: Cinta Butuh Kepastian [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang