Minta maaf readerrrsss . Bab ni ada sedikit 18XS . Peringatan ! Pembaca hanya 18tahun keatas ⬆.
Lelaki itu memberhentikan keretanya didalam garaj rumah banglo 2 tingkat yang tersergam indah namun masih ada yang kekurangan . Kebahagiaan mungkin ?..
Enjin kereta dimatikan . Sufi disebelah di renung . Mata hitam milik lelaki itu berlari-lari menerobos wajah polos milik Sufi . Shawl yang dipakai Sufi senget . Namun masih terserlah kecantikkan Sufi kerana wajahnya yang putih bersih .
" Kau .. Lain dari yang lain . Aku suka ... " Dielus lembut pipi Sufi . Dalam kesamaran cahaya lampu dari rumah banglo itu , lelaki itu dengan berani mencium pipi Sufi .
Sufi diam tidak berkutik . Dia bukan tidur wehh . Dia pengsan . Kalau Sufi sedar , memang dah lama arwah bibir lelaki tu .
" Cantiknya kau ni .... "
Lelaki itu merapatkan kedudukannya dengan Sufi . Di tenung wajah suci Sufi . Tangannya gatal . Gatal nak pegang Sufi . Ada lelaki macam ni , memang aku cucuk leher dia dengan pen bertalu-talu .
" Kau akan jadi milik aku malam ni .... "
Lelaki itu mencepung tubuh kurus Sufi . Dibawanya naik ke bilik di tingkat dua . Bilik sederhana besar . Muat untuk sepasang suami isteri . Ruangan bilik tidak sempit , malah bertemakan vintage . Klasik betul .
Sufi diletakkan di atas katil bersaiz king dengan perlahan-lahan . Lelaki itu merenung seketika wajah Sufi yang tidak bergerak dari tadi .
" Tunggu sini .. Aku nak mandi " bisiknya di telinga Sufi yang kaku . Lalu di cium dahi Sufi dengan lembut sebelum berlalu kebilik air . Nayaaaa kalau Sufi bangun . Disentuh tanpa batasan . Memang Sufi cincang je lelaki ni .
15 minit .
Lelaki itu keluar dari bilik air . Dengan bertuala yang hanya dililit di pinggang . Dia berjalan perlahan menuju ke katil . Sufi masih kaku . Dia pengsan teruk . Agaknya sampai tengahari esok baru bangun kot .
Dia duduk disebelah Sufi . Matanya meneliti setiap inci tubuh Sufi . Shawl yang dipakai Sufi dibukanya perlahan . Anak tudung Sufi yang dipakai juga ditanggalkan . Maka terserlahlah mahkota Sufi yang memang Sufi jaga dari pandangan mata ajnabi .
Lelaki itu tersenyum sumbing . Segaris senyuman syaitonnnn dan iblisss terukir dibibir merahnya . Tangannya mula menari-nari diatas wajah Sufi . Dia mendekatkan mukanya ke muka Sufi .. Kepalanya ditongkatkan menggunakan siku .
Jari telunjuk kanannya mula menyentuh bibir Sufi . Dielus lembut . Dia geram . Tapi dia harus sabar . Lalu naik ke hidung . Hidung Sufi tak kemek , tak mancung , tapi cantik terletak . Jarinya ligat menari disekitar wajah Sufi . Sufi masih tidak bergerak .
" Sayang ... Teman aku malam ni yea .? Aku sunyi . Mulai malam ni .. Kau milik aku seorang .. Milik aku seorang . " bisik lelaki itu di telinga Sufi .
" Sayang .. Nama awak apa ? Nama saya Muhammad Awatif Hairul . Umur saya 23 . Awak ? " Awatif mengoncang sedikit tubuh Sufi . Namun Sufi tetap diam dan bisu . Yelahhh dah pengsan .
" Takpe . Awak rehat tau . Biar saya yang cari , nama awak apa . " Di usap lembut rambut Sufi sebelum dia turun dari katil . Di capai telefon iPhonenya , nombor seseorang di dail pantas sambil berlalu ke luar bilik .
" Hello . Ha . Aku nak kau cari tahu , siapa nama perempuan ni . Tempat tinggal . Dan semua yang berkaitan dengan dia . Sekarang ! Aku nak secepat yang mungkin . !! Yea . nanti aku bagi gambar !! " arahan dikeluarkan dari suara serak basah Awatif . Panggilan dimatikan . Awatif yang membelakangkan pintu bilik Sufi yang tak tertutup rapat berjalan masuk ke bilik . Sufi yang tidak berhijab itu direnung .
YOU ARE READING
Sambut Cintaku Sayang
Teen FictionTragedi hitam meragut KESUCIAN SUFI AFINA dengan sekelip mata . Dulu dialah yang suka menerajang , mengusik dan membuli . Namun , atas satu keadaan yang telah MERAGUT MARUAHNYA , dia kini hanya seorang manusia lemah . Trauma yang di alaminya membua...