Sakitnya dua kalilipat

293 10 1
                                    

Nyatanya niat Citra untuk vakum, niat Citra untuk tidak mengingat Raka adalah hal yang sangat sulit dilakukan.
Sebetulnya ada suatu hal yang ia sembunyikan.
Waktu itu, awal mula Citra tau Raka sama Via, Citra bukan hanya kesal pada Raka, Citra bukan hanya dihadapkan pada satu permasalahan, namun persahabatannya pun dengan Risa dan Nina sempat terguncang gara-gara kejadian ini.
Citra marah, Citra kesal, Citra dongkol, ada rasa kecewa juga, mengapa?? Sebab ternyata Risa dan Nina sudah tau hubungan Raka-Via sejak dua minggu yang lalu, mereka sengaja menyembunyikannya, siapa yang gak kesel sahabatnya sendiri gak ngasih tau tentang ini? Siapa??. Citra semakin merasa tertekan, emosi tak dapat lagi diredamnya, "sahabat macam apa itu? Jahat sekali" ucapnya dalam isak tangis. Saat itu, sangkaan buruk terus bergelayutan di pikiran Citra, ia masih tidak menyangka bahwa sahabatnya seperti itu. Seperti biasa, Jika Citra marah atau kesal dia akan diam seribu bahasa, seolah-olah orang yang tak pernah kenal. Pertama kali Citra tau soal ini, dia langsung cerita, menuangkan kesakithatiannya pada sahabatnya Sani, Yura, dan Kiki. Mereka kaget, ternyata merekapun baru tau soal hubungan Raka sama Via, Citra juga cerita kalo Risa dan Nina nyembunyiin hal ini dari dia, mungkin mereka juga gak nyangka tentang hal ini, dan menganggap sama, seperti apa yang telah Citra pikirkan.

Esok,
Citra masih kesal, masih dongkol kepada mereka, akhirnya ia meluapkan rasa kesalnya kepada Risa terlebih dahulu. Risa menerima, Risa mengaku salah atas kejadian ini, ada beberapa pernyataannya juga yang begitu menyentuh,
"Aku tau Cit aku salah, aku minta maaf atas kejadian ini. Tapi sebelumnya denger dulu penjelasan aku. Aku dan Nina emang sengaja nyembunyiin hubungan Raka dengan Via dari kamu Cit, itu bukan karena aku benci sama kamu, tapi karena aku sayang, aku kasian sama kamu Cit, kamu sendiri yang pernah bilang kalo kamu gak siap jika seandainya denger kabar bahwa Raka sama orang lain sebelum UAS dan UN, kamu sendiri yang bilang pikiran kamu bakalan kacau kalo tau hal itu. Aku takut Cit, aku takut kalo hal itu terjadi pada kamu, jadi aku dan Nina lebih memilih menyembunyikannya, meskipun ada yang mengganjal, ada keinginginan buat ngasih tau kamu, tapi aku rasa itu bukan saatnya. Disamping itu juga Raka gak mau berita ini nyebar duluan, karena hubungan mereka belum pasti, Raka sama Via belum pacaran Cit. Sebenernya posisi aku serba salah Cit, aku bingung. Sekali lagi maafin aku Cit. Terserah, kamu, Sani, Yura, dan Kiki mau menilai aku seperti apa. Mungkin kamu ga bakal percaya lagi sama aku, tapi jujur aku gak mau kehilangan seorang sahabat terbaik kaya kamu."
Air mata menetes perlahan, sedikit. Citra merasa tersentuh atas pernyataan Risa. Pikiran buruk juga sangkaan Citra terhadap Risa dan Nina hilang seketika, akhirnya Citra pun sama-sama meminta maaf atas kejadian ini.
"Maafkan aku juga Ris, aku terlalu cepat menilai dari sisi buruknya, tapi maaf juga kalo seandainya aku sedikit berubah, ada rasa canggung antara kita, karena aku rasa untuk mengembalikan hal ini cukup sulit, artinya butuh proses."
Membaiklah hubungan antara mereka, meski Citra kebanyakan menghindar, tapi sedikitlah ada tegur sapa yang menghangatkan.

Friendzone(?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang