Part 7 (Perubahan total)

24.9K 1.2K 14
                                    

Makasih vomentnya guys! Membuat aku jadi semangat ngetik lagi. Maaf jika ada typo dipart sebelumnya maupun dipart yang akan datang.

🏢🏢🏢

Syna menatap Nessa dengan tatapan bertanya. Nessa pulang ke flat sekitar pukul 10.00 dengan wajah yang muram dan tampak bekas air mata disekitar matanya. Untung saja, sepulang dari reunian Syna langsung menuju rumah orangtuanya untuk mengambil Hazel yang sudah tertidur pulas.

"Kamu kenapa dan tadi aku tidak menemukanmu jadi aku memutuskan untuk pulang sendiri. Maaf ya."

"Tidak apa-apa. Nanti aku ceritain, aku mau istirahat dulu ya," kata Nessa lesu.

Syna hanya menganggukkan kepalanya dan tersenyum maklum. Mungkin Nessa butuh waktu pikir Syna.

Sesampainya dikamar, Nessa menatap kearah Hazel yang tertidur pulas dengan wajah polos tanpa dosanya. Mirip! Benar-benar mirip dengan wajah baj*ngan itu pikir Nessa sambil tersenyum sendu.

Nessa mengganti bajunya dengan baju tidur dan kemudian berbaring disebelah Hazel. Nessa berbaring dengan posisi kesamping agar dapat menatap wajah polos Hazel.

"Nak, jika terjadi apa-apa dengan kita. Ingatlah, mom sangat mencintaimu!" Gumam Nessa pelan dan kemudian mengecup kening Hazel sambil menitikkan air matanya.

Nessa menangis dalam diam dan berdoa dalam hati. Dia pasrah. Dia menyerahkan semuanya kepada kehendak Tuhan.

Nessa tertidur karna terlalu banyak menangis.

Keesokkan harinya, Nessa terbangun karna sebuah tepukan tangan terus mendarat berulang kali dipipinya.

Nessa mengerjapkan matanya dan menguceknya pelan. Ketika dia membuka matanya, terlihatlah wajah Hazel yang sedang tertawa.

"Mama!"

"Manis sekali," kata Nessa geram sambil tersenyum.

Nessa menggendong Hazel dan kemudian mendaratkan banyak kecupan diwajah Hazel yang mengakibatkan dia tertawa cekikikan.

"Anak mom manis banget," kata Nessa.

"Mama! Usu!"

"Susu ya? Bentar ya mama buatkan."

Nessa membuat susu dan mengocok botol dan memberikannya kepada Hazel.

"Anak mama minum susunya dulu ya sambil nonton film ABC. Mama mau mandi dulu. Oke?"

Seolah mengerti, Hazel tertawa dan meneriakkan kata, "Mama!"

🏢🏢🏢

El mengacakkan rambutnya kasar. Dia menggeram marah dan mendudukkan dirinya dipinggir kasur.

"Argh!"

"Kenapa lo mengkhianati gue, Nes,"gumam El lirih.

El menatap lembaran-lembaran foto itu. Foto yang menjadi alasan mengapa dia meninggalkan Nessa. Dia terlalu sakit. Hatinya sakit. Coba kalian bayangkan istri kalian berselingkuh dengan laki-laki yang sama sekali tidak ia kenal.

Anak yang dikandungnyapun membuat El ragu apakah itu anaknya atau bukan. Sebut dia brengs*k,baji*gan atau apalah. Tapi kalau kalian mengalami hal yang serupa, pasti kalian akan melakukan hal yang sama.

El bangkit dari kasur dan berjalan menuju meja kerjanya. Dia mengetikkan beberapa angka.

"Halo?"

"Halo."

"Lakukan rencana dua."

"Baiklah. Kapan dilaksanakannya?"

"As fast as you can," jawab El dingin dan memutuskan sambungan telfon sepihak.

"Lo akan merasakan juga penderitaan akibat penghianatan yang lo lakukan, Nes! Jangan harap lo hidup berbahagia bersama pria itu dan anak kalian," gumam El sambil menggeram marah.

El mengepalkan tangannya dan membanting ponselnya kecermin dihadapannya.

Dia memegang dadanya. Luka akibat penghianatan Nessa menimbulkan bekas yang tidak dapat dihilangkan.

Flashback on.

"Tau gak siapa yang menyebabkan lo hampir kecelakaan?" Teriak seseorang.

El menatap perempuan yang memasuki ruangannya itu dengan datar.

"Gue gak mau tau!"

"Yang menyebabkannya itu Nessa bo*oh! Dia juga berselingkuh."

"Diam! Jangan memfitnah istri gue!" Bentak El.

"Kalo lo gak percaya. Nih buktinya! Bukti itu gue dapatkan dari teman lo," kata perempuan itu sambil melemparkan map coklat dan berlalu pergi meninggalkan ruangan rumah sakit itu.

El menatap map itu. Dengan ragu dia mengambil map dan membuka isinya.

Matanya terbelalak. Tidak percaya atas apa yang dilihatnya sekarang.

"Argh! Lo tega Nes! Arghhh!" teriaknya sambil memegang dadanya karna merasakan sesak.

Flashback off.

El memejamkan matanya dan mencoba tidur. Tidurnya tampak sangat gelisah dan peluh pun bercucuran dari kening maupun diseluruh tubuhnya.

"Bahkan untuk tidur tenangpun gue gak bisa," gumam El sambil terduduk dikasurnya.

TBC.

Strong MommyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang