.
.
."Ayah!" Bella memanggil ayahnya setelah membaca surat panggilan kerja di atas meja ruang tengah.
"Iya nak?"
"Ayah mau ke Itali lagi? Kapan?"
"Ke itali?" ayah mengerutkan keningnya, memasang ekspresi pura-pura tak paham.
"Ayah ... Aku mau ikut! Pokoknya aku mau ikut," rengeknya sambil bergelayut manja, "lagian kan aku sedang liburan sekolah yah ..."
"Eeh nggak boleh! Nggak, nggak, nggak ... Nggak bisa!" sergah mama cepat, "ntar kamu malah keenakan disana, trus nggak mau sekolah. Minta pindah ... Ckk, ckk ... Nggak, nggak! Nggak bisa!"
Bella mendengus sambil memasang wajah kesalnya. Kok mama tau aja sih ... batinnya.
"Nggak, pokoknya nggak boleh!" mama memperingatkan sekali lagi, sebelum berlalu ke kamar mandi.
Ayah hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum melihat tingkah istri dan putrinya.
"Ayah ..." rengek Bella sambil berbisik, "Pokoknya aku ikut ayah ya ... Nggak usah dengerin mama! Pokoknya aku ikut, titik! Aku nggak mau liburan di rumah ..pasti nggak seru sama mama. Pokoknya ikut ya yah!"
"Iya, iyaa ... Tenang aja,"
Dan mereka berdua saling mengedipkan sebelah mata.
"Yuhuu ... Makasih ya yah!" Bella bersorak dan langsung mengecup pipi ayahnya.
➖➖➖
Ciao! Gue Bella. Regazza nama tengah gie, dan Cabello akhirannya. Bella Cabello, remaja yang baru beranjak 16 tahun dua minggu yang lalu. Gue akrab banget sama ayah, punya banyak kesamaan dan kurasa 80% gen gue berasal dari ayah dan sisanya gen dari mama, karena kita samasekali nggak pernah akur. Jarang. Maksud gue, selalu ada perdebatan kecil di antara kita. Dan juga, akhir-akhir ini gue sering nguping kedua orang tua gue berdebat entah karena apa. Gue nggak bisa nanya ke mereka, gue bahkan nggak punya saudara atau saudari.
Yaah ... Jadinya seperti itulah. Sama seperti kebanyakan anak tunggal lainnya. Manja. Tapi kalo gue mah ditambah polos, kekanak-kanakan dan cuek. Gitu sih kata orang-orang. Cantik, pintar dan mandiri juga jangan lupa, itu tambahan nya. Tapi ada yang harus kalian tau.
Cantik sih iya, tapi gue nggak suka dandan. Berpenampilan apa adanya, karena gue cantik alami. Jiaah :v
Pintar iya juga, tapi gue nggak suka belajar. Menghafal, hitung-hitungan atau apapun yang hanya mempersulit sesuatu-gue nggak suka. Sebenarnya, semua hal itu sederhana. Hanya saja kita yang mempersulitnya.
Dan mandiri. Ya, gue emang mandiri sih. Mandi sendiri, makan sendiri, tidur sendiri, di rumah sendiri ... Semuanya sendiri, karena anak tunggal rata-rata seperti itu. Ya kan? Dan itulah yang buat gue mandiri. Gue jadi lebih giat dan senang bekerja, melakukan sesuatu yang gue suka. Tapi kalo udah ketahuan sama mama, beuh ... mampus deh pokoknya.Well ... You will know me better when you come to my journey (^▽^)
➖➖➖
Setelah bercek-cok dengan mama selama hampir 60 menit, akhirnya gue diijinin untuk ikut ayah ke Itali-hanya untuk liburan.
Dan malam ini gue sama ayah berangkat ke bandara. Mama nggak ikut karena sibuk dengan kerjaan kantornya. Ia benar-benar wanita tersibuk yang sudah ngelahirin gue, tapi seperti nggak menganggap gue ada. Sudahlah ...
Kata ayah, kita akan tinggal di rumah keluarga ayah bersama nenek-kakek, tante, om, sepupu ... Ohoo gue nggak sabar bakal ketemu sama kawan kecil gue a.k.a Camila Cabello, yeah ... Kalian tau kan sapa dia?
Tapi, hmm ... Gue belum bikin rencana liburan nuh. Hanya satu hal yang terbersit di otak gue waktu tau bahwa ayah akan ke Itali, yaitu Valentino Rossi! Yuhuu ... The Doctor 46 kebanggaan seluruh dunia. Gue samasekali nggak mikirin menara Pissa atau hal lain yang langsung dipikirkan para gadis. Oh, actually ..itu hal kedua yang terbersit dalam otak gue setelah Valentino Rossi. Gue benar-benar pengen ketemu sama dia karena gue termasuk penggemar beratnya! Gue suka dia, skill balapnya, motornya, gambar-gambar di helm nya, semuanya!Aah ... Apa kalian tau? Gambar-gambar yang ada di helm The Doctor itu dibuat sama atah gue lho, dan yang terbaru menggunakan teknologi canggih. Dan gue rasa ... kemungkinan besar ayah pergi ke Itali menerima panggilan kerjanya itu untuk menggambarkan salah satu helm terbaru The Doctor??!
Woaah ... Ngarep banget nih! Karena bertemu dengannya adalah impian terbesar gue! Waktu kecil, gue yakin pernah mimpi ketemu sama dia di suatu tempat dan gue di gendong, diajak becanda ... Beneran! Yakin gue itu bukan mimpi!
➖➖➖
Ting! Tong!
Ayah memencet bel sebuah rumah sederhana yang tak lama kemudian pintunya terbuka. Muncullah seorang gadis dengan matanya yang membulat saat menyadari bahwa tamu yang datang adalah om dan sepupunya.
"Bella!" mereka berpelukan. Bella meloncat kegirangan karena bertemu Camila. Ia tak menyangka Camila ada di rumah dan bahkan membukakan pintu untuknya dan ayah.
"Mau tinggal berapa minggu?" tanya tante Luciana setelah mereka masuk dan duduk di ruang keluarga.
"Yaah ..sampai pekerjaanku selesai," jawab ayah.
Bella langsung menoleh ayahnya, "Cuma sampai pekerjaan ayah selesai?? Cepet banget dong ..?! (╯︵╰,)"
"Kalo gitu, om Ale kerjanya lama-lama aja ... Biar Bella bisa lama disini," timpal Camila sambil nyengir.
"Biarin deh ... Selesainya kapan aja yang penting aku bisa kesini," ujar Bella sambil menyeret Camila. Ia capek dan ingin segera rebahan di ranjang yang empuk, "Kamar lo dimana? Kok rasanya isi rumah ini agak berubah ya?!"
"Bukan agak lagi, tapi emang berubah-banyak!" giliran Camila yang menyeret Bella menuju kamarnya di lantai atas.
"Haah ... Ranjang lo selalu empuk ya," tutur Bella sambil rebahan.
"Eh, nanti malam jalan-jalan yuk!"
"Kemana?" Bella langsung melonjak karena penasaran.
"Mm ..kemana yaa??" Camila melirik Bella dengan lirikannya yang membuat penasaran, "Lihat aja ntar malam. Lo istirahat dulu deh .."
"Btw ... Kerjaan lo gimana?"
"Lagi free sekitar dua minggu ... Nggak pa-pa lah ... Biar yang tua-tua dapet istirahat. Kasihan ntar pinggangnya encok, hahaa .."
Mereka pun tertawa dan bercanda, menghabiskan waktu bersama sambil rebahan di ranjang empuk Camila. Lama nggak bertemu sih, sekitar delapan tahun!
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Chapt. One
Iseng2 buat nih
Baru awal, jadi masih perkenalan ... Sorry klo typi, absurd n whatev
Vote n comments ny ya
Hope u enjoy it ^ ^
KAMU SEDANG MEMBACA
Amnesia
Teen FictionGue jatuh cinta sama Luca, adik tiri pria yang gue idolakan. Dia ngajarin gue banyak hal yang gak pernah gue pelajari sebelumnya. Dan disaat akan menjalin hubungan serius dengannya, ada beberapa hal yang meresahkan gue. Peraturan, Rossi, Silvia, dan...