Risalah Hati

3.9K 219 11
                                    

Hidupku tanpa cintamu bagai malam tanpa bintang

Cintaku tanpa sambutmu bagai panas tanpa hujan

Jiwaku berbisik lirih ku harus miliki dirimu


Aku tak tahu sejak kapan perasaanku padanya menjadi sedalam ini. Berkali ku yakinkan diri bahwa ini hanya kekaguman belaka. Namun berkali itu juga kedalaman matanya menenggelamkanku begitu jauh. Jauh ke dalam.

Dan ketika ku sadari ia tak menyambut uluran tanganku, semua terlambat. Aku terlanjur tak bisa naik ke permukaan.

.

.

"Karin, dimana daftar stan tiap kelas buat festival besok?"

Twich!

Satu perempatan siku muncul.

"Itu di atas meja dekat proposal,"

"Karin, dimana daftar logistik yang diserahkan Konan kemarin?"

Twich! Twich!

Dua perempatan siku muncul.

"Itu di map biru,"

"Karin, aku lapar beli makanan sana! Aku mau roti melon"

Twich! Twich! Twich!

". . . ."

"Hey, Kar-"

BRAK !

"Heh, Suigetsu, sebenarnya apa mau mu?! Sekali lagi kau menggangguku menulis laporan, percayalah, aku akan membunuhmu!"

"Cih, panggil aku ' senpai', Nenek sihir,"

"APA?!"

Aku hanya tersenyum – senyum geli memandangi pertengkaran dua orang di depanku ini.

Melerai mereka?

Tidak, aku cukup pintar untuk belajar dari pengalaman – pengalaman terdahulu dengan tidak mencoba melerai mereka. Sia – sia saja percayalah. Alih - alih malah kau yang akan kena imbas pertempuran. Kepala benjol adalah salah satu contoh paling ringan.

Mereka akan melancarkan genjatan senjata sendiri kok jika sudah puas. Biasanya sih berakhir dengan Karin melempar sesuatu ke arah Sui-

.

.

DUAK!

"ADAUWW! Heh , sakit tahu Karin! Kau pikir sepatumu empuk apa?!"

.

.

_getsu- senpai . Se-sepertinya pertempuran akan segera berakhir.

Suigetsu dan Karin. Mereka selalu bertengkar tiap bertatap muka. Namun bukan berarti mereka saling membenci. Mereka tampak serasi kalau boleh ku bilang. Pertengkaran mereka malah hampir tampak seperi secret flirting antara mereka. Sudah ku bilang berkali – kali seperti itu ke Karin dan selalu berakhir dengan death glare gratis sebagai hadiahnya.

Aku tak tahu perasaan Suigetsu ke Karin persisnya seperti apa. Namun melihat caranya yang makin konyol menarik perhatian Karin untuk bertengkar dengannya saat Karin bergelayut manja di lengan Sasuke-senpai ... Ehm, bolehkah aku mengharapkan prospek cerah?

Your Eyes (Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang