체 14 회

5.7K 425 7
                                    

"Jung Rae Hwa?"

Ouh bagaimana ini? Dia mengetahui namaku! Apakah dia penguntit? Atau apakah dia pyscho yang tengah mengincarku?

Tapi mengingat sekarang, aku sudah menjadi seorang istri dari Jeon Jungkook dan pewaris DC Corp. Siapa yang tak mengenalku?

Tapi pikiranku dipenuhi oleh hal-hal negatif, tentang seorang yang tadi memanggil namaku.

Aku mempercepat langkahku, bisa dibilang aku berlari saat ini dan dapat kudengar juga seorang yang mungkin tadi memanggil namaku juga sedang berlari mengikuti.

Tap!!!

Apa!? Dia berhasil menggapai tanganku, ouh apakah yang akan dia lakukkan padaku?

"RaeHwa? Kau melihat Jungkook?"

Suara ini sepertinya tak asing bagiku? Aku menolehkan kepalaku kearah sumber suara dengan perlahan.

"Oppa?"

"Memang kau pikir aku siapa? Bodoh!"

"Aww..." ringisku saat sebuah jitakan darinya mulus mendarat di kepalaku.

"Kenapa kau berlari saat aku memanggilmu, eoh?"

"Kupikir kau penguntit atau pyscho." Jawabku seraya mengelus kepalaku yang terkena jitakan olehnya.

"Penguntit? Pyscho? Laki-laki tampan sepertiku kau bilang penguntit? Untuk apa aku menguntitmu?"

"Ehmm... Bisa saja kan, oppa memilki dendam yang tak aku ketahui."

"Ck. Dendam? Kau ini. Jungkook dimana dia?"

"Dia tadi pergi ketoilet."

"Namja atau Yeoja?"

"Maksudmu?"

"Ouh, kau masih polos rupanya. Tak usah dibahas lagi. Kau mau kemana?"

"Kelas." Jawabku seraya kembali melanjutkan langkahku menuju kelasku begitupun dengannya.

"Kau mau membolos?"

"Tidak! Aku harus mengikuti kelas hari ini. Jika tidak, maka aku tak akan mengikuti sidang skripsi."

"Sidang skripsi? Kau baru semester 1 dan sudah memikirkan skripsi?"

Aku menganggukan kepalaku "Oppa kuliah disini juga?"

"Eoh, semester terakhir ... Ini kelasmu kan?"

Aku melihat kelas yang berada persis disampingku. Oh benar, ini memang kelasku. Mungkin karena obrolan ini aku jadi tak merasa telah sampai didepan kelas.

"Ouhya, aku duluan ne"

"Tumggu!" Ucapnya yang membuatku menghentingkan langkahku masuk kedalam kelas.

"Ouh Jimin oppa!"

"Tidakkah dia cukup dengan Jungkook? Kenapa dia juga dekat dengan Jimin?"

"Dasar wanita penggoda!"

"YA! Kau sudah memiliki Jungkook! Jauhi Jimin! Dasar ja- V?"

"Hai? Hmm ... Bisa kau jaga ucapanmu nona manis? Adikku bukanlah wanita penggoda ... Dia tidak menggoda kami, tapi kami yang menggodanya. Dia lucu, sungguh." Ucap seorang laki-laki memotong teriakan seorang gadis mengenaiku.

[2] My Twins Is My Husband | J.J.KTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang