Ini kali pertamanya aku menerbitkan cerita ku di wattpad jadi maaf kalo masih berantakan kalo ada kata yang kurang dimengerti comment ajayaa jangan lupa vote, semogaa kalian suka.
----------------------------------------------
Hari ini tepat pukul 12.30 waktunya pulang, bukannya pulang aku malah langsung menghampiri temanku Syifa.
"Fa, jadikan sekarang main kerumah kamu?"
"Iyaa, jadi dong"
Setelah sesampai dirumah Syifa aku salam kepada kedua orang tuanyaa dan rebahan di kursi karna lelah.
"Key, sini aku mau kenalin kamu sama sepupu ku dari jakarta" teriak Syifa dari ruang keluarga lalu aku menghampirinya
"Kenalin ini temen ku namanya Keyla Hutami, key kenalin ini sepupuku namanya Dinan Sandira"
"Ohh, hayy" dan melemparkan senyumanku padanya. Tanpa basa basi lagi aku pergi meninggalkan dinan dan duduk di sofa ruang tengah sembari menyantap makanan yang diberikan mamanya syifa padaku.
Saat aku sedang asyik menyantap makanan yang enaknyaa tiadaa taraa *ralat yang enak (gapake tiada tara), lalu suara laki-laki itu menghentikan ku mengunyah makanan dan langsung ku telan bulat-bulat.
"Key, mau nanya boleh"
Yaelah aku lagi asik-asik makan dia malah mengganggu
"Iya apa nan?" Jawabku dengan senyum tipis.
"Aku ingin meminta no ponselmu agar aku bisa menghubungimu jika ku sudah di jakarta nanti" sambil tersenyum dan syifa malah tertawa seperti meledekku
Lalu aku memberikan no hp ku padanya dan meneguk segelas air putih yang segar, setelah itu aku mengobrol dengan Syifa walaupun Dinan selalu bertanya di sela-sela percakapan ku dengan syifa, kadang sesekali aku merasa kesal dengan dinan karna selalu mengganggu.
Jam menunjukkan pukul 4 sore lalu aku berpamitan pulang pada keluarganya syifa termasuk dinan, saat aku sedang berjalan keluar dari pintu rumahnya syifa, dinan berteriak "Key, hati-hati" lalu aku mengangguk menandakan iya, Syifa hanya tertawa seolah meledekku.
*
Aku membantingkan tubuhku keatas kasur sembari mendengarkan lagu sam smith 'stay with me', malam ini sangat dingin mungkin karena sedang musim hujan cuaca begitu mendung di pagi hari, siang bahkan sore. Sampai tak terlihat sinarnya matahari karna tertutup awan mendung. Saat kucoba memejamkan mataku untuk tertidur, tiba-tiba ponselku berbunyi, yang berdering lagu ayu ting-ting 'single happy'Dengan gesit kuambil ponselku itu dan melihat telepon masuk dari siapa, tetapi di layar ponselku tak tertera namanya
Siapaa ini gimana kalau pembunuhan atau hipnotis lewat telepon kan sekarang lagi musim-musimnya penipuan lewat telpon, coba kuangkat telepon ituu, bising mendengar nada deringnya .
"Hallo" aku bersuara sangat pelan sampai-sampai mungkin semut pun tak mendengar
"Hallo, key ini no hp aku Dinan save yaa key"
"Oh Dinan, iyaa nanti aku save"
"Keyy, besok aku kembali ke jakarta" katanya dengan nada kecewa
"Terus?" Jawabku singkat
"Engga sih, cuman mau bilang itu ajaa, yaudaa cepet tidur sanaa" jawabnya. Lalu aku memutus sambungannya dan kembali tertidur karnaa sangat lelah
*
"Key, dinan udah balik ke jakarta dia nanyain kamu terus dari kemarin" ucap Syifa lalu duduk di sebelahku"Wahh, yaudah lah. Gaada urusan ini" jawabku dingin padahal dalam hatiku banyak pertanyaan yang ingin kutanyakan padanya tapi malu
Bel masuk pun berbunyi syifa pun langsung pergi dari kursi sebelahku dan duduk di depanku, lalu Raina duduk di sebelahku, Raina sahabatku sejak SMP sampai sekarang kita berdua bersekolah di salah satu SMA di bandung dan sekelas bahkan sebangku.
Dinan, dikepalaku hanya terpikir namanya sepupunya syifa itu ganteng sih orangnya rambutnya acak-acakan tingginya kira-kira 160 cm senyumnya juga manis ko
Bel pulang pun berbunyi, lalu aku membereskan buku-buku dan semua alat tulis kedalam tasku, syifa pun menghampiriku
" key aku ada ekskul, kalau kamu mau pulang duluan pulang ajaa takutnya lama" ucapnya Syifaa dengan nada yang lembut
"Aku tungguin ko fa, soalnya sekalian aku mau ngeliatin maulana latihan basket, hihi" jawabku dan tertawaaa
"Dasarr, yaudaa aku kelapang yaa" syifa pun pergi berlari ke lapangan karna pelatihnya sudah mengode agar cepat
Itu maulanaa ganteng banget sihh udah tinggi,putih, kapten basket pulaa kapan aku bisa mendapatkan lelaki seperti maulana
Lalu aku berteriak dan berlari karna bola basket yang dilempar maulana hampir mengenai ku, saat aku bergerutu kesal tiba-tiba ponselku berbunyi, kuambil ponselku yang berada di saku baju seragam ku dan tertera nama Dinan di layar ponsel ku
"Hallo, ada apa nan?" Ucapku membuka percakapan
"Hallo, aku udah sampe jakarta loh"
"Oh, alhamdullilah deh nan, oiya syifa tadi bilang kamu nanyain aku kemaren emang ada apa?"
"Oh itu, engga cuman pengen tau tentang kamu lebih dalam ajaa" jawabnya dengan nada lembut yang membuatku tersenyum geli sampai salah tingkah
"Jangan dalem dalem nan, nanti...." ucapku dan tertawaa
"Nanti apaa key?"
"Engga nan, udah dulu yaa aku mau pulang soalnya syifanya udah beres"
tut..tut..tut
Lalu syifa menghampiriku dan menanyakan telepon dari siapa itu dan aku menjawab 'Dinan'"Hah Dinan?" Ucap syifa melongo kaget karna aku menyebutkan nama Dinan
"Iya Dinan, tadi dia nelpon bilang sudah sampai di jakarta"
"Emmmm, ada yang care ya sekarang" ucap syifa lalu menggodaku dengan terus menyebutkan nama Dinan,Dinan dan Dinan.
Sekarang nama itu yang selalu aku pikirkan tapi hatiku tidak berdebar saat memikirkan dinan mungkin aku memang tak mempunyai rasa apapun pada dinan.
------------------------------------------------
Stay teruss yaa, gimanaa kisah keyla sama Dinan? Bacaa teruss yaa vote nya jugaa, sarannya jangan lupa:)
KAMU SEDANG MEMBACA
HURT
Teen FictionSetidaknya berilah diriku sedikit celah cahaya agar dapat melihat apa yang telah terjadi walaupun hanya secerca cahaya. Cinta itu pergi disaat aku benar-benar merasakannya, selamat!! telah kehilangan cinta yang paling besar, tuan!! Aku benar - benar...