Hal 16

317 21 2
                                    

sehari sebelum pernikahan mereka melakukan ritual-ritual pernikahan dari mengoleskan kunyit padaku sampai melukis heina di tangan ku setelah itu kamipun menari bersama hingga keesokan harinya pernikahan pun dilaksanakan. Aku keluar didampingi ibu mertua, nimisa dan juga yang lainya dengan mengenakan baju pengantin india dan perhiasan yang melekat di tubuhku dari ujung rambut sampai ujung kaki. Lalu mereka membawaku ke pelaminan yang ada diluar rumah dan aku melihat dimas mengenakan baju pengantin india tengah duduk menungguku dengan tatapan tajamnya lalu aku duduk disampingnya.

Kemudian pendeta memulai ritual pernikahan, dia menyuruh kami mengalungkan bunga kepada pasangannya, setelah itu ibu mertuaku mengikatkan kain dimas ke ujung selendangku dan pendeta pun menyuruh kami berdiri mengitari api suci.

Kemudian kamipun duduk kembali lalu setelah itu pendeta menyuruh dimas memakaikan kalung pernikahan dileherku dan menaruh sindor di belahan rambutku. Dan akhirnya ritual pernikahan pun selesai aku dan dimas meminta restu pada semua keluarga.

Arjun melihat pernikahan itu dari kejauhan dengan perasaan yang sangat hancur dan sedih diapun masuk kedalam rumah.

Setelah itu aku dan dimas digiring oleh yang lainnya masuk kedalam rumah sebelum masuk aku diharuskan menendang guci berisi beras dan menaruh kakiku kedalam nampan yang berisi air berwarna merah sebagai tanda bahwa aku sudah resmi menjadi keluarga malhotra. Dan kamipun menikmati acara -acara lainya didalam rumah yang besar itu.

Beberapa jam kemudian setelah para tamu pulang ibu mertuaku mengantarkanku ke kamar dimas yang sekarang menjadi kamarku juga lalu meninggalkanku sendirian dikamar itu.

Bener dugaanku kamar dimas begitu luas dan juga indah dari kamarku sebelumnya, tidak lama kemudian dimas masuk kedalam kamar dan menatapku dengan sinis aku yang melihatnya pun terkejut.

" kau kenapa terkejut dan takut sayang kita kan sudah menikah jadi ke marilah"gumam dimas tersenyum sinis lalu dia mulai mendekatiku dengan tatapan seksualnya

"Ka...kau mau apa?? jangan mendekat"ucapku yang mundur menjauhi dimas

"ayo ke marilah "gumamnya yang terus mendekatiku aku terus mundur sampai tubuhku mentok pada dinding kamar itu dan dimas menahan ku dengan menempelkan tangannya ke tembok

"Dimas apa yang akan kau lakukan...apa kau akan melanggar kesepakatan kita kalau kau tidak akan menyentuhku"gumamku ketakutan.

"Tapi sekarang kau sudah menjadi istriku sayang jadi aku ingin bersenang-senang dengan istriku" bisik dimas lembut sambil menyentuh wajah dan bibirku dengan jari telunjuknya lalu ingin menciumku dan aku langsung menutup mataku dan memiringkan kepalaku untuk menghindarinya dan kemudian terdengar suara dimas terkekeh menertawaiku.

"apa kau pikir aku akan tergoda pada cewek aneh sepertimu...lagipula aku bukan tipe orang yang suka melanggar janji.... aku hanya ingin mengerjaimu saja, aku senang melihat wajahmu seperti tadi "gumam dimas tersenyum sinis dan masih menahan ku di dinding lalu aku mendorongnya untuk melepaskan diri dan menjauh darinya.

"Rese banget.... ternyata dia mengerjaiku"celocehku lalu aku membuka lemari untuk mengganti pakaianku dan aku terkejut melihat isi lemari ku

"Dimana bajuku, kenapa hanya ada kain saree semua disini " gumamku lalu aku melihat bingkisan lalu membukanya dan ternyata isinya adalah baju tidur yang sangat seksi berwarna hitam

"masa aku harus memakai baju ini "gumamku dalam hati sambil membalik-balik baju itu

lalu aku melirik dimas yang sedang melihat kearahku sambil tersenyum dan memberi isyarat jika aku cocok menggunakan baju seksi itu.

" aku tidak mau memakainya" gumamku lalu menaruh kembali baju itu.

"Kenapa kau menaruh kembali baju itu..kau akan terlihat seksi memakainya"ujar dimas menghampiriku sambil tersenyum meledek lalu ia mengambil bajunya dan pergi ke kamar mandi untuk mengganti pakaian nya, Lalu aku memutuskan untuk memakai baju pengantin saja dan duduk di meja rias untuk membuka perhiasan yang melekat ditubuhku.

Tidak lama kemudian dimas keluar dan duduk ditempat tidurnya, setelah melepaskan perhiasan yang melekat di tubuhku aku dengan ragu menuju tempat tidur "apakah aku harus tidur satu ranjang dengan cowok songong ini"lirihku dalam hati

"Heh kau mau apa kau tidak boleh tidur disini"Ujar dimas menghentikan langkah ku.

"mulai sekarang dan seterusnya kau akan tidur disana"sambungnya sembari menunjuk kearah sofa yang ada di ruangan itu dan melemparkan bantal ke arah ku dan mengenai wajahku yang membuatku terkejut dan menatapnya dengan geram.

"Siapa juga yang akan tidur satu ranjang denganmu"balasku dengan kesal lalu aku menuju sofa panjang yang ada diujung ruangan itu.

Bersatunya Dua Hati √ endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang