Bagian pertama

15.9K 1.1K 20
                                    

Aku menapakan kakiku dari kereta kuda tua dan reot yang kerajaan perintahkan untuk mengantarku kesebuah rumah kosong di pinggir desa. Kepalaku mendongan memperhatikan rumah dua lantai yang akan ku tempati untuk sekarang -dan mungkin selamnya.

Kusir kuda yang membawaku kemari langsung berlalu pergi tanpa ucapan ataupun bungkukan hormat setelah menuruntuk barang barangku (yang hanya berupa sebuah koper yang tidak kalah usangnya dengan kereta kuda ataupun rumah ini). Aku melangkah tertatih menuju pintu depan dengan menyeret koperku.

Kaki kananku pincang semenjak aku lahir, seolah menjadi hukuman untukku karena aku terlahir dari seorang pelayan yang dihamili oleh sang raja negara ini. Selama 19 tahun ini aku tinggal dengan ibuku -yang akhirnya di usir oleh kerajaan- di salah satu rumah di dekat pasar dan dua minggu yang lalu ibuku meningal.

Aku tau sang raja (aku tak sudi memanggilnya ayah) mencintai ibuku, terbukti dengan biaya hidup kami yang beliau tanggung. Dan sebagai tanda berduka beliau memberikanku rumah ini. Mungkin dengan harapan agar aku baik - baik saja dan tidak terkena dampak dari perang.

Ya, perang. Negara ini sedang berperang memperebutkan daerah paling utara kerajaan ini, sedangkan rumah ini terletak di ujung barat kerajaan.

.

.

.

Rumah yang sang raja berikan padaku adalah rumah dua lantai sederhana dimana lantai bawah berisi ruang tamu dan dapur sedangkan ruang atas berupa kamar tidur dan kamar mandi. Karena keadaan kakiku aku malas beraktifitas, maka dari itu hal pertama yang kulakukan begitu sampai di tempat ini adalah menyalakan perapian lalu duduk di sofa merah usang untuk kemudian membuka buku tebal yang sang raja hadiahkan padaku. Dari mana orang tua itu tau aku suka membaca buku?!

Aku yakin para pelayan kerajaanlah yang telah membersihkan tempat ini jadi besok aku akan mulai menjelajahi tempat ini.
.
.
Tbc

Magic Mirror (sasunaru ver.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang