Part 23

1.2K 89 8
                                    

Seungri pov

Aku melihat Jiyong tengah melamun ditaman belakang dorm. Dia terlihat termenung sendiri dan entah apa yang tengah ia pikirkan. Aku berjalan mendekat kearahnya.

"Ji." Panggilku dari belakang. Jiyong menoleh dan tersenyum setelah mengetahui jika aku yang memanggilnya, lalu Jiyong kembali memutar tubuhnya kembali seperti semula.

"Apa kau baik-baik saja ?" Tanyaku seraya mendudukkan tubuhku di sebelah Jiyong.

"Ya." Jawabnya singkat dengan senyuman.

"Aku tidak yakin hyung. Wajahmu sangat lesu. Dan aku yakin kau pasti sedang mempunyai masalah." Kataku. Aku menatapnya pekat-pekat untuk mencari apa yang sebenarnya terjadi. Tapi tak lama, Jiyong langsung memalingkan pandangannya."Berceritalah hyung." Lanjutku.

Entah bujukkan apa, Jiyong langsung menarik dan menjatuhkanku kedalam pelukannya. Aku diam sesaat.

"Untuk saat ini saja, jangan memberontak." Bisik Jiyong ditelingaku. Aku diam. Aku lingkarkan tanganku di pinginggangnya. Dan aku mulai merasakan harum tubuhnya yang khas. Merasakan kehangatan yang belum pernah aku rasakan sedikitpun.

--------------------------------------------------

Hari ini aku berencana untuk pergi bersama Jiyong ke Myeongdong. Ya hanya untuk sekedar berekreasi saja. Untuk menyamarkan penampilan ku dari fans, aku menggunakan kacamata yang lumayan besar, dan masker hidung. Tidak lupa dengan topi terbalik. Baru kali ini aku menyamarkan diriku dari kejaran fans. Padahal biasanya aku berpenampilan biasa. Jiyong yang menyuruhku berpenampilan seperti ini.

"Apa kau sudah siap ?" Tanya Jiyong tiba-tiba. Frontal aku langsung balik badan.

"Sepertinya ini terlalu nyetrik." Celotehku yang memperhatikan penampilan ku sendiri yang menurutku terlalu berlebihan. "Aku tidak mau berpenampilan seperti ini. Kaca mata ini terlalu besar untukku. Aku akan menggunakan dengan ukuran yang pas untukku." Bantahku seraya melepas kacamata yang sangat mengganjal di wajahku ini.

"Apa kau ingin fans menyerbumu nanti ?" Jiyong menekuk tangannya didepan dada.

"Biarkan." Jawabku cuek. "Ayo." Aku langsung berhenti tepat didepan Jiyong. Hari ini Jiyong sangat tampan.

Jiyong hanya tersenyum lalu menggandengku keluar. Selalu saja ia menggandengku. Padahal aku tidak buta ataupun tidak bisa jalan.

Hari ini aku merasa senang karena bisa kembali bahagia bersama Jiyong. Ya walaupun masih agak sedikit canggung, karena kita belum mempunyai hubungan apa-apa. Jiyong menyetir mobilnya santai, tapi mobil itu berhasil membelah kota Seoul di malam hari.

Jiyong melirikku lalu kembali fokus ke jalanan.

"Ada apa ?" Tanyaku yang risih karena dia terus menerus menatapku.

"Tak apa." Jawabnya seraya tersenyum nakal.

Aku membuang pandanganku ke jalanan. Tidak terlalu ramai seperti biasanya.

"Kita sampai." Kata Jiyong saat mobilnya sudah terparkir rapi. Ia melepas sabuk pengamannya.

Aku pun melepas sabuk pengamanku dan mulai keluar. Aku berharap tidak ada fans yang mengetahui kami berdua. Jiyong sudah tersamarkan wajahnya, sedangkan aku ? Sama sekali tidak terlihat berbeda. Aku tetaplah aku yang tidak pernah menyamar atau menjelma menjadi siapapun.

"Pakai ini. Agar fans tidak mengetahui mu." Jiyong menyerahkan kupluk yang ia taruh disakunya sedari tadi. Aku diam sesaat, lalu memakainya agar aku tidak terlihat fans. Tadinya aku ingin menggunakan kacamata yang tidak terlalu besar dan topi, tapi niatku hilang seketika.

All About You -Nyongtory-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang