I Promise You[BaekYeon]

#4

Taeyeon melangkahkan kakinya menuju kelas. Ia kemudian berhenti karena ada seseorang yang memanggilnya.

"Kim Taeyeon!".

"Seonsangnim? Ada apa?" Tanya Taeyeon begitu melihat gurunya itu tergesa-gesa menghampirinya. "Begini, tolong beritahu pada teman-temanmu kalau bel masuk kelas akan berbunyi sekitar 1 jam lagi. Guru-guru ada rapat. Tolong beritahu juga, jangan ada yang ke kantin." ujar Changmin seonsangnim. "Oh, arraseo, seonsangnim." Jawab Taeyeon.

Changmin seonsangnim kemudian pergi meninggalkan Taeyeon. Taeyeon lalu melanjutkan langkahnya lagi. Sesampainya dikelas, semua murid sudah duduk dibangkunya masing-masing dengan rapi. Dengan cepat Taeyeon berkata, "Teman-teman, tadi seonsangnim bilang padaku bel masuk akan berbunyi sekitar satu jam lagi. TIDAK ADA YANG BOLEH PERGI KE KANTIN," Taeyeon berbicara dengan tegas. Para murid dikelas langsung bersorak gembira. Taeyeon sampai menutup telinganya karena saking berisiknya. Kemudian, ia meletakkan tasnya dibangku.

"Pagi, Baek!" Sapa Taeyeon. "Ah~ Pagi noona." Jawab Baekhyun. "Kau sedang melamun, ya?" Selidik Taeyeon. "Hah? Apa? Tidak, kok! Tidak, noona," Baekhyun berbohong. "Oiya? Ah, noona tidak percaya. Ayolah Baek ..." pinta Taeyeon. "Baiklah, baiklah ... Aku memang sedang melamun," kata Baekhyun, menyerah. "Ah! Kau sedang memikirkan siapa?" Tanya Taeyeon lagi. "Ah, kau ini mau tahu saja, ya," ujar Baekhyun, tidak menjawab pertanyaan Taeyeon. "Oh, yasudah," Taeyeon mem-poutkan bibirnya.

"Hari ini katanya akan ada pertukaran pelajar?" Sahut Baekhyun tiba-tiba. "APA?! YANG BENAR SAJA?!" respon Taeyeon. "Iya, noona. Aku tak sengaja melihat pengumumannya di mading sekolah," kata Baekhyun. "Pertukaran pelajar ke mana?" Gumam Taeyeon. "Ada dua negara pilihan. Satu negara Singapura dan negara kedua itu... eum ... apa itu namanya, ya ..." Baekhyun berusaha mengingat-ingat. "Nusantara namanya kalau tidak salah," kata Baekhyun. Taeyeon tertawa, "Astaga Baek... Mungkin yang kau maksud itu Indonesia," kata Taeyeon disela-sela tawanya yang terpingkal-pingkal.

"Ngomong-ngomong, kenapa sudah ada pertukaran pelajaran lagi? Kan, kita baru masuk ke sekolah ini?" Tanya Taeyeon. "Iya, juga, ya. Mana lagi, kita harus menguasai bahasa negara yang akan kita tempati." Sahut Baekhyun yang dibalas anggukan Taeyeon. "Kalau kau terpilih, kau mau ke negara mana, Tae?" Tanya Baekhyun. "Entahlah. Mungkin nanti para guru yang memilihnya. Tapi, seandainya bisa memilih sendiri aku pilih Indonesia." Jelas Taeyeon. "Kalau kau mau kemana, Baek, kalau terpilih?" Kini, Taeyeon yang bertanya. "Aku juga ingin ke Indonesia. Bagaimana, ya, negaranya?" Gumam Baekhyun.

"Yang aku dengar dari appaku, Indonesia itu Sumber Daya Alamnya banyak dan melimpah. Bahasanya juga mudah. Tidak seperti bahasa Korea." terang Taeyeon. "Orang-orangnya juga ramah dan baik." lanjut Taeyeon. "Ooh .. Memangnya kau pernah kesana?" tanya Baekhyun. "Pernah sekali. Ke kota Jakarta. Jakarta juga Ibu Kotanya Indonesia." Kata Taeyeon. Baekhyun mengangguk. Pengetahuannya luas sekali, gumam Baekhyun dalam hati.
------/////------
"Pagi, anak-anak!" Sapa Changmin seonsangnim. "Pagi, seonsangnim!" koor anak-anak. "Disebelah bapak sudah ada Bapak Kepala sekolah." Changnim seonsangnim menunjuk Kepala Sekolah disebelahnya. "Ehm, langsung saja, ya. Anak-anak, ada yang sudah melihat pengumuman 'pertukaran pelajar' di mading sekolah?" Tanya Pak Siwon, kepala sekolah. "Sudah, pak!" Jawab anak-anak serentak. "Baiklah. Dari kelas ini terpilih empat anak." kata Pak Siwon. "Dua orang akan ke Indonesia, dua orang lagi ke Singapura." Pak Siwon mengambil kertas di tangan Changmin seonsangnim.

"Yang ke Singapura itu, Park Chanyeol dan Choi Sooyoung. Yang ke Indonesia ...".

Semoga aku dan Taeyeon!

"Byun Baekhyun dan Kim Taeyeon," lanjut Pak Siwon. "Wah, Baek! Kita akan ke Indonesia!" Sahut Taeyeon sambil mengguncang-guncangkan tangan Baekhyun. "Hahaha! Iya, Tae!" Jawab Baekhyun semangat. "Ngomong-ngomong, kalau kau ingin memanggilku 'Taeng' juga tidak apa-apa. Kita kan bersahabat," Taeyeon mengacungkan jari kelingkingnya. "Hm?" Baekhyun terkejut. "Oh, iya, baiklah, Taeng!" Baekhyun melingkarkan jari kelingkingnya.
-----////----
"HOREEEE!!!" teriak Taeyeon. "Coba, Baek, tanyakan padaku apa saja, tapi dalam bahasa Indonesia." Pinta Taeyeon. "Hmm....  Siapa namamu*?" Tanya Baekhyun. "Nama saya Kim Taeyeon. Senang berkenalan dengan anda." Jawab Taeyeon lancar. "Wah, fasih sekali bahasa Indonesiamu." Puji Baekhyun. "Ahahaha .. Terima Kasih." Kata Taeyeon.

"Sama-sama noona .." jawab Baekhyun. "Ah, Baekhyun, Taeyeon. Kalian sudah mengusai bahasa Indonesia belum?" Tanya Guru Les bahasa mereka. "Sudah!!" Jawab mereka berdua kompak. "Baiklah. Kalian boleh pulang." kata Guru lalu meninggalkan mereka berdua.

"Ayo, Taeng! Aku akan mentraktirmu makan ... umm .. bagaimana kalau rabbokki?" Tawar Baekhyun. "Boleh! Aku mau!" Jawab Taeyeon. "Baiklah. Kita ke toko kedai favoritku saja, ne?" Kata Baekhyun. "Baiklah! Kajja!" Ajak Taeyeon tak sabar.
>SKIP<
"Terima kasih telah mengantarku pulang. Makanannya enak sekali! Jangan lupa satu minggu lagi kita ke Indonesia!" Ujar Taeyeon semangat. "Hahaha .. Baiklah, Taeng. Annyeong!" Pamit Baekhyun. "Annyeong!".

"Aku pulang!". Taeyeon menutup pintu kemudian melepas sepatunya. "Noona .. Appa dan eomma ada urusan sebentar. Mereka pergi dulu keluar.". "Astaga! Taehyung! Kau mengagrtkanku saja!" Taeyeon melempar bantal kearah Taehyung. "Hahaha ..Mianhae noona .." kata Taehyung. "Ngomong-ngomong, kenapa di depan ada sepatu perempuan?" selidik Taeyeon. "Anu .. Noona .. Aku sedang kerja kelompok dengan Kang Seulgi. Dia kekasihku juga," bisik Taehyung. "Astaga .. Baiklah. Noona masuk kamar dulu, ya." Taeyeon langsung berlari meninggalkan Taehyung.
----////---
Malam Harinya ..
"Eomma .. Appa .. Taehyung .. Ada yang ingin aku bicarakan." Kata Taeyeon. "Apa nak?" Jawab appa.

"Aku ...."

TBC♥
Hai! Dicerita ini, Taeyeon sama Baekhyun bakalan ke Indonesia><. Kira-kira kelanjutannya gimana, ya? Tunggu next capter ya ...
-데브타-
-Devtaa-
Btw, author rencananya mau bikin cerita baru disini. Tunggu yaaa😊😊

N.B:
*setiap huruf yang dicetak miring adalah dialog dengan bahasa Indonesia atau Korea pada chapter ini.