"Hanbin-ah, aku bosan,"
"..."
"Hanbin-ah~"
"...aku sibuk, hyung."
"Binnie-yah! Jangan main game terus! Aku bosan, nih!"
Hanbin menghela napas kasar. Ia me-lock handphonenya dan menatap Jinhwan yang sedang cemberut di depannya.
"Kenapa kau tidak pesan makan saja, sih?" Tanya sang leader malas.
"Aku tidak lapar."
"Terus kenapa kau ajak aku ke cafe, Jinan-ah?"
Jinhwan hanya mengendikkan bahunya, membuat Hanbin menghela napas lagi. Ia akhirnya hanya mengaduk-aduk minumannya dengan sedotan.
Ya. Hanbin dan Jinhwan sedang berada di cafe. Berdua. Tadi, Jinhwan tiba-tiba datang ke studio dan menarik Hanbin untuk pergi menemaninya ke cafe tanpa alasan yang jelas. Tentu saja Hanbin tidak bisa menolaknya.
Tetapi sekarang, Hanbin mulai kesal dengan Jinhwan.
Jinhwan dari tadi sangat bawel dan tidak jelas. Ia mengajak Hanbin bicara walau percakapannya pun tak bertopik. Itu membuat Hanbin kesal, apalagi saat dirinya mengingat lagi kalau ia meninggalkan pekerjaannya di studio yang masih menumpuk.
"Hanbin-ah.. jawab aku, dong!"
Hanbin tersadar dari lamunannya. Ternyata tadi Jinhwan mengajaknya bicara. Hanbin makin bingung, karena setahu dia Jinhwan kalem dan hanya bicara yang penting-penting saja.
"...lalu semalam Bobby mengganggu-"
"Hyung, kau mau bicara apa sih sebenarnya?"
Hanbin memotong omongan Jinhwan yang membuat lawan bicaranya itu terdiam. Hanbin sadar, Jinhwan pasti sedang ragu akan suatu hal makanya ia mengajaknya ke cafe untuk bicara berdua.
Jinhwan sedikit gugup, "A-aku hanya mengajakmu makan, kok,"
"Tidak mungkin. Kenapa kau ragu-ragu, sih? Bicarakan saja padaku, hyung." tukas Hanbin tegas. Ia mengubah posisi duduknya agar makin intens menyimak perkataan hyung kecilnya itu.
Jinhwan terdiam. Kemudian, ia mendeham dan mengambil gelasnya. Sedangkan Hanbin? Ia sibuk memerhatikan wajah Jinhwan.
Jinhwan mendeham lagi, "Aku hanya ingin bertanya soal foto..."
"Foto apa?"
"Yang di bawah bantalmu, Hanbin-ah."
Hanbin mengernyit, mencoba mengingat-ingat, "Ah! Itu aku ambil fotonya seminggu yang lalu. Saat pesta habis konser."
Lelaki yang lebih kecil itu terdiam sebentar, "Tapi... untuk apa?"
"Imut saja, gitu. Memang kenapa, sih? Hyung melarangku?"
"B-bukan begitu...."
Hanbin menatap Jinhwan, mengisyaratkan agar hyungnya melanjutkab perkataannya.
"..aku hanya ingin tahu pastinya saja. Bukannya kau sudah ada Lee Hi?"
"Lee Hi? Dia sahabatku."
"Lalu..."
Hanbin menghela napas, "Hyung, kalau kau hanya ingin tahu soal foto, aku mengambilnya karena wajahmu terlihat lucu di situ. Karena lucu aku suka padamu. Karena aku suka padamu aku simpan di bawah bantalku. Jelas?"
Wajah Jinhwan sudah memerah seperti tomat. Ia menatap Hanbin tidak percaya, sedangkan yang dilihat hanya mengernyitkan alisnya.
"Jangan bilang... kau tidak sadar? Aku suka padamu?" Tanya sang leader.
Jinhwan menggeleng, membuat Hanbin mendesah pasrah.
"Oke, jadi ini semua karena kesalah pahaman. Aku suka padamu dan aku tidak suka Lee Hi tapi-"
Sinosijak~ showtime!
Pip
"-Ah, hyung! Maaf, maaf, aku sedang di luar. Aku ke studio sekarang. Oke."
Jinhwan menatap Hanbin, menunggu dongsaengnya melanjutkan, tetapi Hanbin hanya tersenyum pada sang hyung.
"Mian, hyung. Aku harus ke studio sekarang. Kau bisa pulang sendiri, kan?"
"B-bisa," ujar Jinhwan patah-patah. Ia sebenarnya masih penasaran, tapi ia tidak punya hak untuk menahan Hanbin agar tidak pergi.
Hanbin berjalan meninggalkan Jinhwan. Jinhwan masih menatap punggung Hanbin. Hingga tiba-tiba, saat sudah berada di depan pintu, Hanbin berteriak pada Jinhwan,
"Aku akan melanjutkan yang tadi, Jinan hyung! Tunggu aku di asrama, ya! Na johahae!"
Semua orang mengarahkan pandangannya ke Hanbin, lalu berganti ke Jinhwan. Jinhwan hanya bisa terdiam di tempatnya sambil menangkupkan wajahnya dengan kedua tangannya. Diam-diam, ia membalas,
"Nado,"
××××
Maaf banget ya Allah aku lagi sibuk2nya jadi updatenya jarang banget maaf ya kelas 9 emang susaah aku aja stress mikirin TO dan segala macem:( sekali lagi maaf ya:(
-much love, 아라-
KAMU SEDANG MEMBACA
oneshot ㅡbinhwan
FanfictionOne shot dari couple yang hampir hilang karena Double B dan Junhwan.