Hari ini begitu cerah, matahari menggantung malu di ufuk timur. Sehun tengah beranjak malas dari ranjang saat hyeong sepupunya memasuki kamar.
" Hun, belum bangun lo? Buruan tar telat, ga lucu kan pas wisuda masih disetrap." Chen menghampiri tempat tidur Sehun dan merapikannya seperti biasa.
" Please deh Hyeong, ini mathih pagi ga uthah lawak... ." Chen tidak menghiraukan bantahan adiknya, biasa kalo pagi otaknya masih ketinggalan di bawah bantal jadi bawaannya sensi kek ibu-ibu PMS.
'Brak!!'
Tiba-tiba mereka dikejutkan oleh suara kencang yang datang dari arah ruang tamu. Chen segera berlari menuju sumber keributan, Sehun mengekor di belakangnya dengan hanya memakai handuk putih yang melilit di sekitar pinggang. Air menetes lewat jambangnya menuruni dada yang bidang, bergumul di sekitar pusarnya yang kelaki-lakian, menyeruak lewat rambutnya yang basah disertai aroma shampoo yang menggemaskan...
Glek! Ini napa malah jadi mesum woy, oke balik ke TKP.
Ini sudah yang ketiga kalinya Kris dan Suho bertengkar. Karena siapa lagi kalo bukan Tao. Salah Tao juga yang terlalu manja pada Suho sampa membuat Kris cemburu. Chen terbelalak menyaksikan dua orang lelaki itu sudah saling mencengkeram kerah kemeja masing-masing... dengan Suho yang berjinjit demi menyejajarkan muka dengan Kris.
Iya, jinjit. Salah sendiri jadi seme kok pendek.
" Hyeong, jebaaalll... kalo kalian bunuh-bunuhan nanti yang nyetirin Thehun ke tempat withuda thiapa???"
Duh ga penting banget nih bayi pengen gua gaplok, batin DO yang juga sudah berada di ruang tamu. Lelaki bermata bulat itu hanya diam, alisnya mengerenyit tipis melihat dua saudara tiri itu tak bergeming, masih berada dalam posisi siap tawuran.
Chanyeol yang baru saja tiba di rumah keluarga Kim setelah terlebih dulu mampir ke Salon untuk mengantar Baekhyun seketika mendelik, bergegas melangkah lurus menuju dua temannya yang terlihat sudah siap saling tonjok. Dia menahan bahu Suho dari samping kiri, lantas menggeleng. Memberi isyarat agar dua teman dekatnya itu tak melanjutkan niat mereka.
" Minggir Chan, jangan ikut campur!" sentak Kris. Suho hanya melirik Chanyol dengan alis tertaut tajam seolah mengiyakan perintah Kris. Bibir Suho terkatup rapat, nggak mau keadaan malah makin runyam. Terlebih lagi, dia juga takut Chanyeol bisa terluka karena ikut melerai.
" Hajima, Hyeong! Jangan sampe usaha gue bangun subuh-subuh nganterin Baekhyun nyalon jadi sia-sia cuman karena lo berdua adu otot sekarang." Chanyeol bisa membayangkan betapa murkanya tuan puteri Baekhyun kalo sampe acara tebar pesona depan brondong di wisuda Sehun gagal.
" Baekhyun mulu yang ada di otak lo, nasib gue gimanaaa, Hyeong? Masa iya ke withuda naek bus, alamat luntur ketampanan gue... ." rajuk Sehun.
" Jalan kaki lebih sehat...,"
" Diem lu tungkai onta!" sembur Sehun pada Tao, si biang masalah yang ngumpet ketakutan di balik pintu tapi masih sempet usil nyautin omongannya.
" Atau naik Taxi lebih gaya...,"
" Hyeong...!" rengek Sehun gak woles, rasanya pengen ngunyah rice cooker saking geregetan liat Chen ikutan nyamber kek ikan cupang.
Chanyeol menghela nafas pendek.
" Stop! Liat nih udah jam berapa. Gue gak mau tau, pokoknya kita tetep berangkat nganterin Sehun wisuda. Mobil udah siap, elo Hun, yakin mau wisudaan pake gituan doang?" mata Chanyeol tertumbuk pada gundukan yang menyembul dari balik handuk Sehun. Gue juga males mesti dipecel Baekhyun gegara masalah upil, lanjutnya dalem hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Everlasting Hunhan
RandomSehun : I love Bubble Tea, but I love boobs-tee... I mean girls more. Until that person is coming over. Luhan : I'm neutral. I'm not personally crazy over someone but one thing, I hate him. Kris : I never lie. Tao : I hope he could lie. Chanyeol : I...