AUTHOR POV
Hee Young berjalan di lorong sekolahnya, ia mengetik sebuah pesan untuk Jaejoong yang kini tengah berada di Rumah Sakit menjenguk Yunho yang baru saja sadarkan diri setelah 2 minggu lamanya mengalami koma. Hee Young memang belum pulang sekolah karena ada kegiatan yang rutin ia lakukan di sekolah. Setelah mengirim pesan ia memasukkan ponselnya ke dalam saku. Tak lama langkahnya terhenti oleh pengumuman yang baru di pasang di papan pengumuman sekolah. Hee Young membaca nama yang tertulis di sana satu per satu dan saat namanya tertera di sana, ia membacanya berkali-kali. Hee Young meloncat kegirangan saat yakin itu benar-benar namanya.
Tak lama ia berhenti dan senyum di wajahnya menghilang. Ia teringat Jaejoong, ia belum memberitahu namja itu. Hee Young berjalan lemas keluar sekolah, ia tak tahu bagaimana caranya memberitahu namjachingunya itu.
“Aku menerima beasiswa yang sudah lama menjadi impianku, aku sebenarnya senang sekali tapi bagaimana dengan Joongie?” Gumamnya pelan.
Hee Young menyusul Jaejoong di RS.
Sampai di RS Hee Young menjenguk Yunho lalu tak lama menyusul Jaejoong yang berada di kantin. Di depan pintu masuk kantin ia mencari-cari Jaejoong lalu saat menemukan namja itu, Hee Young langsung merangkul lengan Jaejoong dengan erat.
Jaejoong melirik Hee Young dengan tatapan bingung karena tingkah yeojanya yang tidak biasa. Ia berusaha melepaskan rangkulan Hee Young di tangannya tapi di tahan. Di elus rambut yeojachingunya.
“Ada apa?” Tanya Jaejoong. Hee Young menggelengkan kepalanya.
“Tidak ada apa-apa.” Jawabnya.
‘Pasti terjadi sesuatu.’ Batin Jaejoong.
‘Apa yang harus kulakukan? Apa harus kukatakan sekarang?’ Batin Hee Young takut. Entah kenapa ia sangat takut mengatakan tentang beasiswa itu pada Jaejoong.
—-
Di Kha berlari menuju kamar di mana Yunho di rawat. Setelah mendapat pesan dari YunHyun kalau Yunho sudah sadar, ia langsung bergegas kembali ke RS. Di bukanya pintu kamar Yunho lalu Di Kha melihat namja yang sudah lama terbaring di atas ranjang menatapnya dengan tatapan sendu.
Perlahan ia mendekati namja itu. Ia tak mempedulikan Yunhyun yang beranjak keluar. Di Kha melihat jari Yunho yang bergerak perlahan meminta ia menyambut tangannya. Ia menggelengkan kepalanya.
“PABO!! KAU PIKIR KAU ITU MANUSIA SUPER! JANGAN BERLAGAK MENOLONGKU!! KAU BODOH! AKU MEMBENCIMU, SANGAT MEMBENCIMU!!” Teriak Di Kha. Yunho masih berusaha meraih tangan Di Kha. Ia tersenyum sambil menatap Di Kha. Di Kha yang kini menangis dihadapannya.
“Kemarilah kumohon.” Pinta Yunho dengan suara pelan.
Yeoja itu duduk tepat di sampingnya, Di Kha tak menatapnya. Yunho kembali berusaha meraih tangan Di Kha, ia sedikit kesulitan karena tubuhnya yang masih lemah. Yeoja itu terus menangis.
“Jangan menangis.” Ucap Yunho. Yeoja itu menatapnya dengan wajah tidak suka tapi Yunho tersenyum.
Sedetik kemudian Di Kha memeluknya dengan terus menangis. Yunho dengan perlahan mengelus punggung yeoja itu.
“Jangan lakukan itu lagi. Kau koma dan lama sekali sadar, kupikir kau akan mati.” Ucap Di Kha sambil terus menangis tanpa henti.
“Maafkan aku. Maafkan karena membuatmu khawatir dan maafkan aku karena membohongimu. Aku tak berniat sama sekali untuk membohongimu tentang statusku dan semuanya.” Ucap Yunho. Dengan tenaga yang masih lemah Yunho memaksakan diri untuk menjelaskan semuanya walaupun sudah dilarang oleh Di Kha.