Well, almost..

8.6K 357 14
                                    

= Well, almost.. =

Pairing : SasuNaru

Rate : M

Genre : Romance/sedikit Misteri

Disclaimer : Masashi Kisimoto

Warning : Yaoi, BOY X BOY, OOC,Typo's,Tidak menurut EYD,bahasa vulgar,Rape,Lime/Lemon gak
asem,dll..
.
.
.
.
/ Enggak Suka? /
/ Jangan Dibaca /
.
.
.
.
~ DrakKnightSong ~
.
.
.
.
_ Happy Reading _
.
.
.
Akhir musim dingin sudah berakhir beberapa hari lalu,akan tetapi rasa dingin masih menyelimuti setiap manusia. Tidak sedikit dari mereka yang masih memakai pakaian musim dingin.

"Hatchuu" Tangan bergetar itu menggosok perlahan hidung mancungnya ketika perasaan
gatal menghampiri hidungnya.

Manik Shappirenya melirik jam dinding yang sudah
menunjukkan pukul 12 malam.
Dipereratkannya pelukan pada jaket hitam tebalnya,seraya memperdekat jarak tubuhnya
pada perapian yang menyala didepannya. Seketika tubuh tan itu pun merasa hangat saat uap panas dari api unggun mengenai tubuh mungilnya.

"Hatchuu! U-ukh~ si teme itu.. Hatchuu! L-lama sekali sih" Gerutunya sebal. Ketika orang yang dinantinya tidak kunjung datang.

Padahal biasanya suaminya itu tidak pernah pulang selarut ini dari kantornya. Sekali pun akan pulang telat pasti pemuda itu memberi kabar padanya, bukannya menghilang begini.

"Awas saja kalau si baka teme itu berani selingkuh dibelakangku,akan aku bunuh dia" Geramnya,mulai beranjak meninggalkan ruangan hangat itu menuju kamarnya. Niat
untuk menunggu sang suaminya sudah hilang,apalagi dirinya sudah merasa
mengantuk seperti ini.

Dengan langkah sedikit terhuyung akibat flu yang menyerangnya. Naruto pun berjalan menuju kamarnya dilantai dua setelah sebelumnya mengunci pintu utama rumahnya. Toh,Sasuke punya kunci cadangan ini,Pikirnya mempererat pelukan pada jaket
tebalnya.

Astaga, Naruto sangat membenci sifat lemahnya pada musim dingin. Bukannya dia tak bersyukur akan tetapi ini seperti kegiatan retunitas untuknya yang setiap akhir musim
dingin dirinya pasti terserang demam akibat flu yang menyerangnya.

Brak!

"Eh?" Dengan gerakan cepat karena suara debaman keras dari belakangnya,membuat
lehernya terasa patah saat itu juga. Sedikit meringis memegangi leher jenjangnya,Naruto pun berjalan perlahan untuk memastikan jika orang itu bukanlah orang jahat.

"Sasuke?" Tanyanya hati-hati,membuka pintu utama. Disembulkannya kepala surai Blonde jabriknya untuk melihat sekeliling halaman rumah yang sepi dan sunyi.

Shuuuuu

Hembusan angin dingin segera menerpa tubuhnya,membuat dirinya mengigil kedinginan. Dielusnya pundaknya yang terasa meremang. Naruto langsung terhenyak takut
ketika mengingat satu kejadian tentang tetangga sebelahnya yang mati bunuh diri dua hari lalu. Pria tua yang kelilit hutang
pada bank itu memilih mengakhiri kehidupannya dengan terlebih dahulu
membunuh kedua anaknya yang masih balita dan istri kesayangannya. Setelah itu pria tua itu pun membunuh dirinya sendiri dengan menggantungkan dirinya dipohon maple pinggir tembok rumahnya. Bahkan Naruto sendiri tidak sekali dua kali
pernah mendengar suara-suara aneh dari rumah sebelahnya, yang membuat dirinya
meminta sang seme untuk pulang cepat menemaninya selama dua hari. Namun
sekarang? Pemuda bertampang emo itu sampai detik ini belum memunculkan batang hidungnya. Sukses membuat Naruto menggerutu sebal karenanya.

Srett Srett

Degh

Dengan gerakan patah-patah pemuda berperawakan mungil itu pun menengokkan kepalanya demi melihat sesuatu yang tadi melintas cepat dibelakangnya.

Well, Almost..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang