Argion Haidar Darlan

336 19 9
                                    

Koridor SMA Garuda ramai akan siswa yang masih asyik di depan kelasnya masing-masing. Tak berbeda dengan seorang cowok tampan yang sekarang menjadi fokus banyak orang, dia berjalan santai dengan wajah datarnya memakai earphone di telinga tanpa peduli berbagai pandangan yang ditujukan untuknya.  Sampai sebuah panggilan memanggil namanya yang tidak digubris oleh cowok itu karena kedua telinganya yang terisi suara dari earphone-nya

"Haidar!"

Cowok bernama Haidar yang dipanggil itu tetap berjalan santai dengan earphone yang memutar lagu-lagu dari ponselnya. Seseorang yang memanggil itu terus mengejar cowok bernama Haidar itu.

Tepukan di bahu Haidar membuat cowok itu menoleh.

"Dipanggil tuh nengok, jangan dikacangin doang."ucap orang itu mencopot satu earphone Haidar.

"Ada apaan sih Lang?"

Orang bernama lengkap Gilang Mardhio itu hanya berdecak.
"Ayok kantin aja deh yang lain ada disana."ajak Gilang.

Haidar mengernyit.
"Lo tadi ngapain manggil gue?"

"Nagih kreditan,udah buru."ucap Gilang asal.

"Gue gak doyan beli kreditan."

Gilang menoyor kepala cowok itu.
"Gue denger dari fans lo, kalo lo itu diem,kalem,cuek, cool gitu , mikir dari mana coba itu, padahal bicara nya aja ngajak ribut banget" cibir Gilang.

Haidar nyengir lebar membuat sekian siswa yang juga berada di lorong koridor terpana. Karena Haidar adalah sosok pendiam, cuek, tertutup dan jarang menampilkan ekspresinya selain sedang berkumpul bersama teman-temannya.

"Kasian banget yang gak punya fans."ucap Haidar.

Cowok itu lalu melanjutkan langkahnya dengan santai dan menempelkan kembali earphone-nya.

Gilang mengelus dada sambil terus bergumam. "Sabarkan lah hamba Tuhan"

Gilang menyusul Haidar yang telah hampir sampai di kantin. Keduanya lalu menuju meja yang telah berisi 2 orang lainnya.

" Tumben si Haidar mau juga nangkring disini pagi-pagi." cowok berjambul yang tampak seperti bad boy bernama lengkap Zidan Alamsyah itu menatap Haidar yang kini duduk di depannya dengan tatapan bertanya.

"Jadi gue diusir gitu? Gak pa-pa sih lagian gue disini diajak si Bolang itu"ucap Haidar santai.

"Wets! Buset dah sensitif banget Dar, lagi PMS yah?" Cowok berjaket kulit itu menahan Haidar yang hendak beranjak. Cowok itu bernama lengkap Antariksa Wirdhana.

Gilang mengangkat suaranya kali ini.
"For your information nih ya Dar, nama gue Gilang bukan nama anak petualang itulah."ucapnya.

Haidar mengangkat bahunya acuh." For your information juga ya buat lo tapi Ta, cowok gak ada yang mengalami PMS."ucapnya pada Anta.

Anta nyengir tanpa dosa. Gilang menggelengkan kepalanya berusaha paham sedangkan Zidan sibuk menata rambutnya.

"Eh entar malem kita ada job lagi."ucap Zidan sambil membuka ponselnya yang menampilkan sebuah notifikasi.

"Jam? Jangan kemaleman takut diculik gue." ucap Anta nyengir.

Gilang menoyor kepala cowok itu.
"Gak ada yang sudi nyulik orang kayak elo, makan banyak yang ada rugi entar mereka."ucap Gilang.

"Itu manusiawi men." bela Anta.

"Sejak kapan lo jadi manusia emang?"celetuk Haidar.

Gilang terbahak sedangkan Anta memasang mimik wajah sok sedihnya.

Chasing You [REPUBLISHED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang