Perkenalan 1

92 2 0
                                    

Aku Keira. Aku anak yaa bisa dibilang pendiam di sekolah temanku ada 2 orang. Reina, Fasya.

Tadinya ada 1 orang lagi namanya,Delvi. Tapi ada kejadian tragis yang menimpa dia sampai saat ini, sebentar..apa aku bilang saat ini? Maaf aku salah, yang benar, untuk selamanya.

Kalian pasti bingung apa yang terjadi padanya bukan?

Tapi kalian tenang saja, aku akan menceritakannya dari awal.

Oke, aku mulai...

Bel istirahat sekolah pun berbunyi..

Para siswa pun keluar darJui kelas lalu menuju kantin sekolah, Dominannya.

"Rei, gak makan?"

"Gue diet nihh disuruh mamii"

"why?, jangan bilang kalo...nyokap lo bilang lo gendutan"

Rei memautkan bibirnya, lalu memperhatikanku dari ujung rambut sampai kaki.

"Tsk! Gue tau lo sexy,Kei. Ngiri gue sama lo kalo aja nih ya lo gak galak galak amat and gak cuek bebek gitu sama cowok, gue yakin! Yakin banget!! Semua cowok ngincer lu,Kei"

"I dont think so.."

"Karena lo nolak mereka ngedeketin lo,Kei. Lo nutup diri"

Aku tersenyum miring tidak simetris.

"Kei!! Rei!!! Kalian kemana sih? Dicariin kemana mana" omel Fasya yang baru datang menghampiriku dan Reina.

"Baru dateng ribut aja!" ledek Rei

"Kei, dititipin salam sama Zidan" kata Delvi.

"Zidan?...Zidan Derinio itu?" kata ku menebak.

"Derionio,Keiiiiii. Nama orang kok diubah ubah" koreksi Rei.

"Tapi Kei, emang lo sama sekali gak ada niat sama Zidan? Dia baik, pinter, kapten basket" kata Fasya.

"Gak usah Zidan dahh biar gak terlalu spesifik. Gue ralat pertanyannya, emang lo sama sekali gak ada niat buat macarin salah satu anak di sekolah ini?" tanya Delvi.

Aku mengangkat bahunya dengan cuek.

"YA AMPUN KEIII!!!" sahut ketiga teman temannya itu.

"Hai Kei" sapa Zidan yang baru datang dan langsung bergabung.

"Keira bukan Kei" kata ku.

"Hm..Judes judesnya mulai deh nih" kata Zidan.

Aku mengabaikan Zidan lalu pergi meninggalkan dia, otomatis ketiga temanku mengikutiku.

Zidan diam ditempat menganga kaget karena ditinggal.

Setelah agak jauh dengan Zidan..

"Heh,Kei. Lo apaan sih?" kata Delvi yang menarik tangan Kei.

"what?" sahut ku dengan polos.

"Gila lo ya! Gak sopan tau gak kayak gitu main ninggal ninggalin orang gitu aja!" omel Delvi.

"so?, gue harus susul kesana ngehadap Zidan? Iya?" tanya ku.

Delvi terdiam sebentar...

"Itu mau lo kan? Lo aja yang susulin kesana" kata ku jutek.

"Bahkan lo bilang kelakuan gue gak sopan juga lo gak berhak. Gue diajarin sopan santun dari kecil" sambung ku.

"Itu yang lo bilang sopan? Ninggalin orang yang lagi ngajak ngomong,iya?" tanya Delvi sambil menunjuk-nunjukku.

The Cold PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang