Prolog

47 3 0
                                    

Seorang gadis duduk di sudut sebuah café. Bibirnya terkatup rapat. Tatapannya kosong seakan-akan jiwanya tak bersamanya.

Tak lama mengalirlah setetes demi setetes airmata  dari kedua mata indahnya.

Tak ia pedulikan orang-orang sekitar  yang melihatnya dengan tatapan kasihan.

"Maaf...."ujarnya dengan penuh penyesalan.

Ia terus mengatakan maaf, maaf, dan maaf.

**
Seorang laki-laki duduk diam di kursi sebuah pesawat pribadi.

"Aku pergi bukan berarti aku menyerah. Aku akan terus berjuang Ra. Mulutmu memang berkata 'tidak' namun aku tahu hatimu berkata 'ya'. Takdir pasti akan mempertemukan kita kembali. Karena Raraku adalah milikku dan akan selalu menjadi milikku..." ucapnya dalam hati

******
Maaf jika ceritanya membosankan dan kurang memuaskan...
Alur cerita ini adalah campuran

26 Februari 2016

Cinta KeduaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang