Author's
Beberapa kali Evelyn mengubah posisi tidurnya karena tak nyaman. Hatinya merasa sangat gelisah dan hanya satu hal yang membuatnya seperti itu, Nathan. Walaupun sudah terlewat 1 hari, Evelyn masih belum bisa melupakan sentuhan bibir Nathan pada bibirnya. Perasaannya semakin campur aduk antara marah, senang, benci, rindu, sesak, sedih., dan ragu. Yap, kini Evelyn meragukan hubungannya dengan Darrel yang sudah berjalan 1 tahun lebih.
20 panggilan masuk pada ponselnya yang di abaikan Evelyn sejak tadi, semuanya berasal dari Darrel. Evelyn benar-benar takut untuk menerima panggilan tersebut. Takut menyakiti hati Darrel atau membuat pria itu curiga dengan sikap anehnya.
Kling!Kling!
From : Gavrila Darrel
'Kenapa gak di angkat?'
Evelyn mendesah pelan setelah membaca pesan dari Darrel lalu menenggelamkan wajahnya di balik bantal. Hatinya masih merasa sangat bersalah pada Darrel walaupun pria itu tak tau sama sekali semi-perselingkuhannya.
Tok!Tok!
"Evelyn, ada Darrel di ruang tamu!" teriak Ibu dari luar kamar Evelyn.
Dengan langkah malas, Evelyn keluar kamar. Jika Evelyn menghindari Darrel yang sudah datang ke rumahnya, justru akan membuat pria itu curiga tentang masalah-masalah yang terus berputar di antara hati dan otaknya.
Darrel tersenyum senang ketika melihat Evelyn yang melangkah turun dari tangga dan berjalan menghampiri dirinya. Papa yang pada awalnya menemani Darrel mengobrol, langsung pergi membiarkan Darrel berdua dengan anaknya.
"Kamu kenapa? kok telpon aku gak di angkat-angkat?" tanya Darrel sambil mengelus rambut panjang Evelyn.
"Ketiduran." jawab Evelyn singkat sambil menyandarkan tubuhnya pada sofa. Ia tak berani menatap Darrel yang terus memperhatikan dirinya penuh minat.
"Jutek banget sih neng, abangnya mau pergi juga," goda Darrel sambil menjawil hidung Evelyn.
"Emang kamu mau kemana?" tanya Evelyn mulai tertarik dengan pembicaraan.
"Aku mau ke Jepang, ketemuan sama Kiko Mizuhara." gurau Darrel. Evelyn mengerucutkan bibirnya atas candaan Darrel yang sama sekali tidak lucu baginya.
"Serius...Darl..." ujar Evelyn dengan tatapan sayunya. Rasanya Darrel benar-benar ingin mencium gadis yang ada di hadapannya. Karena tempat yang tidak memungkinkan, Darrel tak berani melakukan hal itu. Bisa saja Ayah Evelyn tiba-tiba melihat dan langsung menggantungnya di ring basket.
"Yaaa...lusa aku ke Jepang, papa minta aku gantikan posisinya sementara di sana." jawab Darrel dengan menunjukkan ekspresi menyedihkannya pada Evelyn.
"Kalau muka kamu kayak gitu, pasti mau pergi lama," tebak Evelyn.
"Hampir sebulan di sana, kira-kira 3 minggu lebih 2 hari..." jawab Darrel. Evelyn menggigit bibir bawahnya, khawatir akan kepergian Darrel yang lumayan lama karena perasaannya saat ini sedang tak menentu. Evelyn berada dimana posisinya sedang di tengah-tengah antara perasaannya untuk memilih kepada Nathan atau Darrel. Ia takut, dengan kepergian Darrel justru malah mendekatkan dirinya dengan Nathan.
"Bisa diskon gak? Jangan selama itu dong... satu minggu aja," ucap Evelyn memohon.
"Gak bisa, ini proyek penting...lagipula, kita kan udah biasa long distance relationship." jawab Darrel tenang.
"Bukan masalah ldr, aku lagi ragu Darel!"
"Hmmm...yaudah..." pasrah Evelyn terlihat sedih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cute Student that I Love
Romance"Dia telah menjadi perhatian ku semenjak memasuki awal semester, bahkan ia telah menjadi alasan ku untuk tetap menjadi dosen hingga aku menomor dua kan pekerjaan ku sebagai Direktur Utama. Dia adalah gadis cantik yang cerdas dan tentu saja, lucu."...