Over And Over Again✖️AMS

1.6K 64 3
                                    


Aldi menatapku dengan kecewa. Ia terlihat sangat lesu. Dalam hati, aku terisak. Sampai sini kah?

"Aku pikir, kamu butuh yang lebih baik daripada aku. Aku udah gak bisa ngekang kamu lagi. Kita sampai sini aja. Maafin aku, Amira." Katanya. Ia berbalik dan pergi meninggalkanku. Aku terisak, aku hancur. Hanya dia yang aku punya dan dia pergi.

Tak tahukah seberapa besar cintaku padanya?

Tak tahukah seberapa berkorbanya aku hanya untuk mencintainya?

Aku teringat saat pertama kali kami bertemu. Hanya dia yang berani menegurku waktu aku melanggar semua perarturan.

Awalnya, aku memang sangat membencinnya. Dia membuatku seperti orang bodoh.

Aku selalu mengerjainya. Membuatnya kesal. Tapi, dia tak pernah marah.

Dia hanya tersenyum dan memperingatiku agar tidak mengulangnya lagi. Membuat hatiku mencelos.

Apa dia manusia?

Setelahnya, aku masih tidak jengah. Aku terus-terusan menjailinya sampai aku diskors.

Tapi, senyum itu tak pernah menghilang dari wajahnya. Ia akan selalu tersenyum lembut membuat hati orang lain menjadi tenang.

Aku marah. Semua perhatian jatuh padanya. Lama-lama, semua temanku pergi.

Aku tidak peduli. Sejak awal, aku tahu apa yang mereka inginkan. Hanya uangku.

Tapi, pada saat itu, ia menolongku. Aku membencinya dan ia membalas dengan menolongku? Aku kembali terisak.

Lalu, aku membuka hati untuknya. Ya, untuknya. Lama-lama, kami pacaran. Aku dan dia sama-sama bahagia.

Kami tertawa bersama, bersendau gurau, saling berbagi cerita. Kalau bisa, aku akan membeli waktu hanya untuk bersamanya.

Tapi, sekarang? Ia berjalan menjauh. Hatiku terasa sesak. Aku tahu, ia juga sakit. Tapi, kenapa?

Ini adalah pilihan. Mencintai atau membenci. Dan, aku takkan mengulangi kesalahan yang sama untuk kedua kalinya.

Aku berlari mengejarnya. Menggapai aldi, menggengamnya dengan erat. Aku takkan melepaskannya.

Dia menengok. Kami berdua sama-sama terisak.

"Aldi, jangan pernah pikir aku menginginkan yang lebih. Aku sudah memilikimu untuk seluruh hidup. Aku memberitahumu! Hanya, percayalah padaku. Aku tidak akan menghancurkannya. Kau dan aku tidak akan lupa dengan kita. Itu akan tetap utuh. Karna, aku mencintaimu. Dan, begitu seterusnya." Kataku. Air mata membasahi pipiku dan pipinya. Ia memelukku dengan erat.

"Maaf, aku hanya takut tidak menjadi yang terbaik untukmu." Katanya. Aku menggeleng dalam dekapannya.

Aku mencintainya.

Alvaro maldini siregar.

Dan akan begitu seterusnya.

***

Pliss di comment dan di vote. Author masih amatir. Ya, jadi di comment buat masukan 😊😊😊😊

Thx😘

OneShoot (CJR)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang