Chapter 2 - Change

75 4 6
                                    


.

.

9 Tahun kemudian...

"NATTA! NATTA! NATTA!"

"WOOOOO NATTAAAAA"

"OH COME ON NATTAAAA! YOU WILL BE THE WINNER!"

Dari arah kejauhan datang melesat dua buah motor sport saling berdampingan hanya berjarakan beberapa centi saja.

"YEEESSSS! KYAHAAAAAA... HAHAHAHA..." Seru salah satu pengendara motor sport tersebut setelah melewati garis finish dan disusul lawannya dibelakang.

Melihat jagoannya yang menang lagi pada balapan kali ini membuat pemandu sorak barusan semakin melengkingkan teriakannya, teriakan kemenangan dan kawan-kawan yang hanya menonton tadi segera melesat kearah si pengendara bermotor hitam tersebut.

"Gimana boy? Seneng ngehirup asap kenalpot gua? Hahahaha" tawa sinis pengendara hitam tadi sambil membuka helm bagaikan slow motion dengan gaya cool andalannya . Membuat fans disekelilingnya semakin teriak histeris melihat idolanya berpose seperti barusan.

"Cih, jangan senang dulu woi! Lain kali elo yang bakal makan debu gue!" Balas pria tadi yang baru saja dikalahkan oleh lawannya, lalu melesat pergi begitu saja.

"Hahaha, dasar pengecut!" ucap pengendara hitam tadi sambil menuruni motor sport hitam miliknya dan berjalan kearah pria tinggi yang melihatnya dari tadi.

"Gimana? Oke kan penampilan aku barusan?" tanya pengendara hitam itu dengan cengiran khasnya.

"Yah, lumayanlah! Tapi inget Nata itu belum seberapa, Kak Kev denger ada yang nantangin kamu lagi dibalapan selanjutnya, dan tawarannya juga oke, tapi orangnya lumayan berbahaya jadi kamu harus hati-hati." Balas pria tinggi tersebut.

Ya, pengendara hitam tadi adalah Nata Egira Niagarawan, cewek tomboy yang baru memasuki bangku kelas 2 SMA ini baru saja mengikuti balapan liar untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari bersama dengan Kevin, kakaknya.

"Tenang aja Kak Kev, Nata bisa kok ngatasin ini sendiri. Yang Nata butuhin dari Kak Kev cuma duduk yang manis, lihat, dan nilai atraksi adiknya Kak Kev ini hehehe." Seru Nata percaya diri sambil menyisir poni rambut dengan jari-jarinya berlagak sok cool di depan Kakaknya sendiri.

"Jangan pasang tambang kek gitu kalo lagi dihadapan Kak Kev bocah badung!" Balas Kevin sambil menarik telinga kiri Nata.

"Aduh... duh... duh... Sakit woi Kak! Aishh sedikit pake perasaan lah sama adikmu yang unyu ini!" ucap Nata sambil berusaha melepaskan tangan jahil Kevin dari telinganya.

"Justru kalo lagi berhadepan sama cewek kaya kamu Nat harus pake kekerasan biar anteng! Udah, pokoknya besok kosongin jadwal kamu sepulang sekolah. Kak Kev bakalan ajarin teknik balap yang sip lagi ke kamu. Oke adikku tersayaaaang." Balas Kevin seraya mencubit kedua pipi Nata dengan gemas.

"Ck Kak, lama-lama ancur mukaku ini gara-gara Kak Kev." Ujar Nata cemberut sambil mengusap-usap kedua pipinya.

"Oke, ditempat biasa kan?" Lanjutnya.

"Hehehe. Iya, by the way temen yang kemarin lusa kamu bawa kerumah boleh kamu ajak, itung-itung biar ada cewek manis yang nemenin Kak Kev hehe." Jawab Kevin dengan menaik-turunkan alisnya.

"Dia udah ada pacar Kak, jadi percuma aja Kakak deketin dia."

"Istri orang aje kalo mau, Kak Kev rebut. Gimana ini yang baru pacar. Jangan panggil kakak Kevin kalo gak bisa nakhlukin hati cewek, Nat. Haha." Balas Kevin dengan senyuman sinis diwajahnya.

PHOBIA LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang