Rio terus mengawasi setiap gerak-gerik laki-laki ini. Hanya berdiri tak jauh dari bankar dengan tangan bersidekap. Ia tahu laki-laki itu kepayahan tapi tak ada niat sedikit pun untuk membantu.
Prang!!
Handphonenya jatuh kelantai dan Rio pun tak bergeming. Walau didalam hatinya ia benar-benar kasian dengan orang itu. Tapi ego nya lebih tinggi. Ia ingin laki-laki itu merasakan bahwa ia tidak bisa hidup sendiri. Bagian yang selama ini Rio rasakan. Sendiri.
Rio mendengus, ia jengah melihat laki-laki itu masih berusaha menggapai-gapai benda pipih itu dilantai. Rio berjalan menuju samping bankar menendang benda pipih yang jatuh itu tepat kearah kanannya. Berhenti didepan pintu kamar mandi.
Andre mendongak, menatap putranya tak percaya. Ia kembali pada posisinya. Memandang tajam Rio yang masih bersidekap didepannya. Ia ingin marah. Namun ketika mata itu bersirobok dengan mata cokelat yang sama dengannya. Semua amarahnya yang hampir meletup padam seketika. Di ganti ribuan penyesalan yang mulai menggerogoti hatinya bagai cacing pita.
"Rio"Rio mendengus, memandang remeh ayahnya yang hampir mengeluarkan air matanya. Konyol! Laki-laki kuat macam apa orang ini, menangis didepannya. Kemana harga diri nya selama ini yang selalu ia dewa-dewa kan.
"Masih inget?? Kirain lupa. Saya hanya ingin melihat. Jangan sakiti hati mama saya lagi. Atau saya akan melakukan sesuatu pada anda yang pastu akan anda sesali"ucapan rio bagai pisau yang menusuk tepat di ulu hatinya. Ia tak menyangka anaknya akan sedingin ini dengannya. Ia terlalu banyak mengajarkan kesakitan pada Rio. Jagoannya.
Mata coklat andre mengikuti gerak gerik Rio, pemuda itu mengambil handphonenya meletakannya di nakas sebelah ranjangnya. Menatap nanar kiddo nya yang kini beranjak dewasa. Dalam hati ia berdoa. Jangan biarkan hati kiddo-nya dipenuhi dendam dan amarah, ia ingin Rio bahagia dengan atau tanpa dirinya.
"cepat pulih agar mama saya tidak terus-terusan menanyakan anda"
Suara dingin Rio mengembalikan perhatiannya pada anak semata wayangnya. Punggung Rio kini telah menghilang dibalik pintu ruang rawatnya. Ada beribu udara yang hilang begitu saja diparu-parunya. Membuatnya sesak. andai saja ia bisa jatuh cinta dan mencintai Linda sepenuh hati mungkin ia akan sangat bahagia saat ini. Tapi hatinya telah menentukan pilihan pada Rita, cinta pertama sekaligus cinta terakhirnya. Karena hanya pada Rita hatinya mau bekerja memproduksi cinta yang begitu besar. Pada wanita lain bahkan pada Linda yang menemani setiap malamnya cintabya tak mampu di produksi.
***
Ify melangkahkan kakinya disekolah barunya. Tak ada seragam warna disini, tak ada aksesoris berlebihan disini, semua terlihat sama dan sederhana. Ia lega. Ia merasa seperti anak es em a pada umumnya. Apalagi dengan seragam putih abu-abunya bukan seragam pink kotak-kotaknya dulu. Haha
menaiki tangga menuju lantai dua sekolahnya. Kantor TU. Semua urusan administrasi telah diselesaikan mamanya ternyata. Ia pun diantar salah satu petugas TU ke wali kelasnya di kelas sebelas. Karena masa awal semester baru saja dimulai membuat Ify tak harus mengulang di kelas sepuluh karena beberapa bulan lalu ia tak bisa mengikuti pelajarannya. Yaa walaupun disini ia tetap menjadi siswa percobaan jika ditiga bulan pertama ia dirasa mampu dan bisa mengikuti pelajaran di kelas 11 maka ia tidak perlu khawatir. Namun jika ia tidak bisa mengikuti pelajarannya maka mau tidak mau ia harus kembali mengulang kelas 10 nya namun itu tak terlalu masalah buat Ify. Karena ia adalah orang yang sangat menghargai proses.Ify diperkenalkan sebagai siswa baru di depan kelasnya. Ify cukup memperhatikan setiap sudut kelas tanpa mengomentari sang walikelas yaa agak sulit menyebutkan namanya. Hingga ia dipersilahkan menduduki bangkunya. Hanya satu bangku kosong disini, dipojok kanan ruang kelas ini, disebelah gadis cantik yang tersenyum kearahnya. Dan ia yakin itu bangkunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Urusan Hati (Rify Story)
Novela JuvenilRio dihadapkan pada keadaan dimana ia harus memilih antara persahabatan atau cinta. Saat proses pemilihan itu tengah berjalan tiba-tiba sebuah fakta yang dapat merusak persahabatannya terungkap. Bagaimana Rio dalam menghadapi semua urusan hatinya? I...