Lalu semakin lama ia semakin mendekatkan wajahnya ke wajahku... aku dapat merasakan hembusan nafas halusnya di pipiku, ia memiringkan wajahnya. Dan tiba-tiba saja.... ia membisikkan sesuatu pada ku, "nanti pulang sekolah jalan dulu ya" ucapnya dengan smirk nya yang sangat khas, melihat pipiku yang merona malu dan kembali tidur dipangkuan ku. Aku sangat kesal saat ia melakukan smirk itu, namun aku menyukainya pula. entalah kenapa.
'ahhh fiaaa!!! apasih yang lo pikirin! udah gila ya, ngapain juga sih pipi lo merona kayak gitu' ucapku dalam hati sembari memegang kedua pipi ku yang sudah panas seperti sedang demam. 'lagian ngapain sih Ravy mau ngajak jalan aja harus begitu' ucapku dalam hati lagi. "udah ah awas awas awas gue mau berdiri" ucapku ketus. "mau kemana sih fi ah lagi enak juga" jawabnya. "mau ke kantin, kenapa? mau ikut?" ujarku jutek sambil berjalan meninggalkannya. "iyaa mau ikut" rengeknya seperti anak kecil. "hih, gua tinggal bodo. Sok lucu lo" ucapku dengan wajah mengejek. 'AAA KENAPA DIA LUCU BANGET SIH KAYAK TADI' ucapku dalam hati. Untung saja kantin sepi kalau jam pelajaran, jadi tak ada yang melihat kita sedang berdua kecuali ibu dan bapak kantin yang selalu saja meledekku dengan Ravy. Namun tenang saja, mereka hanya meledek kita disiaat tak ada siswa siswi lain kok hahaha.
Aku berjalan menuju kantin, dan Ravy mengikutiku dari belakang. Saat sudah dikantin, benar saja dugaan ku. Ibu dan bapak kantin meledek ku dan Ravy. "nak Fia sama nak Ravy bolos kelas bareng-bareng ya biar bisa berduaan? duh jadi kangen masa muda ibu" ledek salah satu ibu kantin. Dan di saut oleh beberapa ibu dan bapak kantin dengan berpura-pura batuk. Ya, aku sudah dekat dengan beberapa ibu dan bapak kantin sekolahku, jadi wajar saja ibu dan bapak kantin tak segan untuk meledek ku. "ih ibu, saya ga bolos tau. Saya sih emang gurunya ga dateng bu, kalo yang satu ini sih emang bolos. Kangen kali tuh bu sama saya" jawab ku bergurau. "dih pede gila lo, gua cm males aja sama pelajaran pkn. Ngantuk, mending gua diluar dari pada diomelin karna tidur dikelas." jawab Ravy.
Aku menghiraukan jawaban Ravy, karna jika aku menjawabnya perdebatan antara aku dan dia takkan selesai dengan cepat. Jadi aku memutuskan untuk menghiraukannya dan pergi untuk membeli makanan dan ia mengikutiku dibelakang. "lo gamau jajan apa gitu? kenapa lo ngikutin gue terus deh?" tanya ku ketus. "gua beli apa yang lo beli aja deh, bingung gua" ujarnya. Akhirnya benar saja ia membeli sama seperti yang aku beli. Dan kita memakan nya di meja kantin, tak lama gebetan Ravy alias Alicia dan teman-temannya datang ke kantin dan melihatku dengan sinis. Apakah aku sudah memberi tahu kalian? bahwa Alicia dan temannya sangat membenciku. Yah aku tak menyalahkannya karena telah membenci ku, siapa yang tidak kesal ataupun marah saat melihat gebetannya dengan perempuan lain? aku sangat mewajarkannya, karena jika aku ada diposisinya aku pun pasti melakukan hal yang sama.
Saat Alicia bertatapan dengan Ravy, Ravy pun langsung menyapanya dengan senyuman yang sangat aku sukai. "Licia" ujarnya dan langsung menghampirinya. Iya, aku ditinggalkan begitu saja. 'ih dasar Ravy jelek, nyebelin. Bilang dulu kek apa kek, ini mah langsung aja gitu ninggalin gue. Berasa dibuang gue.' Ravy sangat berhasil membuat ku malu di depan Alicia dan teman-temannya, mereka sangat senang melihat ku seperti dicampakkan oleh Ravy seperti itu. Tak lama setelah Ravy menghampiri Alicia, aku bangun dari tempat duduk ku dan pergi menuju tempat kesukaan ku. Ravy hanya melihatku pergi, namun ia sama sekali tak memanggil nama ku atau apapun itu. Ia hanya membiarkan aku pergi sendiri.
saat pulang sekolah, 16.00
Kalman menunggu lagi di depan kelas, ia menatapku dari luar kelas sedari tadi. Aku yang baru keluar kelas pun langsung menghampirinya. "dih ngapain lu? emang gua kesini nungguin lu?" ucapnya dengan nada yang menyebalkan. "oh bukan? yaudah" ucapku acuh tak acuh dan ingin pergi meninggalkannya. "eh iyaiya becanda dih sensi banget mbak nya, Ravy nunggu lo di tempat les samping sekolah. Dia gaada paket makanya gabisa lo hubungin" ujarnya. "siapa juga yang nyariin dia, yaudah entar gue kesana bilangin dia gitu" ujarku yang lalu balik badan dan meninggalkan Kalman.
15 menit setelah aku bertemu dengan Kalman, aku menuju tempat les yang dimaksud oleh Kalman dan menemukan Ravy yang sedang duduk di atas motornya dan sedang menunggu ku. "sorry telat, abis makan dulu tadi" ucapku santai dan tak merasa bersalah. 'Yah dia pun suka membuat ku menunggu, jadi tak apalah ya sesekali dia yang menunggu ku.' fikirku. "iya santai fi, yaudah yuk langsung berangkat aja" ucapnya. Selama perjalanan suasana sangat hening, aku dan dia hanya saling diam dan tak mengeluarkan sepatah kata apapun hingga akhirnya kita sampai. Dan ternyata, ia mengajakku untuk nonton di bioskop. Tak ada yang kejadian yang spesial antara aku dan dia selama perjalanan ke bioskop dan saat awal film. Namun saat pertengahan film, tiba - tiba saja Ravy menggenggam tangan ku. Dan bodohnya, aku hanya terdiam dan tak berkutik apapun. Aku benar-benar terkejut karna ia tiba-tiba saja menggenggam tanganku. Tak lama aku tersadar dari diam ku dan menarik tanganku, namun Ravy menggenggam tangan ku lebih erat. Saat ia takut pun ia menarik tanganku untuk menutupi matanya.
'Oh tuhan, mengapa ia sangat menggemaskan seperti ini sekarang. Akan lebih sulit untukku, untuk berpaling darinya.' keluh ku dalam hati. Saat aku sedang sibuk dengan fikiran ku, tiba-tiba saja Ravy menarik tanganku yang akhirnya membuat tubuhku lebih dekat dengan tubuhnya. Lalu Ravy berbisik kepada ku, "tetep kayak gini untuk berapa menit sebelum film selesai ya fi" ujarnya dengan suara yang sangat lembut dan tatapannya yang sangat dalam. Aku hanya bisa membeku dan tak berkutik apapun. Setelah kejadian tersebut, aku sama sekali tak bisa fokus kepada film yang sedang ku tonton sekarang. Dan akupun merasa seperti menonton film romance bukan lagi menonton film horor. Tak lama film telah selesai, aku dan Ravy pun keluar untuk mencari makan. Saat aku dan Ravy sedang mencari tempat makan di mall tersebut, aku dan Ravy melihat seseorang yang kita kenal. Ternyata dia adalah....
*
*
*
*
*
*P.S HAAAIII.... Gimana chapter 10 nya?? Maaf ya aku lama banget updatenya, karena emang lagi sibuk dan bingung mau ngelanjutin ceritanya kayak gimana. Maaf kalo chapter 10 nya ga sesuai ekspektasi kalian atau mengecewakan haha karena otak ku bener-bener mampet banget dan ini cuma dapet sedikit ide jadi aku bikin aja karena udah bener-bener lama banget ga update.Semoga kalian suka ya sama chapter 10 nya. Tetep tunggu kelanjutan cerita dari aku yaa. Vomments jangan lupa ya kritik dan saran juga diperlukan, terimakasih!! 💞💞
Love,
Susumilo✖️✖️
KAMU SEDANG MEMBACA
INTO YOU (COMPLETED)
Teen FictionSesekali lihatlah, aku ada. Disini, menunggumu Menunggu semua penjelasan Menunggu semua rasa ini terbalaskan olehmu. I'm still into you Abraham Ravry Hermawan