Earth and Stars

120 24 33
                                    

Cerita ini di dedikasikan untuk OrangeWriters dalam event #SecondEventOW

------------------

Gue Bumi, yeah that's weird.

Gue sekolah di SMA Bimasakti, gue cuman siswa normal, dan cukup bersahabat. Gue gak kayak Kenan atau pun Adit si cowo populer, yang dikelilingi banyak cewek. Gue juga gak punya tubuh yang atletis kayak Tito si Captain Futsal, karena jantung gue yang bocor. Tapi, gue punya Bintang sang pendamping Bumi.

"Makan dulu yuk, aku laper."

Dia Bintang Kejora, sang pendamping Bumi Wijaya.

"Biasanya sih yang ngajak itu yang bayar."

Gue sama Bintang udah berjalan 5 tahun, Pacaran apa kredit motor? Gue tau kalian bakal ngomong kayak gitu.

"Oke-oke aku yang bayar."

Gue langsung melipir ke sebuah restoran cepat saji yang logo nya kakek-kakek. Pasti tau lah. Kalo kesini gue pasti pesen salad, karna gue gak suka Ayam-ayam macem gini yang di Favorite-in Bintang.

"Salad-nya 2 mba."

"Loh-loh, kok?"

"Aku mau Diet hehe."

"Alasan kamu tuh cliché banget tau gak, bilang aja kamu ikut-ikutan aku suka salad kan wle."

"iyuh kamu PD banget deh. Udah mba Salad-nya 2 sama Ice choco-nya 2.Kamu sana gih cari bangku, hush-hush."

Sebelum gue ngacak-ngacak rambut Bintang, tangan-nya udah nahan tangan gue. Dengan tampang-nya yang sok galak padahal muka nya imut, dia bilang,"Jangan ngacakin rambut aku, aku baru dari salon."

Gue memutar bola malas, Wanita. Tanpa berlama-lama gue udah duduk manis di bangku sambil main COC.

"Nih salad kamu, jangan main game mulu." Bintang langsung narik handphone gue, dan di kantongin di saku seragam.

Sial, lagi nge-war.

"Yah, Bi."

"No Phone, No Game, Just me and You."

Gue pasrah denger kata-kata yang sering gue lontarin ke Bintang. Jadi senjata makan tuan. Gue menggambil Salad, sebelum suapan pertama,

"Hoiya besok aku mau ke Singapura, Saudara aku baru lahiran, Siska? Inget kan? Palingan cuman seminggu, entah."

"Ko kamu baru ngasih tau aku?"

"Mamah dadakan juga, kamu mau oleh-oleh apa?"

"Aku mau oleh-oleh yang Antimainstrim, jangan gantungan merlion."

Oke terakhir kali dia dari singapore bawain gue gantungan merlion, So Rude.

"Ih kamu nyindir, tenang kali ini bakal antimainstrim deh."

------

Bintang mendekap tubuh gue erat banget. "Udah, tuh bentar lagi peswatnya Take Off, ntar ketinggalan aku gak mau nganterin kamu naik motor loh." Bintang melepas pelukannya, matanya sembab.

"Kok kamu nangis? Udah lagi pula cuman seminggu kan? Emang nya aku ngangenin banget apa?"

"Ih kamu PD banget iyuh."

"Tuh lap dulu ingusnya, malu kan diliatin banyak orang."

"Ihh BUMI."

"Adu-adu sakit Bi, jangan cubit dong. Cium ke gitu. Hehehehe."

Bintang ngasih tatapan like "Argh enough Bumi."

"Udah gih, papah kamu nunggu itu."

Bintang ngangguk-ngangguk. "I Love You, Bye."

"Love You too, Bi."

----

Udah seminggu Bintang di Singapura, kemungkinan nanti malem Bintang sampe di Jakarta. Gue gak sabar buat ketemu Bintang. Pake baju apa ya?

Drtt...drtt...drtt...

Incoming Call, Bunda?

"Hallo Bun? Ada apa?"

"Bintang."

Author POV

Pemakaman telah usai, orang-orang telah meninggalkan tempat pemakaman. Kecuali Bumi, ia masih memandangi batu nisan bertuliskan Bintang Kejora. Bumi membaca ulang Surat terakhir dari Bintang.

Hai Bumi.

Apa kabar? Aku harap kau baik-baik saja. Hei, jangan menangis bodoh. Kamu jelek kalo nangis. Tuh lap dulu ingusnya, malukan diliatin banyak orang. Cup cup cup. Kamu gak usah sedih, aku bahagia kok disini, aku hanya letih dengan semua kebohongan ku selama ini. Kau tau? semua tawa ku hanya kepalsuan. Maaf atas kebohongan ku selama ini. Aku Kanker Lambung.

Rambut aku mudah rontok, maaf aku sering nepis tangan kamu. Perut aku selalu sakit, maaf aku ikut-ikutan makan salad. Badan aku mengurus, maaf aku berbohong soal Program Diet ku.Tapi ada 1 kebenaran yang tak mungkin aku bisa bohongi, Aku sayang kamu. Dan ohya, Oleh-oleh kamu udah aku siapin, dijaga baik-baik ya.

LOVE,

Bintang Kejora.

Tak lama Ponsel nya berdering, dengan sigap ia menghapus air matanya dan menetralisir suaranya yang bindeng.

"Ya, Hallo?"

"Selamat siang saudara Bumi, kami dari pihak Rumah Sakit ingin menyampaikan kabar baik, Kami mendapatkan pendonor Jantung untuk saudara Bumi."

Bagi ku, dia adalah nama lain dari kebahagiaan.

Earth and StarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang