#1

116 5 0
                                    

Seperti biasa kegiatan yang harus, kudu, wajib dilakukan anak-anak sekolah setiap pagi adalah piket. Dan yang harus kalian tau kegiatan rutin gue tiap pagi adalah neriakin anak-anak yang males banget piket. Karena... Yap! bener. Karena gue adalah Ketua Kelas XI IPA 1. Hari ini bagian petugas piketnya itu gue, keyla, viska, sri, rama dan sofyan.

"Keyla, viska, sri, rama, sofyan. PIKETTTTTTT!!!!!"

1 menit.

3 menit.

5 menit.

Sama sekali gada yang nyaut.

"KEYLA, VISKA, SRI, RAMA, SOFYAN. PIKETTTTTTT!!!!!!"

Merekapun cepat-cepat menghampiri marsya yang sudah memegang kertas dan pulpen ditangannya.

"Jangan dicatet dong sya, gue bakalan piket kok tapi ntar ya istirahat aja soalnya gue belum ngerjain PR nih mana pelajaran pertama Bu Mira lagi. Plisss dong sya jangan ya yahhh" rayu sri

"Iya sya piketnya ntar aja soalnya gue mau ngebentuk alis gue dulu nih belom rapih masa panjang sebelah coba. Lo kan pernah bilang "Hargai dan hormati. Orang-orang yang membentuk alis dengan rapih dan tebal itu pertanda jiwa yang tegar, STRONGGG." Teriak viska yang masih berusaha untuk membentuk alisnya dari meja tempatnya duduk sekarang

"Lu tau kan preng pelajaran pertama Bu Mira bisa mampus kita kalo gak ngerjain PRnya, soal piket ntar dulu deh di nomor duain dulu ya preng atau diwakilin dulu deh sama siapa kek. Hehe itu pun kalo bisa" kata rama sambil cengengesan.

Keyla dan sofyan hanya bisa membetulkan ucapan teman-temannya saja.

"Prang-preng-prang-preng gua punya nama kali, ram ram lo tau kan PR dikerjainnya itu dirumah bukan disekolah. Gabisa pegang amanah banget. Dan ya mau si Bunda, mau Pak Jaenudin yang paling killer sekalipun itu sih bukan urusan gua. DL (Derita Lo). Dan lo Sri dari nenek buyut gua PAUD sampe dia lulus juga yang namanya piket itu pagi ya sri bukan istirahat. Dan elo ya vis, gue kan udah bilang "Siapin semuanya dari rumah, jangan pas disekolah lo ribet belom ini belom itu. Lagian lu niat kesekolah apa nge jablay sih? Dan sat---- belum selesai bicara, omongannya terpotong oleh salah satu teman yang memanggilnya.

"Marsya lo dipanggil Bu Mira diruang guru." kata salah satu temannya itu

"Iya, bentar." Lanjutnya lagi "Pokoknya gue gamau tau gue tadi udah nyapu tinggal dipel sama dilap kacanya. Bagi tugas yang bener soalnya kita kurang satu anggota piket. Sampe gua balik lo semua belum pada piket juga, liat aja." katanya dengan nada mengancam.

Dalam hati mereka "Huh hoki. Udah panas ni kuping denger suaranya cempreng banget."

Marsya pun langsung pergi dan berlari ke ruang guru cepat-cepat.

Tiba- tiba...

"BRUKKKK..."

Marsya bertabrakan dengan seseorang.

"Kalo jalan liat-liat dong mas galiat apa orang segede gini." Kata marsya sewot

"Eh masih muda gini dipanggil mas. Lagian salah lo sendiri yang lari kenceng gitu sampe galiat ada cowok ganteng lagi jalan." Jawabnya dengan nada sewot juga.

"WHATTTT? Apa lo bilang tadi? ganteng? Muka kolot aja."

"Heh kalo ngomong tuh jangan sembarangan ya. Mata lo katarak, buta, rabun dekat atau gimana? Ganteng kaya messi pemain bola barcelona gini dibilang mukanya tua. Parah parah." Omel cowok itu yang tak suka terhadap omongan marsya barusan

Tapi dengan enaknya marsya ga dengerin dan ninggalin dia gitu aja tanpa bilang maaf.

******

"Cepet woy piketnya tadi gue liat marsya lagi otw kesini." Kata Nabila

"Mampus lo woy mampus. Gece weh buruan." Kata mereka berempat shock.

Sedangkan anak-anak yang lain pada ribet dengan PR nya Bu Mira.

Takkk....

Takkk....

Takkk....

Bunyi teplek sendal itu semakin kencang dan semakin mendekat.

Dan gaswat udah jelas itu suara teplek sendalnya marsya yang khas banget kalo marsya sedang jalan. Marsya datang dengan wajah cengengesan seperti orang gila.

"Lo kenapa ca kok kayaknya lagi seneng gitu?" Tanya andine teman sebangku sekaligus sahabatnya. Andine suka memanggilnya caca karena memang panggilan Marsya dirumahnya Caca dan hanya orang terdekatnya saja yang manggil dia seperti itu

"Ah, Biasa aja tuh."

"Beda gakaya muka tadi pagi."

"Sekarang juga masih pagi oon." jawab marsya sambil tempeleng jidatnya andine

"Ih lo mah ca." Keluh Nadine sambil mengelus kepalanya yang Marsya tempeleng tadi

"paan sih beb?" sambil senyum-senyum gaje gitu

"Ish tuh kan. Lo lagi kenapa sih? Lo abis ketemu cowok ganteng? Lo dipepet adik kelas unyu? Atau lo dibeliin es krim di kantin lagi sama bunda? Apa kenapa?" Tanya andine lagi penasaran

"Iiih andine lo yang kenapa? Udah tau gua lagi kesel." Tiba-tiba muka Marsya berubah menjadi cemberut

"Lo kesel kenapa ca?" Tanya Nadine semakin penasaran tanpa memperdulikan ekspresi wajah Marsya yang berubah

"Gue tadi ditabrak sama orang gatau deh siapa mas-mas."

"Loh kok bisa? Salah lo kali sya, lo kan kalo jalan suka ga liat-liat."

"Ishh andine lo mah gitu."

Lalu dimulailah kejar-kejaran antara dua sahabat yang sering bertengkar tersebut.

Dan tiba-tiba......................................

"Assalamualaikum." Sapa Bu Mira.

Anak-anak langsung kocar-kacir ketempat duduknya masing-masing.

"Waalaikumsalam." Balas anak-anak serentak

"Perhatian semuanya, ibu bawa anak baru untuk kelas ini."

Semua anak-anak shock dan kepo "siapa ya siapa? Cewek atau cowok ya? Ganteng apa cantik gak nih? Wesss jadi kepo gue." spontan timbullah pertanyaan-pertanyaan gapenting.

"Sssstttttt..."

Lanjutnya "Masuk nak. Silahkan perkenalankan diri kamu."

Shock cewek-ceweknya bener-bener dibuat kaget. Rambutnya yang sedikit klimis dan jambulnya yang dibiarkan berantakan, tubuhnya yang tinggi dan kulitnya yang lumayan putih, memakai jam dan gelang bersimbolkan FC. Barcelona menambah +++ kegantengannya. Sumpah dah cewek-cewek dikelas XI IPA 1 pada naksir dan klepek-klepek abizzz.

"Perkenalkan nama saya teh Muhammad Gabriel Andriyanto. Panggil aja gabriel ya'. Saya pindahan dari Bandung. Salam kenal semuanya." Begitulah anak baru itu memperkenalkan dirinya dengan nada khas orang Sunda.

Dan deg.. degg.. deggg.. "1 kata :Manis, kok kenapa gua ngerasa jantung gua jadi berdetak 99x lebih cepet dari biasanya ya(?) loh kenapa gua juga jadi kaku gini(?) kenapa jadi seneng gini bukannya tadi gua sebel banget ya sama mas itu(?) aduhhhh" dalem hati marsya

"Silahkan kamu duduk dengan rama ya." Perintah Bu Mira pada anak baru itu

"Iya bu."

"WHATTTTT? duduk dibelakang gue? why? kenapa harus di situ sih kenapa? ah gasaik nih bunda. Sumpah kenapa gua jadi ketakutan gini. Haduhhh ca ca tenang, santai aja kaya dipantai, selau ca kaya dipulau. Huhhhh kenapa gue jadi begini sih. Parah kacau nih." gumamnya dalam hati

Ditutup rapat-rapat mukanya dengan sebuah buku saat anak baru itu berjalan melewati tempat duduknya. "katanya sih biar anak baru itu gak ngeliat" Sumpah demi apapun marsya bener-bener takut sama mas-mas itu. Tapi dia juga tidak tau sebabnya.

--------------------------------------------------------

Salam Sapa, py❣️

STILL LOVE, KAPTEN!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang