AUTHOR POV
Yunho masih berada di Rumah Sakit, sejak pagi ia memaksa Dokter yang menanganinya untuk mengijinkannya pulang. Ia ingin mengantarkan Di Kha ke airport karena yeoja itu akan pergi besok malam. Seberapa keras ia berusaha membujuk perawat dan Dokter di sana tapi hasilnya tetap sama, mereka belum mengijinkannya untuk pulang hari ini. Yunho menggerutu karena kesal.
Sebenarnya selain ingin mengantar Di Kha ke airport, Yunho juga ingin membujuk yeoja itu untuk memikirkan lagi tentang jawaban kemarin. Ia masih belum mau menyerah walaupun kemarin Di Kha menolaknya dengan alasan yang menurut Yunho sangat aneh.
Yunho mengambil ponsel miliknya yang kemarin di bawakan oleh Yunhyun dengan perlahan. Kondisinya memang masih lemah tapi sejak Di Kha menolaknya ia berusaha keras agar cepat pulih.
“Ah dapat.” Gumamnya saat berhasil meraih ponsel miliknya. Ia menelepon Di Kha yang sejak pagi tidak menjenguknya. Teleponnya tak diangkat membuat namja itu kebingungan. Yunho menelepon Di Kha lagi tapi hasilnya sama. Berulang kali ia berusaha menelepon akhirnya yeoja itu mengangkat telepon darinya.
“Kau dimana?” Tanya Yunho langsung tanpa basa basi.
“Aku masih di Seoul. Ada apa?” Di Kha menjawab dengan santai namun terkesan dingin. Yunho berdecak mendengar jawaban yeoja itu.
“Aku tau kau masih di Seoul tapi kau ada di mana?”
“Aku di rumah baru selesai mengepak barang yang akan kubawa besok. Ada apa kau menelepon?” Jawab Di Kha.
“Aku ingin bertemu denganmu. Aku sudah minta ijin untuk pulang hari ini tapi Dokter melarangku.” Ucap Yunho. Ia berharap Di Kha luluh dan akan menemuinya.
“Oh.” Respon Di Kha yang terdengar santai membuat Yunho kesal.
“Kau tidak mau kemari?” Tanya Yunho dengan nada memelas.
“Tidak. Aku sibuk mempersiapkan keberangkatanku. Aku hanya bisa mendoakan kau cepat sembuh dan bisa mendapatkan yeoja yang kau cintai. Kututup ya.” Ucapan Di Kha membuat Yunho sedih sekaligus kaget. Ia tak menyangka yeoja itu akan seperti itu padanya.
“Di Kha tunggu du..” Teleponnya terputus. Di Kha langsung menutup teleponnya. Hal itu membuat Yunho uring-uringan. Ia coba untuk menelepon lagi tapi teleponnya mati.
“Di Kha mematikan ponselnya. Aish! Bagaimana ini?” Yunho memikirkan cara agar ia bisa bertemu Di Kha. Ia ingin menemui yeoja itu sebelum berangkat. Yunho tidak ingin berpisah seperti ini. Ia ingin Di Kha memberi satu kesempatan lagi padanya.
—-
Di Kha menatap ponselnya lalu menggelengkan kepalanya. Ia kembali mengecek barang-barang yang sudah ia bereskan tadi. Di Kha menghela nafas saat semuanya sudah selesai dengan benar. Ia duduk di sofa kecil sambil memikirkan sesuatu.
“Ah aku sama sekali belum meminta maaf pada Hee Young tentang sikapku yang keterlaluan waktu itu. Padahal besok malam aku sudah akan berangkat.” Gumamnya pelan. Di Kha melirik ponselnya lalu menggelengkan kepalanya.
“Besok saja.” Gumamnya lagi.
Bosan di dalam rumah Di Kha memutuskan untuk pergi keluar. Ia mengambil jaket dan ponselnya, ia menyalakan ponselnya lalu mendapatkan puluhan pesan dari satu orang yaitu Yunho. Di Kha menghela nafas lalu memasukan ponselnya.
“Dasar.” Ucapnya sedikit kesal.
Di Kha jalan-jalan ke tempat yang menyenangkan dan mengambil beberapa foto untuk kenang-kenangan saat di Amerika nanti. Saat sedang menelusuri tempat lain ia melihat sesuatu yang menarik. Ia mendekat lalu menanyakan tentang hal yang membuatnya tertarik itu. Di Kha tersenyum lalu membayar.