Chapter 23

18.5K 1.4K 100
                                    

THE GIFT
Sherry Kim
.
.
.

"Sesuatu mengganggu pikiranmu?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sesuatu mengganggu pikiranmu?"

Mengangkat pandangan. Jaejoong menemukan Hankyung berdiri di hadapanya dengan menyandarkan pinggang pada meja. "Kau terlihat... "Pria itu mencari kata yang tepat. "murung, memikirkan sesuatu? Apakah separah itu sampai kau harus duduk di sini selama dua puluh menit tanpa mengatakan apapun?"

Selama itu kah? Apakah ia segamplang majalah yang terbuka di atas meja untuk di baca?

Tangan Jaejoong terangkat menyentuh wajah sendiri. Menghadap kesamping, dimana kaca cafe memperlihatkan pantulan wajahnya yang memang sedikit pucat.

"Kau benar." Jaejoong menyadari itu. Ia tidak pernah berhasil mengelabuhi Hankyung tentang apapun ketika ia menghadapi masalah.

Di kejauhan, Jaejoong memperhatikan bagaimana Triplet sibuk mengganggu pelayan penjaga kasir dengan berbagai pertanyaan yang di lontarkan tentang apa yang baru pertama mereka lihat di tempat itu.

Jaejoong yakin Bakery Home akan bangkrut jika ia membawa mereka setiap hari kesini karena selera makan mereka yang sungguh membuat dirinya geleng kepala.

Melihat Jaejoong yang tidak akan mengatakan apapun untuk saat ini, Hankyung mencari sesuatu yang dapat mengalihkan pikiran Jaejoong. Namun tidak juga terlalu mencolok, "Kau akan membuat Yunho bangkrut dalam waktu sebulan jika kau memborong semua toko dan membawa barang mereka ke yayasan, aku tidak ingin kau memanjakan mereka meskipun sekarang kau sudah kembali kaya, dengan membuat anak anak yayasan besar kepala dengan hadiah mewah yang kau berikan untuk mereka."

Jaejoong memutar bola mata jengah. "Aku hanya membelikan peralatan sekolah, pakaian baru serta mainan baru, tidak lebih."

"Meja makan baru, kulkas baru beserta isinya dan juga ranjang baru. Astaga, kau akan membuat rumah kami tidak memiliki ruang untuk sekedar menggerakan tubuh."

"Buang saja perabotan yang lama."

Hankyung berkacak pinggang. "Aku sudah melakukanya, meja makan itu terlalu besar di ruang depan yayasan."

Suara Jaejoong meninggi. "Meja yang dulu terlalu kecil untuk menempatkan semua Anak-anak." Jaejoong terdiam sejenak. "Tadinya aku berpikir untuk membelikan rumah baru, yang luas untuk kalian semua. Tapi tidak jadi!" Bentak Jaejoong, saat melihat Hankyung akan memotong ucapanya ia menambahkan. "Untuk yang satu ini aku perlu berdikusi ulang dengan Yunho."

"Dan juga aku."

Melambaikan tangan lelah, Jaejoong mengakui. "Ya, kau. Kau kan pemilik yayasan, tentu saja!"
Selama perdebatan itu berlangsung, diam diam Jaejoong mengawasi Triplets seperti induk ayam mengawasi Anak-anak mereka.

Bahkan saat ini mereka sibuk menggangu gadis kecil yang bersama ibunya di meja cafe tidak jauh di depan sana. Atau tepatnya hanya Manse yang menggoda gadis itu, dan kedua saudaranya yang lain menonton adik mereka yang tertawa bahagia. Dasar anak nakal.

The GiftTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang