PART 4

16 2 0
                                    

Setelah bel pulang sekolah berbunyi, Dilla dan Dilo menjemput Kenza dan Bintang terlebih dahulu, sekolah mereka memang searah tetapi terkadang Kenza dan Bintang selalu berangkat bersama Papa Dilo.

"Hai kak Lala, kak Lolonya mana?" ucap Kenza.

Kenza dan Bintang memanggil Dilla Dan Dilo itu dengan sebutan Kak Lala dan Kak Lolo.

"dimobil tuh, yuk ke mobil." Ucap Dilla sambil membuka pintu mobi.

"kita kesupermarket dulu ya, soalnya mau belanja" ucap Dilo kepada Adik-adiknya. Memang Dilo telah menganggap Bintang seperti adiknya sendiri.

"yeayyy!! Kak Lolo beliin aku sama Kenza ice cream ya?" ucap Bintang. Dan Dilo hanya mengangguk.

"Bintang, udah kakak bilang kan jangan manggil kaka dengan sebutan Lolo" ucap Dilo.

"emang Bintang tau kesukaan aku ice cream apa?" ucap Kenza yang tidak mendengarkan kakanya berbicara. Dan Dilo hanya menggeleng saja.

"tau dong, kamu itu sangat suka Vanilla dibanding Strawberry dan Coklat. Bahkan minum susu aja maunya yang putih dibanding yang coklat" ucap Bintang dengan cengirannya.

"ah Bintang bener banget. Emang Bintang TOP banget deh" ucap Kenza dengan senyuman manisnya.

Dilla dan dillo hanya menggelengkan kepalanya saja mendengarkan obrolan kedua adiknya itu.

[Dawin-Dessert]

Suara deringan hape Dilla ada panggilan masuk, Dilla mengecek hapenya dan ternyata kakaknya.

Rangga's calling..

"Hallo kak" ucap Dilla.

"Dil, gue ga bisa jemput dua bocah curut, lo aja ya sama Dilo" ucap kakaknya

"iya kak ini udah dijemput tuh" ucap Dilla yang sedang melirik Kenza dan Bintang"ujar Dilla.

"kak, itu kak Rangga ya? aku mau ngomong dong" ucap Kenza genit.

Kenza sangat senang sekali dengan kak Rangga. Dilla hanya mengangguk dan mengasih hapenya ke Kenza.

"hai bang Rangga. Masa Kenza diajak ke supermarket sama kak Lolo dan Kak Lala. Katanya mau beli ice cream buat Kenza dan Bintang" ucap Kenza.

"hai Kenz, oh ya? wah enak banget tuh ice creamnya" ucap Rangga.

"abang mau? nanti Kenza beliin deh buat abang mah gratis" ucap kenza.

"Kenza jangan genit sama abang aku!!" ucap Bintang yang memejamkan matanya.

"iih Bintang emang kenapa si? Kan abang Rangga ganteng nggak kaya kamu jelek" gumam Kenza tapi masih terdengar oleh Dilla dan Dillo bahkan Rangga pun mendengarnya, dan mereka hanya ketawa aja.

"aku masih denger tau, Kenz" ucap Bintang. Dilla Dilo hanya menggelengkan kepalanya saja mendengar pertengkaran kedua adiknya itu.

"yaudah deh bang, pokok nanti Kenza bawain. Udah ya udah sampe supermarketnya nih. Daaa Bang Rangga ganteng. Mwahhh" ucap Kenza.

"jijik banget iih Kenz" ucap Bintang sinis.

"sirik aja kamu, bilang aja kalo cemburu" ucap Kenza polos. Dilo yang mendengarnya hanya berdehem saja melihat adiknya yang sudah mengatakan hal tersebut.

"udah yuk ah kita belanja" ucap Dilla.

-0-

Setelah berbelanja mereka langsung pulang karena anak-anak sudah sampai dirumah Dilo.

"kak Lolo, aku kerumah Bintang dulu ya mau ketemu abang Rangga" ucap Kenza.

"Kenza bisa nggak sih kamu itu jangan genit sama abang aku ih" ucap Bintang kesal.

"udah yuk ah kakak mau ganti baju dulu kerumah ganti baju. Di rumah kak Dilo ada tementemennya tuh" ucap Dilla.

"siap deh kak, nanti aku mau main Ps sama Kak Radit ah" ucap Bintang.

-0-

Setelah Dilla mengganti baju dia segera kerumah Dillo untuk melihat anak anak.

"hai guys" ucap Dilla

"hey dil" ucap anak-anak.

Disana ada Agam dan Bima yang sedang main ps, sedangkan Radit sedang mengobrol dengan Salsa. Dan Dillo? Dia entah kemana.

"DILLLAAAAAAA, CEPETAN MASAK!! GUE LAPER" ucap Dilo. Nah tuh kan udah mulai deh jdi pembantu sekarang.

"iya bawel" ucap Dilla Setelah sejam Dilla telah membuat Cumi goreng, Udang saus Tiram dan kangkung. Untuk pencuci mulutnya Salsa telah membuat puding setelah dia sampe dirumah Dilo.

"DILO, RADIT, SALSA, AGAM, BIMA SAATNYA MAKAN NIH, CEPETAN TURUN" ucap Dilla teriak. Dillo dan yang lainnya langsung turun secepat mungkin karena dia telah laper.

"Dilla bisa ga sih ga teriak teriak?" ucap Dilo

"abisnya gue takut kalian bolot sih" ucap Dilla

"Sialan" ucap mereka berbarengan.

-0-

Setelah semua teman Dilo berpamit untuk pulang, entah kenapa Dilla telah mencari Dilo yang entah ada dimana. Dilla telah mencari Dilo diseluruh penjuru ruangan, tetap tidak ada, sampai Dilla melewati kolam renang, dia melihat ada sosok cowok yang telah menatap kolam itu dengan tatapan kosong. Dilla sangat bingung kenapa Dillo murung.

"Dilo" ucap Dilla

"hm" ucap Dilo bergumam.

"kenapa?" tanya Dilla. Dilla sangat tau mimik wajah Dilo yang sedang muram ini pasti ada yang disembunyikan dari Dilo.

"kenapa apanya?" ucap Dilo.

"Dilo, gue berteman sama lo udah lama kali, jadi ga usah boong. Jangan nyembunyiin apapun buat gue deh" ucap Dilla.

"huftttt, keliatan banget ya?" ucap Dilo

"banget!! Memang ada apaan si, Lo?" ucap Dilla.

"hmmmm... Dela udah ada di Jakarta Dil" ucap Dilo. Seketika tubuh Dilla membeku ditempat. Dilla ga mungkin salah denger kan? Sahabat dulunya telah kembali dikehidupannya lagi.

HURTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang