PART 7

7 0 0
                                    

"dil" ucap Dilo


"hah?" ucap Dila menatap Dilo.


"Kalo seandainya diantara kita punya pacar gimana?" Ucap Dilo.


"apa ini ada hubungannya dengan Dela?" Ucap Dilla seperti gumaman.


"gue Cuma nanya doang kok Dil, ya seandainya aja gitu" ucap Dilo.


"kalo seandainya lo punya pacar ya Lo, gue bahagia banget. Ternyata kalo sahabat gue ini nggak gay"


Munafik.


Dilla bener bener munafik mengatakan kalo dia bakalan bahagia kalo Dilo punya pacar lagi, nyatanya dia sangat sedih kalo Dilo bener bener punya pacar. Selama 17 tahun mereka selalu sama sama. Mereka selalu tertawa bersama dalam keadaan suka dan duka.


"Makasih ya Dil, udah ngertiin gue" ucap Dilo memeluk Dilla.


"I'm Happy if you Happy, Lo" ucap Dilla.


MUNAFIK SEKALI DIRIMU DILAAAA...


-0-


Sejak jam 01.00 entah kenapa Dilla muram. Banyak sekali yang mengganggu pikirannya. Terutama soal pembicarannya dengan Dilo. Kalo seandainya diantara kita punya pacar gimana? Kata kata itu sangat Annoying untuk Dilla.


Kalo ternyata Dilo punya pacar gimana dengan dirinya? Apakah akan dicuekin dan akan dinomor duakan? Dilla hanya bisa menghela nafas berkali kali dia sangat bimbang dan takut. Takut kehilangan cintanya. Ya, Dilla mengaku telah mencinai sahabatnya itu. Tapi gimana dengan perasaan Dilo terhadap Dilla?


Entahlah-.

Sekarang menunjukkan pukul 06.00 Dilla telah selesai rapi-rapi untuk kesekolah. Kali ini dia akan berangkat dengan Dilo. Sesampainya Dilla disekolah, dia langsung menuju kekelasnya, dan untuk Dilo dia sedang menunggu temannya di parkiran.

HURTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang