PENSIL DAN PENGHAPUS

141 0 0
                                    

Pensil yang dahulu ia lahap dan ia jajakan berubah menjadi suatu inspirasi yang ada.Biar semua tau bahwa dirinya orang yang berada.Tidak seperti emak babe nya yang menganggap dia tak ada.Rumput disekitar lapangan juga menyetujui nya.Kala hampir senja ia berpikir untuk kembali ke kehidupan yang serada."Cih! maniak semua.Apa yang harus gue lakukan?Gue sudah lari dari pekerjaan yang sialan itu.Apa dosa gue masih ada ya?",katanya.

Pensil yang dipegang membuatnya betah berlama-lama duduk di pinggiran sungai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pensil yang dipegang membuatnya betah berlama-lama duduk di pinggiran sungai.Secarik kertas,pensil,dan penghapus didapatinya dari berbelanja di warung pinggiran.Bertatap muka dengan duplikat ngarai.Berharap ia dapat pergi ke serangai.Tiba-tiba saja alvin menyeringai."Aha! akhirnya",ungkapnya bersorak-sorai.

Pensil di genggamanya mulai menciptakan suatu gambar.Tidak tau apa yang ditarik dalam layar.Hanya berfokus pada altar.Perlahan tetapi pasti,mulai tercipta suatu kerangka orang,dan diikuti oleh baju yang indah dari sutra.Berlalu begitu saja tanpa sukar.Terlintas pikiran dan tubuhnya pernah ditukar.Penukaran yang setimpal dengan uang yang bermilyar.Tak sebanding dengan pekerjaan yang liar.

"Nama ku Alvin,dan aku ingin hidup!"

Alvin terlalu banyak berpikir sehingga tanpa sadar goresan sempurna ia tepis."Ish gila salah!",kesalnya.

Penghapus ia gunakan.Perlahan dan pasti ia kenakan.Tak tau bagaimana menjelaskan kesusahan kehidupan.Yang jelas ia ingin menjadi seorang yang berguna.Pasti Tuhan akan mengizinkan nya.

***

Sedari kelas 5 SD ia dipaksa melayani nafsu bejat.Tak mengetahui apapun selain dihujat.Hilang dan pergi seperti penjahat.Mengikuti gaya yang dilakukan orang lain,layaknya plagiat.Nafsu birahi dari seorang yang tua dan sesama memiliki pensil.Pensil yang ia punya hanya tau cara menulis dan mengeluarkan sesuatu yang nikmat bagi orang lain.

Penghapus hanyalah sampah.Dikala anak seusia dirinya bersenandung,ia malah tersandung.Alvin yang periang kini hanyalah seorang pecandu.Demi emak dirumah yang sedang mengandung.Kering tenggorokan jika tak dapat pelanggan.Berhari-hari sudah ia pergi.Berusaha pergi meninggalkan kampung jahanam.

Penghapus merusak moralnya,bukan sebagaimana fungsinya."Bunuh saja aku sekarang",gumamnya liar.dia bukan milik siapa-siapa bahkan bukan emaknya.Melainkan sampah dari pemilik dirinya yang lama.Pening dan tanpa sadar terjatuh di kedalaman ilalang.

Pensil dan penghapus ia letakan."Apa yang harus aku lakukan lagi?"gumam nya.Tetesan hujan mengenai keningnya.Buku dipegangnya,berharap tidak terjadi sesuatu terhadapnya.Pikiran alvin melayang ketempat dogeng yang sering diceritakan kepadanya kala itu.

Pensil dan penghapus basah kuyup.Begitupula dengan dirinya.Susah meninggalkan permasalahan yang ada.

"Boleh kah aku disamping mu?",kata seseorang yang sebaya denganya.


Pensil dapat mencoret kehidupan mu,tetapi tak bisa menghapus nya

Penghapus dan menghapus kesalahan mu,tetapi tidak kekurangan mu

Denpasar,2 Maret 2016 Pukul 14:02 WITA 

RS.Sanglah Paviliun Sanjiwani Denpasar

CERITA INI TENTANG...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang