Ketika menjelang sore tiba, kebiasaan yang tidak bisa aku tinggalkan adalah pergi ke tempat yang paling aku sukai, gubug kecil didekat sungai didesaku. Udara disana begitu segar dan sangat cocok untuk menghasilkan karya-karya gambarku yang baru. Ya aku memang anak yang sangat hobi menggambar, bahkan piala profinsi juga pernah aku raih dilomba melukis siswa SMP.
Namaku sendiri adalah Bunga Ayu Permatasari, sebuah nama permberian dari kedua orangtuaku. Aku memang anak yang lebih suka menyendiri dan tidak perlu banyak teman. Makanya aku sering disebut si kalem yang jago menggambar oleh teman-temanku. Selama ini aku memang tidak punya banyak teman, mungkin karena mereka sering tidak nyaman jika berteman denganku karena aku terlalu pendiam. Tapi semua itu tidak pernah membuatku merasa kesepian, karena aku selalu ditemani sama kuas dan kertas gambarku.
Hari ini kata ibuku nanti sore bakalan datang tetangga baru yang menempati rumah bekas ibu Sari yang telah dijual 2 bulan yang lalu. Aku sangat senang karena sudah ada orang yang kembali menempati rumah bekas ibu Sari itu, karena diwaktu malam aku sering merasa takut jika melihat rumah kosong didekat rumahku.
Saat aku melihat tetangga baruku yang baru saja datang, sepertinya mereka orang kaya karena barang bawaan mereka cukup banyak dan diangkut oleh 5 mobil pengangkut.
"Bu, kayaknya mereka orang kaya deh?.. soalnya barang bawaannya banyak sekali sampe datang 5 mobil yang mengangkut barang mereka."
"Ah kamu so tahu.. ya wajar lah yang namanya pindahan kan semua barang harus dibawa."
"Ooh gitu yah bu? Eehh.. bu lihat deh itu siapa yang laki-laki itu?"
"Ya pasti anaknya dong.. Siapa lagi? Kamu ada-ada ajah".
Waktu sudah menunjukan aku harus berangkat sekolah pagi itu. Seperti biasa aku berangkat sekolah naik sepeda. Saat aku sedang bersiap untuk sekolah tiba-tiba ada orang yang memanggilku, tak ku sangka dia adalah anak dari tetangga baruku. Aku hanya tersenyum kecil kepadanya, dan aku heran darimana dia tau namaku? Perasaan dia baru ajah pindah kemarin.
Bell sekolah sudah berbunyi anak-anak bergegas berlarian menuju kelasnya masing-masing karena jika terlambat dilarang masuk kelas sampai pada jam istirahat pertama. Hari ini jam pertama bagian pelajaran bahasa Inggris, untung saja aku sudah mengerjakan PR minggu kemarin.
"Assalamualaikum" terdengar dari belakang pintu, rupanya Ibu Rani sudah datang. "Pagi anak-anak, ayo berdiri dan siapkan salam".
"Berdirii.. Ayo beri salam." Rano sang ketua kelas yang menyiapkan salam.
"Anak-anak hari ini kalian akan mendapatkan teman baru, dan kelas ini akan bertambah satu murid." Saya kaget ketika Ibu Rani bilang seperti itu. Tiba-tiba anak itu muncul dari pintu depan kelas. Dan tak ku sangka dia adalah anak dari tetangga baruku itu, tak ku sangka aku bisa satu sekolah bahkan satu kelas dengannya.
"Silahkan nak, untuk memperkenalkan diri didepan teman-teman barumu!." perintah ibu Rani.
"Perkenalkan namaku Mohamad Arya, sering dipanggil Arya. Asal sekolahku dari SMP N 2 Lampung, aku pindah kesini ikut dengan ibu dan ayahku. Semoga kalian bisa menerima dan berteman baik dengan saya. Terimakasih."
"Naah.. Arya silahkan duduk di bangku yang kosong!" Ibu Rani menyodorkan tangannya. "Bunga, kamu kan duduk sendiri, sekarang biarkan Arya duduk disebelahmu?"
"B b baik bu". Jawabku dengan sedikit terpaksa.
Selama pelajaran berlangsung aku hanya diam tak mengeluarkan sepatah kata pun, bahkan mengajak Arya berbicara pun tidak. Aku masih malu. Tapi kayaknya dia orangnya baik? Dalam hatiku terus bertanya-tanya dan entah kenapa aku merasa sangat gugup duduk sebangku dengan anak baru ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Mati "Ingin Ku Katakan"
RomansaMengenalmu adalah hal yang tak pernah aku kira sebelumnya. Berteman denganmu adalah suatu kebahagiaan bagiku. Setiap waktu kita selalu menjalani waktu bersama-sama, hadirnya dirimu dalam hidupku juga membawa cinta yang tak pernah kurencanakan. Karen...