Mahkota Bunga

97 0 0
                                    

CKLEK

Ibu membuka pintu kamarku.

"Bungaaa... ayo bangun udah siang. Kamu hari ini sekolah kan?"

Aku terkejut tiba-tiba Ibu mengusap kepalaku sambil membangunkanku. Hari ini aku bangun kesiangan karena tadi malam aku tidur terlalu larut malam. Entah kenapa aku tak bisa tertidur karena memikirkan Arya. Entah kenapa akhir-akhir ini aku mersa aneh, apa mungkin inilah rasanya jatuh cinta kepada seseorang?

"Kenapa kok malah bengong sih Bunga? Ayo gih mandi!! Tuh lihat udah jam berapa?" Ibu kembali mengusap mataku.

"Iya Ibuuu.. ini juga mau mandi kok!" Aku menjulurkan lidah.

Pagi ini aku berangkat sekolah bersama dengan Arya naik sepedaku, aku dibonceng dibelakang. Waaah senangnya dalam hatiku berbicara hehe.

"Pagi anak-anak..? berdiri dan siapkan salam!" hmm kenapa sih Ibu Siska pasti selalu datang dan muncul tiba-tiba didepan kelas, bikin kaget ajah.

"Untuk tugas minggu lalu sekarang dikumpulkan! Tidak ada alasan apapun untuk tidak mengumpulkan. Bagi yang tidak mengumpulkan silahkan tunggu diluar sampai jam pelajaran Ibu habis."

Aku membuka tas untuk membawa dan mengumpulkan buku tugasnya. Setelah ku coba cari didalam tas tidak aku temukan bukunya. Jantungku terasa seperti berhenti "deg", bagaimana ini jangan-jangan buku tugasnya tidak aku bawa?. Ya ampuun kenapa teledor sekali aku ini?

"Bunga kenapa?" Tanya Arya.

"Kayaknya buku tugasku ketinggalan deh dirumah? Gimana ini aku harus bilang apa sama Ibu Siska?"

"Kenapa sampai bisa ketinggalan sih? Terus kamu nggak ikut pelajaran dong?"

"Yaa mungkin."

Entah kenapa Arya malah memasukan kembali buku tugasnya kedalam tas.

"Arya kenapa bukunya dimasukan lagi ke tas?" tanyaku heran.

"Aku nggak mau lihat kamu dihukum sendirian, kan kasian apalagi kamu temen aku yang paling aku sayaaaang. Eeh maksudnya yang paling baik hehe."

Hmm aku heran dengan Arya kenapa dia bilang aku adalah temennya yang paling dia sayang? Apa jangan-jangan diaa? Aah mana mungkin sudah lah.

"Hmm dasar kamu aneh." Menggeleng-geleng kepala.

"Kenapa buku yang terkumpul kurang dua dari jumlah murid dikelas ini? Siapa yang tidak mengumpulkan ayo jujur!." Rupanya Ibu Siska mengetahui kalo buku tugas yang terkumpul tidak lengkap dari jumlah murid dikelasku.

"Maaf Bu aku yang tidak mengumpulkan buku tugasnya." Arya dengan lantang berbicara seperti itu. Aku heran kenapa dia mau dihukum dengan aku?

"Aaku juga Bu, tidak mengumpulkan tugasnya. bukunya lupa tidak aku dibawa." Dengan takut dan juga gugup aku mencoba memberanikan diri untuk bilang yang sebenarnya. Nggak apa-apa lah dihukum juga mungkin ini sudah nasibku untuk segera mendapatkan hukuman dari Ibu Siska.

"Oooh jadi kalian berdua toh yang tidak mengumpulkan tugasnya. Kalian sudah tahu kan peraturannya tadi? Okkey silahkan kalian tunggu diluar kelas, karena Ibu tidak menerima alasan apapun dari kalian."

"Bbaik Bu. Kami akan tunggu diluar."

Rasanya sangat rugi sekali tidak mengikuti pelajaran kimia hari ini, toh pelajarannya kan cuma ada satu kali seminggu. Duduk didepan kelas bersama Arya. Disaat-saat seperti ini pun masih saja mengajaku untuk bercanda, rasa penyesalan dan sedih itu sekejap hilang terlarut oleh tawa dan canda. Aku bersyukur kepada Tuhan karena telah memberikan aku teman yang selalu ada dan mengerti disaat aku butuhkan dan juga rela berkorban demi aku. Sampai tak terasa jam pelajaran Ibu Siska telah selesai.

Cinta Mati "Ingin Ku Katakan"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang