Di sebuah kota yang teramat besar ini hidup lah seorang perempuan namanya Prilly Zahra Arbianafara dia tidak mempunyai siapa siapa dia hidup sendiri di sebuah rumah sederhana, orang tuanya sudah meninggal tiga tahun yang lalu karena kecelakaan pesawat.
Dia menjadi seoarang gadis yang mandiri menjadi gadis yang sangat teramat kuat dengan segala cobaan dalam hidup nya dia melewati hidup nya tanpa siapa siapa sendiri setiap malam dia merenung kan nasibnya ntah kemana.
Ia sering di panggil Prilly, dia gadis mungil, cantik, bermata hazel, hidung runcing, kulit putih, dan menggemaskan sekali setiap orang yang mengenal nya dan dekat nya.Dia sekarang lagi berjalan menuju sekolah nya SMA Perdana Clasy. Dia kelas 2 di sekolah menengah atas itu.
Dia anak yang pandai di sekolah, wakil ketua osis. Walau ia mempunyai hidup yang berat tidak seperti anak anak yang lain tapi dia tidak lemah, anak yang populer di sekolah itu lah dia Prilly Zahra Arbianafara.
Dia sudah sampai di sekolah nya, ya sekolah dengan rumah nya lumayan dekat jadi tinggal jalan atau naik sepeda saja.
Ia masuk ke dalam sekolah menyusuri setiap inci sekolah nya itu.
"Prill..."panggi Ali.
Ah iya, Prilly mempunyai kakak angkat namanya Ali Dickyapranata Rasyadah dia tampan, ketua osis, populer di sekolah, mempunyai bulu mata lentik, ada keturunan arab, pandai.
"Hhhmmm?"tanya Prilly tak menjawab cuma gumanan biasa, sambil mengecurutkan bibir nya ntah lah gadis mungil ini kenapa?
"Eh kok tuh bibir seperti itu?"tanya Ali.
"Hmmm!"guman Prilly lagi, Ali bingung sebenarnya kenapa adik nya ini?
"Kamu kenapa sih?"tanya Ali dan sambil mengelus puncak kepala Prilly dengan sayang ia sangat amat sayang terhadap adik angkat nya ini.
"Iiihhh enggak usah pegang pegang."ancam Prilly dan sambil menyingkirkan tangan Ali dari kepalanya.
"Iiihhh kenapa sih?"tanya Ali.
"Enggak!!"jawab Prilly ketus.
"Lah? Kamu kenapa sih? Hm?"tanya Ali.
"Aku mau masuk kelas minggir."ucap Prilly.
"Eeettt, jelasin dulu aku salah apa sama kamu sweet."ucap Ali masih menghalangi langkah Prilly menuju kelas.
"Pikir sendiri!!"ucap Prilly ketus dan menyingkirkan tubuh Ali dari hadapannya dan berjalan menuju kelas nya.
Ali masih diam tak tau harus ngapain, dia diam mikir salah apa dia sama gadis cantik itu, tak usah cengo ya kalau Ali manggil Prilly dengan sebutan sweett itu sudah biasa apalagi teman teman mereka yang mendengar itu mah sudah biasa.
Ali dan Prilly memang tak sekelas Ali kelas Ipa Biologi 1, Prilly Ips 1 itu lah mereka tapi kalau di tanya kenapa mereka bisa dekat dan menjalain hubungan kakak adik? Itu cerita nya panjang sekali.
"Woy bro!"ucap Rehan menepuk pundak Ali.
"Apaan?"tanya Ali.
"Lo kenapa? Diam di sini aja?"tanya Rehan
"Gue lagi mikir nih"ucap Ali."Mikir? Mikir apaan?"tanya Rehan.
"Ah lo itu Prilly marah sama gue, gue emang salah apa ya sama dia?"tanya Ali.
"Mana gue tau? Pacar lo itu lagi PMS kali, biasa kali cewek klo lagi PMS suka marah marah."ucap Rehan dan dapat toyoran dari Ali .
"Enak saja lo bilang pacar gue, tapi seperti enggak PMS tuh."ucap Ali berpikir.
"Kalau bukan pacar siapa dong? Orang dekat banget gitu, ya bisa saja tanya Dinda deh nanti."ucap Rehan.
"Orang gue sama Prilly kakak adik, iya deh ntar gue tanya nanti."ucap Ali.
"Kakak adik punya perasaan."celetuk Rehan.
"Jangan Fitnah."ucap Ali.
"Siapa yang Fitnah? Gue enggak Fitnah ya emang benar kali."ucap Rehan.
"Terserah lo aja deh Han, gue mau ke kelas."ucap Ali kemudian berjalan meninggal kan Rehan di belakang nya menuju kelas.
"Hey, Ali tungguin gue kenapa!"teriak Rehan.
Ya, Rehan Hardana Putra, adalah sahabat Ali dari masa MOS sampai sekarang. Rehan pun menyusul Ali berjalan menuju kelas.
"Aliiiii!!"jerit seorang perempuan, Rini. Rini Lidya Putri sahabat Ali juga yang sama dekatnya dengan Rehan.
"Apaan?"tanya Ali.
"Apaan sih lo Rin, Ali baru masuk juga lo udah jerit jerit aja!"ucap Rehan.
"Apaan sih lo, diem!"ucap Rini marah marah, seperti melihat mangsa nya.
"Li lo apain Prilly sahabat gue?"tanya Rini sangsi.
"Apaan? Gue enggak ngapain-ngapain Prilly."ucap Ali.
"Udah deh Li ngaku saja Lo!"ucap Rini.
"Gue benar benar enggak ngapa ngapain dia!"ucap Ali.
"Ikut gue nanti jam Istirahat!"ucap Rini.
"Mau ngapain lo?"tanya Rehan.
"Bukan urusan lo Han, diem aja!"ucap Rini.
"Ya urusan gue lah Ali kan sahabat gue jadi urusan Ali urusan gue!"ucap Rehan.
"Lo bisa diem?!"ucap Rini
"Li, sepertinya hari ini singa keluar kandang semua deh Li."bisik Rehan Ali membalasnya dengan senyum.
"Apaan kata lo?"tanya Rini.
"Lo dengar yang gue bisikin Ali?"tanya Rehan polos.
"Enggak!"ucap Rini.
"Huh? Alhamdulillah.."ucap Rehan.
"Emang kenapa?"tanya Rini.
"Enggak!"ucap Rehan.
########################
Hai, selamat datang di cerita baru aku semoga suka kita have fun aja ya di bawa di cerita ini, ada serius dan enggak juga:) semoga suka Vote and Komen..
Plg, 06/06/2016
Putrin
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love My Brother [END]
Random"Kau yang ku anggap sebagai seorang kakak bagiku yang tak pernah terlintas di pikiran ku untuk mencintai mu" - Prilly Zahra Arbianafara "I Love My Brother." "I Love My Sister." Prilly Zahra Arbianafara dan Ali Dickyapranata Rasyadah ______ Seorang...