Seorang perempuan bernama Ify mengacungkan buku cetak setebal 5 cm ke depan beberapa laki-laki seram yang nampak menyeringai di depannya.
Napas Ify memburu dengan air mata yang sudah menggenang di pelupuk matanya. Ia ingin berteriak meminta tolong. Tapi, siapa yang akan lewat di tempat sepi seperti ini? Apalagi langit sudah tidak memunculkan sinarnya lagi. Ify tiba-tiba saja menyesal karena sudah berani pulang sendirian seperti ini.
Tuhan...apa ini akan menjadi akhir hidupnya?
Tau-tau, sebuah balok kayu menghantam kepala salah satu dari laki-laki itu membuatnya menjerit sambil memegangi kepalanya yang sudah berlumuran darah. Teman-temannya terkejut lantas menatap berang seorang pemuda yang merupakan pelaku pelemparan, berdiri tak jauh dari sana, menatap mereka tenang.
Selanjutnya, tanpa bisa dicegah, sekumpulan laki-laki itu berderap kearah pemuda itu.
Ify sendiri menekap mulut, mencoba menahan isakan saat melihat perkelahian yang terjadi di depannya.
Mendadak, kepala Ify terasa berputar. Keringat dingin muncul dari dahinya dan ia mulai kehilangan keseimbangan. Ify akhirnya jatuh terduduk saat lututnya tak kuat lagi menopang berat tubuhnya. Ia berusaha bernapas, tetapi dadanya terasa begitu sesak. Perkelahian ini mengingatkannya pada masa lalu yang selama ini berusaha ia lupakan.
Selanjutnya, terdengar suara langkah mendekat. Ify mendongakkan kepalanya lantas mengedarkan pandangan ke sekeliling dimana sekumpulan laki-laki jahat tadi sudah menghilang.
"Lo nggak berubah ya? Selalu ceroboh. Apa lo udah nggak punya teman sampai harus pergi sendirian di tempat kayak gini?"
Kedua mata Ify melebar saat melihat siapa pemuda yang berdiri di depannya sekarang. Tadi, karena terlalu gelap, Ify hanya melihat siluet dari pemuda yang menolongnya. Dan sekarang, Ify bisa melihat dengan jelas wajah pemuda itu. Pemuda pelaku pelemparan balok kayu tadi. Pemuda yang menyelamatkan hidupnya.
Mata pemuda itu masih menatap Ify yang bergeming dan Ify bisa melihat sudut bibirnya yang berdarah. Tanpa sadar, air mata Ify menetes. Sadar kalau sekarang ia sedang tidak bermimpi.
Dia...kembali.
****
HAI
Harusnya ini jadi cerita kedua di wattpad. Tapi, karena semua cerita disini mengalami revisi. Jadi anggap saja ini cerita pertama deh.
Jangan sungkan buat ngasih kritik dan saran ya bagi yang sudah terlanjur baca:p
Jangan lupa vomment-nya ya^ ^
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy Good Boy
Teen FictionIfy benci keramaian. Ia tidak suka menjadi pusat perhatian banyak orang. Tapi, siapa sangka? Pertemuan Ify dengan seorang most wanted di sekolah barunya, perlahan mengubah kehidupan Ify. Kehidupan yang tadinya terasa damai berubah menjadi mendebarka...