A Pieces

9. Bianglala di Commonwealth Park

INI ADALAH CHAPTER YANG DI SHARE DALAM RANGKA BONUS KARENA A PIECES UDAH BISA 145 ON CHICKLIT [BAHASA] / 2 MARET 2016

Song for this part: Perfect Two - Auburn (Acoustic)

***

Natal di Australia kali ini benar – benar berbeda. Tidak ada Tante Ashley dan keponakan Athena. Tidak ada Jacob. Dan tentu saja, Athena mulai berpikir bahwa kebersamaan ini menyakitkan. Setelah ke gereja dan kembali kerumah untuk makan bersama dan membuka hadiah pagi itu, Athena mulai merasakan dirinya merindukan Jacob. Satu - satunya sosok yang merubah dirinya yang cerewet, menjadi sosok yang lebih pendiam seperti sekarang.

Mamanya, menyadari hal itu. Tapi tidak ada yang bisa dilakukan. Tidak ada dari mereka yang bisa mengembalikan Jacob, sumber dari kebahagiaan Athena. Kalkun besar yang dimasak nenek bersama mama diletakkan di meja makan. Athena duduk di samping nenek, bersebrangan dengan mama. Sementara papa di ujung kanan dan kakek di ujung kiri.

Athena mulai menyantap kalkun itu saat ponselnya berdering. Mama menatap Athena yang terbiasa membawa ponsel di tas kecil saat ke gereja, dan saat ini tasnya berada di pangkuannya. Athena melihat kearah layar di ponselnya. Voice call dari Vincent lewat sosial media itu membuatnya melihat kearah keluarganya.

Mamanya menatap Athena dengan tatapan untuk mematikan ponselnya karena ini waktu bersama keluarga tapi neneknya mengangguk. Membiarkan Athena mengangkatnya. Gadis itu berjalan ke halaman belakang rumah nenek. Dimana ada kolam renang dan kursi – kursi, tapi ini terlalu dingin untuk berenang.

Athena duduk di kursi santai dan menerima panggilan itu. "Halo."

"Athena! Kenapa kamu enggak bilang kalau mau ke Australia?"

Athena menaikkan alisnya. "Kenapa aku harus bilang ke kamu?" Tapi, kata – kata itu terdengar menyakitkan. Jadi sebelum Vincent menjawab, dia berkata. "Sorry, aku mau hubungin kamu soal ini. Tapi itu mendadak dan aku juga harus siap – siap. Maaf banget, aku nggak bisa datang ke ulang tahun kamu."

Vincent terdengar menghela napas. "Oke, nggak papa. Tapi kamu baik – baik saja, kan?"

Athena tersenyum, senang. "Tentu, aku natal disini bareng keluarga aku. Kamu?"

"Keluarga aku datang, sekalian buat ulang tahun aku. Okedeh, selamat hari natal!" seru Vincent senang dari ujung sana.

Athena tertawa kecil. "Ya, selamat natal juga."

Panggilan itu terputus setelah Vincent mematikannya. Athena melihat ponselnya, dan kembali keruang makan. Dengan senyuman terukir di wajahnya.

***

Nenek dan kakek merelakan kepergian kami ke Canberra untuk dua hari kedepan. Untuk pertama kalinya, Athena pergi ke ibukota Australia itu. Biasanya saat ke Australia, gadis itu hanya mengunjungi Sidney, tempat neneknya. Dan bagi Athena, tempat itu sudah menarik.