Kakak kakak kakak teriakku dari kejauhan melihat sosok seorang wanita yang berparas indah itu.Ya dialah kakakku Bea,semenjak hari kematian ibuku ia mulai berubah dan tidak ingin berbicara padaku bahkan ayahku sekalipun dia yg waktu itumasih duduk dikelas 3 SMP sangat terpukul dengan kejadian tersebut.Karna dia sangat menyayangi ibu ia sangat dekat dengan ibuku bahkan semua masalah dalam percintaan dan apapun yg ia lakukan hari itu selalu diceritakan kepada ibuku.Ia mulai berubah perlahan dulunya dia gadis yg periang dan sangat cerdas,mempunyai banyak teman dan banyak yg jatuh cinta terhadapnya.Sejak saat itulah kakakku pun berubah perlahan tidak pernah berkata apapun kepadaku bahkan ayahku,ia mengangap bahwa kematian ibu adalah salahku dan ayahku.Ia menanggap bahwa ibu sering tertekan dan kelelahan menghadapiku yg masih kecil.Sekarang aku sudah duduk dikelas 2 SMP dan kakakku Bea sudah kuliah di semester 5 mengambil jurusan kedokteran.Aku tau alasan mengapa ia ingin menjadi dokter sebab ia ingin menyelamatkan ibu yang lain yg bernasib seperti ibuku.Ibuku menderita kanker payudara yg sudah kronis bahkan sejak aku berusia 5 bulan aku sudah berhenti menerima asi karna penyakit ibuku.Penyakit ibuku adalah keturun dari nenek buyutku.Yg dibawa oleh gen.Ibuku dulu memaksakan agar tetap memberiku asi meskipun sangat beresiko.Tetapi atas permintaan kakakku ibuku berhenti dengan perasaan yg amat sedih.Bella itulah sebutan untukku .Seorang gadis yg kurang kasih sayang dan perhatian dari keluargaku.Semenjak kematian ibu kakak tak pernah bicara padaku apalagi ayah yg selalu sibuk mengurusi pekerjaannya.Setiap ada waktu libur ayah selalu mengajak kami untuk berlibur,tapi kakakku.Kakakku tak pernah menggubris ajakan ayah sedikitpun.Sepulang dari Kuliah kakak hanya berada dikamar seharian sampai akan masuk kuliah lagi.Kuliah kedokteran mungkin terlihat sulit apalagi dijalani orang seperti kakakku.Namun itu tidak benar diluar sana kakak menjalani hidupnya dengan normal seakan tak terjadi apapun ia berbicara dengan temannya dan siapapun.Sampai ia datang lagi kerumah dan sifatnya pun berubah lagi.Ayah sudah berkali kali menghubungi Pskolog tapi Psikolog yg datang tak pernah berhasil membuat kakakku berbicara kepada ku dan ayahku.Bahkan ia semakin marah dan terkadang tak keluar kamar untuk makan.Ayahku merasa sangat terpukul dengan sikap kakakku yg seperti itu,namun ia selalu sabar dan tak pernah menentang kakakku sedikitpun bahkan memarahinya pun ayahku tak pernah.Aku tak tau pasti mengapa kakaku sangat membenci ayahku,aku hanya mengingat beberapa kejadian saat itu.Aku ingin sangat ingin merubah kehidupan keluargaku ini.Terkadang air mataku mengalir mengingat andaikan ibu masih hidup dan bersama kami disini.Mungkin keluarga kami akan lebih harmonis dan lebih nyaman,entah kapan kebahagiaan itu akan datang untung keluargaku ini.Kakakku bahakan tak pernah peduli sedikitpun denganku,saat aku sakit pun ia sama sekali tak menjengukku kekamar.Padahal dulu ibu berpesan kepadanya untuk menjagaku .Saat ini hanya hampa yg menerpaku setiap saat,mencoba bertahan dan tetap tegar adalah sebuah keharusan untukku.Hari itu aku memandangi kakakku yg masuk kerumah dengan wajah nya yg kusut,kusapa ia "kakak,kakak baru pulang ya?kalau kakak laper aku udah nyiapin makanan untuk kakak di meja makan.Kalau mau aku akan bawakan kekamar agar kakak bisa beristirahat"banyak hal sebenarnya yg ingin kubicarakan dengannya.Namun sedikitpun kakakku tidak merespon bahkan tidak melihatku sama sekali.Setiap hari aku selalu pulang lebih dulu dari ayahku dan kakakku sebab aku masih SMP dan sekolahkupun juga tak jauh dari rumah,jadi setiap hari aku harus memasakkan makanan untuk kakak dan ayahku,menggantikan sosok seirang ibu.
#sekian dulu ya votenya .maaf kalau bosan
KAMU SEDANG MEMBACA
KAU
Historical FictionSekian lama aku menantimu untuk menyadari hadirku.Kau tak pernah lakukan itu,sedikitpun tak pernah kau pandang diriku bahkan memaknai arti kehadiranku sikapmu yg tak pernah peduli padaku itulah yg telah merubahku,yg membuatku tak pernah peduli akan...