Part 5

692 50 7
                                    


Krystal POV

Aku terbangun begitu mendengar suara ribut. Mataku terasa silau saat aku membuka mataku. Aku mengedarkan pandanganku. Aku baru sadar kalau aku masih di Rumah Sakit, tertidur di depan ruangan Minho oppa. Aku melirik jamku. Masih jam 2 pagi. Kenapa aku mendengar suara ribut?

Aku mengalihkan pandanganku pada pintu ruangan Minho oppa yang terbuka. Seorang suster tampak keluar dari ruangan dengan panik. Aku mendekati suster itu dengan cepat, menghentikan langkahnya. "Apa yang terjadi?"

"Keadaan pasien memburuk," Ucap suster. "Tadi ia sempat muntah-muntah kemudian kejang."

Aku membulatkan mata begitu mendengar penuturan suster. Aku mengintip ke dalam dan melihat Chanyeol oppa yang merupakan dokter jaga malam inni sedang memeriksa Minho oppa.

"Selama aku tidak berada di sisimu, kau harus menjaga dirimu baik-baik."

Apa ini maksud ucapannya di mobil saat itu? Aku meraba-raba dinding, takut terjatuh karena saat ini kakiku terasa tidak sanggup untuk menopang berat tubuhku sendiri. Isakkanku menggema di koridor rumah sakit yang sejak tadi dilewati oleh suster yang berlalu-lalang dengan wajah cemas karena mengurus pasien di ruang VVIP 1.

Aku duduk bersandar pada dinding dengan memeluk kedua kakiku dan membenamkan wajahku. Aku sudah cukup muak mendengar ucapan 'Maaf kami sudah berusaha semaksimal mungkin,' semenjak kematian appa dan harabeoji.

"Krystal-ah."

Aku mendongakkan kepalaku. Chanyeol oppa menatapku dengan cemas. "Apa yang kau lakukan disini?"

"Bagaimana keadaannya?" Tanyaku parau.

Ia memegang kedua tanganku dan mengajakku untuk berdiri. Ia menyeka air mataku dan tersenyum tipis. "Ia menderita tifus."

Aku menatapnya dengan tidak percaya. "Keadaannya memang sudah parah saat ia tiba disini. Tapi aku sudah memberikan obat agar kondisinya cepat pulih." Lanjutnya.

"Kenapa kau tidak menghubungi anggota keluarganya?" Tanyaku cepat.

"Dia melarang kami menghubungi keluarganya." Jawab Chanyeol oppa.

"Kau mau kuantar pulang atau menginap di sini?"

Hari sudah begitu larut sehingga aku memutuskan untuk pulang bersama Chanyeol oppa. Kemudian rumah kami searah sehingga tidak terlalu merepotkannya. Kami lulus dari universitas yang sama dan dia hanya terpaut beberapa tahun dariku. Chanyeol oppa sudah kuanggap seperti keluargaku sendiri karena sifatnya yang begitu perhatian padaku.

*****

Aku memejamkan mataku sambil menyandarkan tubuhku pada bangku rumah sakit. Aku begitu mengantuk karena hanya tertidur 5 jam, sebelum akhirnya kembali ke rumah sakit dengan alasan ada rapat penting. Jika aku bilang kalau aku ingin menemani Minho oppa, eomma tidak akan menyetujuinya.

Dan disinilah aku. Duduk di depan ruangannya tanpa berani masuk ke dalam dan berbicara dengannya. Syukurnya, keadaan Minho oppa sudah lebih baik dibandingkan tadi malam. Aku melihat ke sekitarku dan menghela nafas kasar. Sepertinya tidak ada orang lain yang mau duduk di ruang tunggu selama hampir 6 jam selain aku. Paling tidak mereka hanya bertahan selama 10 atau 20 menit.

Aku terkesiap saat mendengar suara ponselku. Aku mengerutkan keningku, membaca pesan Kai bahwa Kai berada di depan Rumah Sakit. Bagaimana ia tahu kalau aku disini?

Aku membuka pintu mobil begitu melihat mobil Kai terparkir di depan Rumah Sakit. "Kenapa kau ke Rumah Sakit hari Sabtu?" Tanya Kai bingung.

"Ada sedikit pertemuan dengan dokter lain." Jawabku sambil tersenyum tipis.

Choose... HimWhere stories live. Discover now