Reva po'v
Aku hanya dapat menahan sesak di dada.Air mata tidak mampu kutahan lagi.
Air mata ini menggalir dengan deras.Kepercayaan yang aku bagun selama beberapa bulan ini pupus sudah.
Kenapa air mata ini menggalir begitu saja?Demi cowok brengsek itu!
Kukira dia merupakan cowok baik-baik yang rajin beribadah,penurut dan tidak mematahkan kepercayaan orang lain.
Namun kebalikannya.Dia mematahkan hati dan kepercayaanku.Membuat hatiku hancur seketika.
Aku berlari ke arah motorku dan menaikinya.Kemudian menggendarainya dengan kecepatan tinggi.
Tak peduli dengan kendaraan lain yang juga berlalu lalang.Dari arah berlawanan sebuah mobil truk melaju dengan kecepatan tinggi.
Motorku dan mobil itu bertabrakan.
Sekujur tubuhku terasa sangat nyeri hingga semuanya gelap.Sangat gelap,bahkan aku tidak merasakan apapun lagi.
Aku terus berusaha membuka kelopak mataku,tetapi entah menggapa rasanya sulit sekali.
Entah sudah berapa kali,aku mencoba.Aku hampir putus asa.Aku rindu papi.Aku rindu cindy yang pengertian,melly yang cerewet,megan yang berlaku seenaknya dan raya yang dewasa.
Aku mencoba membuka mataku sekali lagi.Kelopak mataku perlahan-lahan terbuka.
Setelah kelopak mataku terbuka sempurna,mataku berkeliaran ke sana kemari dan menatap bingung kesekitarku.
Dimana aku?Bau obat-obatan menyeruak masuk ke indra penciumanku.Sekarang aku baru sadar,jika aku berada di rumah sakit.
Seorang laki-laki yang tidak muda lagi membuka pintu kamarku.Dia menatapku terkejut bercampur senang.
Laki-laki itu kembali keluar ruangan,dan tak lama kemudian kembali bersama seorang suster dan dokter.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEART
FanfictionJika kau bukan jodohku,jauhkanlah.Jika dia adalah jodohku dekatkanlah,karena cinta pasti tau kemana tempatnya untuk pulang. -Natasha wilona