Our Memory

879 51 3
                                    




"Taetae-a.. Taehyungie!!!" teriak Jimin sambil terus memanggil nama sang kekasih, Taehyung.

"Taetae-a, eodineungeoya?" lirihnya sendu, "Ani! Kau masih disini kan?" lanjutnya. Tak terasa air mata mulai mengalir perlahan membasahi kedua pipi mulusnya.

"Kenapa Kau membuatku mencintaimu jika kau akan menghilang? Kenapa Kau membuatku kelihatan bodoh? Aku tak bisa hidup tanpamu! Hikss.." Jimin mulai terisak, "KAU BERJANJI BAHWA KAU AKAN SELALU BERADA DISISIKU TAE!!" teriaknya lagi mulai frustasi.

"Bahkan jika kau lupa setiap kenanganku, bahkan jika kau lupa tentangku, gwenchana! Hikss," gumamnya, "Jadi tolong jangan pergi! Aku masih belum melakukan apa-apa untukmu!" desis Jimin masih dengan isakan yang terus terucap dari bibirnya tersebut.

"Bawa aku denganmu! Aku merindukanmu Tae! Aku sangat merindukanmu! Jangan tinggalkan aku didunia ini tanpamu!"

Untuk kesekian kalinya Jimin terus menyebut nama sang kekasih, berharap sosok yang dirindukannya itu muncul dan menghampirinya saat ini juga. Jimin sudah tak bisa menahan gejolak yg bergemuruh kuat didadanya. Ia sangat merindukan sang pujaan hati yang tak tahu entah berada dimana sekarang.

Tanpa sadar~~

Grepp..

Sepasang lengan tiba-tiba memeluknya erat dari belakang, "Aku disini. Tepat dibelakangmu. Bersamamu. Aku selalu disini.."

Jimin tercengang. Ia sangat mengenal suara ini. Suara.. suara yang sangat sangat dirindukannya. Suara sosok yang sangat dicintainya. Suara yang juga terdengar sangat sendu ditelinganya.

Jimin membalikkan tubuhnya. Dan benar saja, matanya bertemu pandang dengan Taehyung, sosok yang telah meninggalkannya dan membuatnya ditimpa rasa gundah gulana seperti ini.

Jimin segera memeluk erat sosok itu, "Kemana saja Kau?" dan air mata kembali mengalir deras membasahi pipi keduanya dengan isakan yg terdengar dari kedua bibir masing-masing.

Jimin mulai melepaskan pelukannya, dan Taehyung ikut tersenyum padanya. Senyum yang sudah sangat lama ia rindukan.

Taehyung menyeka lembut air mata jimin dengan sedikit terisak, "Air matamu begitu hangat Jimin-ah.."

Tak tahan lagi, Jimin kembali membawa Taehyung kedalam dekapannya. Ia tak sanggup melihat sosok yang dicintainya menangis dihadapannya seperti ini. Walaupun Ia juga terlihat semenyedihkan Taehyung sekarang.

"Jangan pernah tinggalkan Aku lagi Tae!! Jangan pernah meninggalkanku! Aku sangat mencintaimu!!"

Hingga akhirnya, hanya suara isakan dan derai air matalah yang kini menjadi alunan indah yang terdengar disana~~~

.

.

.

2 years later~~ (Musim Semi, 2018)

"Kim Taehyung! Datanglah ke sisiku!"

.

"Kau tahu aku..." belum sempat sosok itu melanjutkan kalimatnya, bibir Jimin dengan cepat menyapu bersih belahan bibirnya.

.

"Ini adalah kalung pertamaku.."

"Kalung ini akan membawamu ke orang yang tepat! Ini akan membuat kita selalu bersama-sama!"

.

Berbagai kenangan-kenangan kelam Taehyung dulu terus menyeruak di memorinya. Taehyung sampai membawa jemarinya untuk menutup sebagian wajahnya menahan sakit didadanya. Ini benar-benar terlalu menyakitkan. Kenangan itu terus menghantuinya. Taehyung merasa itu semua sangat nyata. Ia tak bisa menahan lagi deraian air mata yang terus terjatuh membasahi kedua pipi mulusnya. Ia benar-benar tak percaya akan semua ini.

"Aku akan marah padamu jika Kau kembali kesana.." seru Jimin dibelakang tubuh Taehyung.

Taehyung kembali terisak. Membuat Jimin merasa bersalah akan kejadian yang baru saja menimpa mereka tadinya. Itu tak sepenuhnya salah Taehyung. Ya, namja itu merasa kesal padanya dan wajar saja jika ia tak berpikir positif saat ingin berjalan tadinya.

Jimin menghembuskan nafasnya berat, "Mianhae, Kau pasti sangat terkejut. Pulang dan istirahatlah~~"

Itulah akhir kalimat Jimin yang menjadi penutup percakapan mereka. Ia mulai melangkahkan kakinya mendahului Taehyung dan bermaksud meninggalkan pemuda itu. Sebelum tiba-tiba~~

"Nae Chimchim~~"

Degg..

-panggilan itu seketika membuatnya tertegun dan menghentikan langkahnya saat itu juga.

Jimin membalikkan tubuhnya tanpa sadar. Matanya masih membelalak lebar tak percaya akan pendengarannnya barusan. Apa.. apa yang baru saja dikatakan Taehyung tadi?

"Aku.. Hikss" Taehyung kembali terisak, "Aku minta maaf karna aku mengingat semua ini dengan terlambat!" lirihnya sambil menatap Jimin dengan wajah sendunya.

"Taetae-a"

Grepp~~

Dengan cepat, Jimin segera berlari mendekap Taehyung dalam pelukannya. Ini semua terlalu sulit untuk dipikirkannya. Taehyung telah kembali mengingatnya. Taehyungnya kini telah kembali mengenal sosoknya.

"Aku menyesal membuatmu menunggu, hikss.." isak taehyung sambil membalas pelukan Jimin erat dalam dekapan sang kekasih.

Kini Jimin pun ikut menitikkan air matanya haru. Ia bahagia Taehyungnya telah kembali. Tak ada hal yang lebih membahagiakannya lagi selain dari kejadian ini.

"Hikss.." isak Jimin, "Bogoshiposo! Nan.. jeongmal bogoshiposo.."

Taehyung tersenyum dalam dekapan hangat Jimin. Kalimat Jimin tadi membuat hatinya sedikit tenang mendengarnya. Ia bahagia akhirnya bisa mengingat siapa sosok yang benar-benar ada dimasa kelamnya dulu. Bahkan wajahnya sudah memerah padam bercampur air mata yang sangat deras mengalir membasahi pipinya.

"Aku mencintaimu Tae!! Aku sangat-sangat mencintaimu! Terima kasih karna telah mengingatku kembali. Aku tak akan melepaskanmu lagi dari sisiku. Takkan pernah! Hikss.."

Taehyung kembali tersenyum mendengarnya, "Aku juga sangat mencintaimu Jim. Terima kasih juga karna telah berada disisiku selama ini..."

Jimin hanya membalas jawaban Taehyung  dengan pelukannya yang lebih erat. Mungkin inilah yang dinamakan cinta. Bahkan Jimin tak tahu harus mengekspressikan perasaan ini dengan cara apa. Semua ini telah terlalu bahagia untuknya.

The End~~

Sepenggal cerita dari drama High School Love on lagi nih guys!! hehee :D
Ini terinspirasi dari kisahnya Lee Seulbi & Shin Woohyun, disaat dia harus kehilangan ingatan dan melupakan semua kenangannya bersama Woohyun.. sedih banget kan ya??? T_T
Percakapannya sama persis sih, hanya monolognya aja yang gue karang, wkwkk :v

Yang paling penting Vote & Comment ditunggu^^

Remember Me (VMIN/YAOI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang