BAB 23
Aji dan Vira menjerit histeris. Tania dan Faris mendadak cengo dengan mulut ternganga. Sedangkan Rei dan Deryn hanya menertawakan reaksi mereka. Rei mengambil sebuah stroberi dan menyumpal mulut terbuka Faris. Cowok Arab itu berkedip bego dan menggigit stroberinya.
"Hwaaa.. Kapten! Lo mau bunuh gue ya?!" Aji melotot sempurna begitu melihat sekeranjang besar stroberi. Astaga.. keranjangnya gede dan penuh, bo! Jiwa monyet Aji yang cinta buah-buahan langsung mengambil alih dirinya. Aji menatapnya terharu. Tatapan dramatis yang jijay abis. Rei mengeluarkan suara orang muntah yang tercekik.
"Oh ya ampun.. Terima kasih, Sayang. Ini manis banget.." Aji mengusap air mata imajinasi di pipinya.
Rei langsung menjitaknya sambil ketawa, "Geuleuh siah, Kunyuk!" (Jijay lu,Kunyuk!)
"Ini manis banget.." Faris menelan stroberinya dengan wajah sumringah lalu mengambil satu buah lagi dari keranjang dan melahapnya, "Lo abis ngerampok dari MekarSari ya?" tanyanya kurang ajar. Dia mengerang penuh kenikmatan, "Gila, ini enak banget, Kapten!"
Hari ini hari Senin. Dan sekolah kebetulan libur karena tanggal merah. Mereka semua janjian di taman dekat danau itu. Rei membawa oleh-oleh segunung stroberi merah mengoda yang berhasil membuat semua temannya menjadi bego. Kecuali Deryn tentu saja. Yah.. karena dia udah cengo duluan pas hari Minggu kemarin. Mereka menggelar tikar piknik di sisi danau. Berkumpul sambil bercanda.
Faris membeli beberapa camilan dan Tania membawa brownies buatan mamanya yang terus menerus dicomot Faris. Oh, cowok Arab itu memang kecanduan brownies buatan Mama Tania sejak dulu. Tikar piknik itu penuh dengan makanan.Tapi yang menjadi rajanya adalah satu batalion buah stroberi di keranjang. Mereka
Mereka ngobrol ngalor ngidul.Semuanya tidak ada yang bermesraan. Hari ini adalah hari dimana mereka benar-benar menjadi teman. Curhat segala macam. Dari yang penting banget sampe yang gak penting banget. Aji bahkan menceritakan tentang kucing tetangganya yang ulang tahun. Mereka juga ngobrolin tentang cita-cita dan mimpi masa depan.
"Gue mau jadi arsitek.." ucap Aji pede.
"Kenapa?" Tanya Faris.
"Karena arsitek itu keren. Dan ngegambar adalah satu-satunya hal yang bisa gue lakuin dengan baik.."
"Ow yeah.." Rei mengerling. Aji emang selau nyombong kalo urusan menggambar. Dia mengangkat alis, "Lo mau kuliah di mana?"
Si Kunyuk mengangkat bahu,"Mungkin ITB. Arsitektur. Lo di mana?"
"Belum tau sih. Tapi yang jelas gue ngambil jurusan bisnis.."
Deryn menatapnya kaget tapi berbinar, "Aku juga!"
Rei meliriknya dan tersenyum,"Really?"
Cewek itu mengangguk, "Aku bahkan udah latihan mengelola butik sama spa dari sekarang.."
"Dari dulu kalee..." sahut Tania.
"Iya.." timpal Vira, "Bussiness Girl.."
Rei tertawa dan mengacak rambut Deryn dengan sayang, "Bener juga."
Faris berdehem, "Jadi cuma gue doang nih yang di kedokteran?"
"Oh, Boy, lo aja sendiri. Gue mah liat buku-bukunya juga udah mau pingsan. Apalagi ditambah gambar anatomi tubuh manusia lengkap sampe ke urat-uratnya. Hadoh, nggak deh. Makasih.." Aji begidik.
Faris menjitaknya sambil tertawa. Tania bercerita tentang keinginannya menjadi pengusaha bakery yang sukses. Dan Vira juga tidak mau kalah. Dia ingin menjadi seorang sutradara film. Oh, jangan tanya, Vira amat sangat menyukai kamera dan segala tetek bengeknya. Mereka terus mengobrol seakan gak ada habisnya. Tidak lupa sambil sesekali mencomot makanan yang ada dan selfie bareng juga. Mereka hampir tidak sadar sudah berapa jam mereka berada di sana.
"Guys, nanti kalo kita udah kuliah, gak boleh lost contact, ya.."
"Ya nggak laah.."
"Eh, iya!" Deryn berseru tiba-tiba dengan antusias, "Nanti kalian dateng ya ke pernikahan Jeff.."
Rei merangkul Deryn, "Betul.." dia menyeringai pada dua sobat cowoknya itu, "Tante gue kawin, men.."
Aji langsung bersiul keras, "Akhirnyaa. Tante Bohay kawin juga! Witwiiiw!"
"Wow.. Kakak sepupu elo mau nikah sama Tante Bohay?" Faris menatap takjub Deryn dan Rei.
"Yap.."
"Kalian jadi kerabat dong.."
"Hehe.."
"Kenapa sih manggilnya 'Tante Bohay'?" Vira mengernyit agak manyun.
"Yaa.. karena emang bohay.." ucap Aji sambil meringis sumir. Para cowok itu tertawa.
"Dateng aja, Vira.." Deryn menyeringai, "Bakalan ada Dovan.."
Vira langsung speechless. Lalu dia memekik tertahan, "Gue bakal dateng!"
Giliran Aji yang manyun.
"David, elmont, Nathan, Jason, ernest, semuanya bakal ada!" Deryn berbinar.
"Hellooo.. Kamu lagi ngabsen siapaaa?!" Rei mencubit hidung mancung Deryn dengan gemas dan agak merengut cemburu. Para cewek itu tertawa lepas.
"Woww.." desah Vira, "Cuci mata!"
Para cewek makin tertawa. Cowok-cowok mulai merengut. Mereka mulai mengklaim cewek masing-masing.
"Kita datang pasangan!" cetus Faris, yang langsung disambut anggukan dua cowok sobatnya.
"Setuju!"
"Wuhuuu.." Aji bersiul dan menyeringai, "Tidak ada cuci mata, Nona-Nona!"
"Yaaahh.. jahat!"
Dan para cowok itu berhigh-five ria dengan tampang puas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chemistry #2 The Little Swan (Deryn's Story)
Novela JuvenilVERSI REVISI COMPLETED Tidak ada yang lebih sulit daripada harus menjadi beberapa kepribadian yang berbeda di setiap tempatnya. Deryn adalah seorang Pelajar cantik, atlet basket, pengurus butik, dan... agen rahasia. Menjadi agen membuatnya harus be...