Only 1

118 22 74
                                    

Happy reading guys^^

***

"Udah deh Ta, lo mau sampai kapan kayak gini terus ha? Lo mesti lupain dia. Lo gak kasian apa sama dia? Dia pasti gak bakalan tenang di sana" ucap Adit frustasi melihat sahabatnya yang makin brandalan.

Ya siapa lagi kalau bukan Genta Disamberd? Cowok berandalan, yang hobinya ngebully orang, berantem, dan juga tawuran. Dan semenjak orang yang disayanginya pergi, hidupnya makin berantakan, gak tentu arah. Untungnya, masih ada sahabat yang setia menemaninya, yaitu Adit dan Dita.

"Gue tau lo sedih. Tapi kan gak harus gini juga kan Ta? Lo luapin semua emosi lo ke orang yang gak ada sangkut pautnya sama masalah lo. Dan contohnya ya sekarang ini. Lo luapin semuanya ke bola basket itu. Lo gak boleh kayak gini Ta. Kasian Catrene. Dia pasti gak tenang disana kalau lo kayak gini terus. Udah deh Ta. Lo mesti berubah. Apasih untungnya buat lo, ha? Lo beda Ta, lo beda. Lo bukan Genta yang kita kenal dulu" sambung Dita.

Nihil. Semua celotehan mereka tidak satupun digubris oleh Genta.

"STOP!!!!" teriak Adit yang udah emosi melihat Genta sedari tadi gagal memasukkan bola ke ring. Direbutnya bola basket itu dari tangan Genta dan dibuangnya ke sembarang arah.

Ya, sekarang mereka ada di lapangan basket rumah Genta. Dan masalahnya, dari tadi pagi sampai sekarang, bola yang di shoot Genta tidak ada satupun yang masuk ke ring.

Bhukkk....

"ADIT!!!!!!"

Bhukkk....

"ADIT!!! GENTA!!! STOPP!!! Kalian berdua apa apaan sih?" teriak Dita dan berusaha melerai perkelahian antara Genta dan Adit.

Perkelahian itu pun berlangsung cukup lama. Genta hanya diam. Ia tidak membalas satupun pukulan dari Adit. Dan pikirannya pun entah pergi kemana.

"ADIT STOP!!!! Pliss Dit, gue mohon lo berhenti" tangis Dita pecah. Ia sudah tak tahan melihat sahabatnya sekaligus orang yang diam diam ia sayangi, babak belur.

Setelah merasa cukup puas, Adit pun berhenti. Dan tentu saja, perkelahian ini dimenangkan oleh Adit.

"GENTA!!!! GENTA!!!! Lo kenapa? Bangun Ta, bangun" seru Dita panik melihat Genta yang tiba-tiba pingsan.

Plakkk

"Puas lo Dit, ha? Puas? Puas lo ngebukin Genta, ha? Lo liat dia sakarang. Dia pingsan Dit, PINGSAN!!!!!" teriak Dita yang hanya dibalas Adit dengan tatapan menyesal.

"Bawak Genta ke rumah sakit sekarang" ucap Dita lagi. Dan tanpa membalas ucapan Dita, Adit langsung membawa Genta menuju rumah sakit.

***

Setelah mereka sampai di rumah sakit, Genta langsung dilarikan ke UGD. Setelah menunggu cukup lama, akhirnya Genta pun dipindahkan ke ruang inap.

"Bagaimana dok keadaan temen saya?"

"Dia baik-baik aja. Sekarang dia juga udah siuman. Cuman ada beberapa luka lebam hampir di seluruh tubuhnya. Dan besok pagi, dia udah boleh pulang kok. Tenang aja gak usah khawatir. Dia hanya perlu istirahat. Saya tinggal dulu ya" ucap dokter itu menjelaskan tentang keadaan Genta saat ini.

"Baik dok, terimakasih" ucap Adit dan Dita bersamaan.

Setelah dokter itu pergi, mereka berdua masuk kedalam ruangan dimana Genta dirawat.

"Hai Ta, gimana keadaan lo? Udah baikan? Masih ada yang sakit?" tanya Dita bertubi tubi sambil duduk di samping ranjang Genta. Sementara Adit, ia hanya berdiri di samping Dita.

Catrene WinstonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang