Nama gue Natasya Putri Rahmadian, mungkin banyak orang mengganggap hidup itu tak selamanya menyedihkan.
Tapi buat gue hidup itu menyedihkan sekali. Dimana kalian engga bisa mendapatkan cinta dan kasih sayang dari siapapun.
Gue anak SMP kelas 9 yang labilnya naudzubillah, gue terjebak bisa di kata "friendzone". Iya tepatnya gue punya sahabat jantan namanya Deva.
Entah setan apa yang merasuki diri gue tiba- tiba bisa suka sama jelmaan kaya dia. Dia udah membuat 180° perubahaan pada hidup gue yang abstrak ini.
Masa putih abu adalah
masa dimana kehidupan sebenernya gue mulai. Dimana gue mengerti apa arti cinta dan hidup itu sendiri.
Gue selalu berharap jika gue mencintai itu dengan awal yang baik,akhirnya juga akan menjadi yang baik.
Tapi apakah semua ekspetasi gue menjadi kenyataan? Biar waktu yang menjawabnya.
8 Maret 2016,
Natasya Putri Rahardian
[Cerita ini dalam revisi ulang, masih terdapat beberapa eyd yang kurang tepat]
Jadi tolong maafkan :)
Happy reading
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Invisible
Teen FictionCinta seperti permen karet yang awalnya manis tapi hambar sesudahnya. Berbagai ekspetasi terngiang di fikiranku seolah-olah cinta itu akan selalu berakhir bahagia. Tetapi cinta selalu saja manis di awal yang membuat kebahagiaan sesaat, akhir? Tidak...
