Waktunya Mahasiswa Baru!

5.8K 283 21
                                    

RION POV

"Eh, katanya ada Mabar loh!"

"Loh? Bukannya baru selesai ngadain OSPEK, ya?"

"Iya, kok bisa sih ada Mabar?"

"Gatau, ya. Katanya sih anak yang menangin hadiah beasiswa gitu."

"Oh! Lomba yang itu! Jadi anaknya udah masuk sekarang?"

"Iya."

"Pinter dong?!"

"Jelas. Pernah menang olimpiade Fisika se-Asia juga!"

"Anjirlah!"

Aku mendengarkan gossip para mahasiswi dikelas yang begitu heboh. Sebenarnya, Aku tidak terlalu peduli karna Goldie meraih prestasi lebih menakjubkan dari itu. Yang kupedulikan saat ini hanyalah kasur tercinta yang masih terbayang jelas dikepalaku.

"Katanya juga nih ya, anaknya ganteng banget!"

"Pemenangnya cowok?! Kyaaa makin semangat gue kuliah kalo gini caranya!"

"Iya! Iya! Gue juga denger kalo anaknya ganteng parah!"

"Denger juga gak kalo Mabar ini temennya si Nata?"

"Nata?!"

Disaat yang bersamaan,aku melihat Nata memasukki kelas dengan wajah terlihat lebih cerah dari biasanya. Diam-diam kulihat para penggosip itu mulai menggerubungi Nata dan mulai bertanya dengan heboh. Lama-lama aku jadi penasaran tentang siapa yang jadi pembicaraan mereka daritadi.

"Ta, lo temennya Mabar, ya?"

"Hah?"

"Iya! Lo temenan sama Mabar yang katanya ganteng itu, kan?!"

"Astaga! Kalian denger darimana?"

"Koneksi kita kencang, Ta. Udah bilang aja kali~"

"Uhmmm..., sebenarnya bukan temenku sih, tapi sahabatku."

"TERNYATA BENER!"

"BENERAN COGAN GAK?!"

"KYAAA NAMANYA SIAPA, TA?!"

"Kuakui dia cogan sih. Waktu SMA dia pangeran sekolah."

Dahiku mengernyit dalam mendengar pernyataan tentang Mabar kampus yang sedang hits dibicarakan tukang gossip. Feelingku bilang sih, nih Mabar bakal ngambur kehidupan Perkuliahanku yang indah. Pasalnya, aku gak pernah di cap pangeran waktu SMA. Mentok di Most-wanted-boy saja. Hehehe.

"Oke, oke, aku kasih tahu orangnya deh. Namanya Reyhan Aulia Faqih, anak jurusan Fisika dan dia memang cogan."

"REY?!" teriakku sambil memukul meja, membuat para penggosip dan Nata kaget melihatku.

***

AUTHOR POV

Aiko menghentikan permainan gitarnya saat seseorang membuka pintu ruang musik yang sedari tadi hanya miliknya seorang. Aiko tersenyum tipis saat melihat orang tersebut ternyata Ken.

"Gue ganggu lo, ya?" tanya Ken sambil berjalan kearah Aiko yang duduk disebuah kursi panjang di ujung ruangan.

"Kalaupun Aiko bilang iya, Ken juga bakal tetap ada disini, kan?" tanya Aiko balik yang dibalas tawa kecil dari Ken. "Belakangan ini Ken sering banget ke ruang musik. Padahal kan, Fakultas Ken jauh dari sini."

PainFinderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang