INFINITY 19

659 79 2
                                    

"What the fuck."

"Kenapa Hazz?" Tanya Liam bingung.

Harry terdiam mematung, masih menatap layar handphone nya. Dia menggelengkan kepalanya.

"Ini tidak bisa di percaya."

"Apasih?" Liam mendekati Harry dan melihat apa yang dilihat Harry. "Louis? Brianna?" tanya Liam bingung. "Shit."

Liam mengambil handphonenya mencoba menghubungi Louis tapi buru-buru di tahan Harry.

"Leave him alone payno."

"Tapi Harry..."

"Dia pasti sedang kacau."

Liam menjambak rambutnya sendiri. "Aku tidak percaya Louis melakukan hal bodoh seperti ini."

"Dia pasti punya alasannya."

"Kau terlihat seperti membelanya Hazz."
"Masing-masing dari kita pernah membuat kesalahan, aku tau yang ini fatal tapi lebih baik kita diam dulu."

"Diam menunggu apa? Bahkan kita tidak tau dia berada dimana sekarang."

"Lokasi mereka di Sheffield terakhir, tapi aku tidak tau selanjutnya. Dari foto mereka seperti sedang berada di bandara."

"Kita harus bicara pada Louis Hazz."

"Oke kita harus bicara, kau ingin menanyakan apa dengannya? Kenapa dia bisa bersama Brianna? Kenapa dia bisa tertangkap?"

"Come on Hazz."

Harry menggeleng. "Kau maupun aku pernah mengalami hal seperti ini Liam, bukannya saat itu kau benar-benar tidak ingin di ganggu? Come on Li, coba bayangkan kau di posisi Louis kau pasti sedan tidak ingin di hujat dengan pertanyaan apapun. Dia pasti ingin ketenangan saat ini."

Liam menghela nafas, "Yah, aku mengerti. Aku hanya terlalu khawatir padanya."

"Aku tau, tenang lah Li. Louis pasti bisa menghadapi ini."

"Dia mengalami hal-hal yang berat belakangan ini."

Tiba-tiba Niall datang dengan dua kantong plastik ukuran jumbo yang berisi makanan. Dia menjatuhkannya tepat di hadapan Harry dan Liam.
"Kalau kalian selalu menumpurkan aku seperti ini lebih baik kalian pulang ke apartemen masing-masing."

Harry hanya tertawa kecil dan tidak menjawab ocehan Niall. Di ambilnya satu bungkus kentang goreng yang baru saja dibawa Niall. Tapi Niall buru-buru menarik lagi kentang goreng itu.

"Ini bukan jatahmu."

Harry mengerutkan alisnya, kemudian mengambil bungkusan yang bergambar wafer keju. Tapi Niall menariknya lagi. Harry menggeleng tanpa kata-kata. Dia mengambil lagi satu bungkusan bergambar stick keju dan ditarik lagi oleh Niall. Kali ini Harry tidak tinggal diam, dia menarik lagi sehingga mereka tarik-tarikan.

"Heeeeeeey"

"Ini bukan jatahmu juga." Kata Niall.

"Lalu yang mana yang bisa ku makan?"

"Tidak ada. Kalian merugikanku."

"Boleh aku makan ini Neil?" tanya Liam menunjukkan bungkus kentang koreng.

Niall mengangguk, dan Liam dengan sigap membuka bungkusnya. Harry melirik Liam dengan sinis, dan beralih ke Niall.

"Aku mengerti maksudmu." Harry mengambil dompetnya dan mengeluarkan satu lembar uang 10$. "Ini maumu kan?"

"Terlalu sedikit."

"Sial." Harry mengeluarkan lagi uang 50$. "cukup?"

"Belum"

INFINITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang