The Day

1 1 0
                                    

Author po'v

Adis mendesah lega.Akhirnya,ia terselamatkan dari macet dan sampai di sekolah Depok High School,sekolah yang baru berstandar international.

Motor sport yang dikendarainya,terparkir rapi di parkiran sekolah.Sejenak,ia menghapus keringat di keningnya.

Bibirnya tak lepas menggulum senyum.Wajahnya yang diakui sangat cantik,mampu menarik perhatian para siswa/i.

Bukan hanya laki-laki saja yang menyukai dan menggagumi kecantikannya.Tapi perempuan juga.Adis memang tak hanya dikenal hanya karena wajahnya saja,tapi hatinya.

Hatinya sangat tulus seperti malaikat.Selain itu,adis juga murah senyum.Ia senang tersenyum kepada siapa saja.Walaupun terkadang jika kesabarannya habis,dia bisa menjadi hell yang menyeramkan.

Tatapi sejauh ini,dia masih bisa menjaga kesabarannya agar tidak habis.

Kakinya terus menapak ke arah kelas 2-13.Setelah sampai,adis berjalan memasuki kelas,dan meletakkan tasnya.

Kelas masih sepi.Sebenarnya wajar sih,ini memang masih pagi.Tapi,entah menggapa jalan sudah macet.Entahlah,adis tidak terlalu mempedulikannya.

Setelah itu,dia berjalan keluar kelas dan memasuki kelas 3-10 yang berada di lantai 4 gedung sekolahnya.

Bibirnya tersenyum lebar,melihat laki-laki yang notabenya adalah sahabatnya.Muhammad Hilmi Shofwan,salah satu siswa idaman seluruh sekolah.

Hilmi yang merasa diperhatikan menoleh ke arah pintu kelas.Ia tersenyum lebar,dan meninggalkan kegiatannya sejenak."Hallo,cantik."Sapa hilmi dengan senyuma hangatnya.

"Hallo,kak hilmi!"Balas adis dengan senyuman yang tak kalah hangatnya.

Hilmi memang masih newbie bersahabat dengan adis.Dulu sebelum mereka SMA,hilmi adalah kakak kelas adis di SD Muhammadiyah,mereka berbeda satu angkatan.

Adis memang tidak dekat dengan hilmi.Begitu pula sebaliknya.Setelah hilmi lulus sekolah dasar,mereka tidak pernah bertemu lagi.

Adis pindah rumah,begitu pula hilmi.Tapi,saat SMA mereka bertemu lagi,dan menjalin persahabatan dengan baik.


Bahkan adis tak segan-segan memeluk hilmi di depan banyak orang.Banyak yang menggira mereka pacaran,namun adis selalu membantah dengan nada lembut.

Itu membuat hilmi cemberut,wajar saja sih,hilmi juga sudah tertarik akan pesona yang dimiliki gadis jangkung itu.

Hilmi dan Adis berjalan ke arah taman.Adis menyandar di bahu hilmi,dan hilmi dengan lembut menggusap-usap rambut adis yang sudah memanjang hingga punggung.

"Dis,"Panggil hilmi.

"Ya?"Jawab adis.

"Figo ngajakin reunian.Nanti teman-teman seangkatan kamu datang juga kok,mau gak?"Tanya hilmi.

Adis dengan semangat menggangkat kepalanya."Mau donk kak,tapi boleh ya,aku ajak XERA?"

Hilmi mengganguk.

Adis menyandarkan kembali kepalanya ke bahu hilmi.Tidak lama kemudian,bel berbunyi.

Adis dan hilmi berjalan ke arah kelas masing-masing,tentunnya dengan senyum yang terus menghiasi wajah mereka.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 09, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang