Author POV
Pria tampan tengah bersiap-siap untuk pergi sekolah. Dia segara turun kebawah untuk sarapan. Setelah diruang makan dia hanya melihat ayah, abang, dan ibu tirinya. Dia selalu tidak mood untuk sarapan dirumah.
"Ren, sarapan dulu yuk."ajak ibu tirinya itu. Lelaki yang disapa Ren itu hanya membuang mukanya dan berjalan keluar rumah mengambil motornya dibagasi.
"Maafin sikap Ren ya ma."ayah dari Ren tersebut meminta maaf atas keburukan anaknya itu.padahal ibu tirinya selalu berprilaku baik padanya.
"Iya gapapa pa, aku ngerti keadaan Ren kok."jawabnya tersenyum simpul. Dia tau diri dirumah ini, dirinya lah yang menyebabkan sikap Ren yang begitu dingin dan menjadi tidak sopan.
****
Ren berjalan dikoridor sekolah dengan wajah yang amat datar. Tapi itu tidak menutupi ketampanannya. Mempunyai tubuh yang tegap, bulu mata yang aduhai, bibir yang merah. Banyak digilai teman satu sekolahnya. Dan diberilah julukan Prince Es.Ren berjalan melewati taman sekolah, dia melihat gadis itu lagi. Gadis yang selama ini memenuhi fikirannya. Gadis yang selalu ceria dihadapannya walaupun dia sudah bersikap dingin padanya.
'Dasar gadis aneh.'gumam Ren pelan. Dia melanjutkan jalannya sampai kearah tujuannya.kelas.
Sesampainya dikelas,dia langsung duduk dibangku sudut paling pojok belakang. Dia memasang earphone nya dan tertidur diatas meja seperti biasanya.
"Heh..kebiasaaan lu."ucap seseorang mengagetkannya. Ren langsung duduk tegap seketika.
"Hahahahaha..."tawa orang itu pecah dan dihadiahi pukulan dikepalanya.
"Aww..ren sakit kejam banget sih lo!."ucapnya duduk dikursi sebelah ren.
"Lagi lo ngapain ngagetin gue nyet! Ganggu aja tau ga."ucap ren kepada alex teman sebangkunya dan sahabatnya itu.
"Yaelah..maaf deh maaf, lagi lo pagi-pagi udah males gitu."
"Whatever!."jawab ren cuek.
Tak lama bel pun berbunyi dan guru yang mengajar pun datang.
***
Vio POVhari ini gak tau kenapa bawaannya males buat ngapa-ngapain. Aku memilih duduk sendirian ditaman sekolah. Taman sekolah emang tempat yang cocok untuk menenangkan pikiran yang penat. Huhhh! Banyak sekali apa yang aku pikirkan.
Tiba-tiba pikiranku melayang tentang cowo es itu. Ah Vi, stop yang enggak-enggak! Tapi aku penasaran sama dia, dia yang belakangan terakhir memenuhi pikiranku. Aku mulai tertarik padanya, aku harus cari tau tentang dia."Viiiioooooooo..."teriak seseorang keras sekali. Ah ganggu aja deh.
"Apa..an ss..ii..hh."ucapku berbalik dan terbata-bata. Mapus! Bu elyn. Guru matematika ter killer!!
"Kamu kenapa masih santai disini hah? Gak denger 10 menit yang lalu bel?"ucapnya dengan wajah sarkatik.
"E..m..a..n..u..bu."jawabku terbata-bata. DamnShit!
"Alasan apa hah?sekarang kamu saya hukum. Berdiri di lapangan sampai bel istirahat."ucap bu elyn meninggalkanku begitu saja. Aku segera menuju ke lapangan dan berdiri sendiri disitu.
Hari ini lumayan panas, aku sendiri sebenarnya sudah tidak tahan. Jam istirahat 30 menit lagi. Badanku sudah tidak kuat, kepalaku pusing dan Brukk! Aku tak tahu kelanjutannya apa.
***
"Vi...sadar dong.."ujar seseorang itu. Aku mengerjapkan mataku perlahan. Melihat keadaan sekitar, ini bukan kelasku tapi UKS."Alhamdullilah Vi akhirnya lo sadar juga."ucap Ara tersenyum lega.
Aku bingung, aku ini kenapa."Ra, gue emang kenapa?."tanyaku penasaran.
"Tadi lo pingsan di lapangan, mangkanya lo dibawa kesini."
"Oiya, yang bawa lo ke sini prince es loh ihhh so sweettt jadi envy gue."ucap ara panjang lebar dan berbinar. Aku hanya menatapnya malas. Prince es nolongin gue? Kok bisa. Hatiku berkecamuk gak karuan, rasa penasaran hinggap di fikiranku.
"Weyy bengong! Herankan lo pasti."ucapan ara pas banget yang ada difikiranku.
"E..ng..ga sih apaan sih lo."elakku polos.
"Ciee..jujur aja sih lo."ara semakin menjadi-jadi menggodaku. Errgh.
"Diem lo!"
"Iya deh iya princess yang hatinya sedang berbunga-bunga."ujar ara meledekku sambil berjalan keluar UKS.
Sebenarnya siapa sih dia itu?
##############
Eakkkkk masih penasaran kan Ren itu siapa? Di gantung dulu ya dan masih misterius.wkwk:vJgn lupa ninggalin jejak yaa!!
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cold Boy
Teen Fiction"Dibalik mata yang sedingin ES, ada hati yang berdetak di dalam-nya." Membuatnya dingin seperti ini karena hal masa lalu. Faktor keluarga yang kurang harmonis yang dialami REYNALD AZELL GANENDRA itu. Sampai lama kelamaan hatinya yang BEKU itu bisa...