Prolog

56 2 6
                                    

Warning
Banyak typo bertebaran dan ejaan yang berantakan
Mohon pengertiannya.
:D

****

"Tary kamu mau nggak jadi pacar aku ? Kata seorang cowok remaja yang mengenakan seragam SMA Samara.
"Aku mau jadi pacar kamu Asta. Dengan kegirangan si cewek melompat-lompat sambil merangkul lengan si cowok.

Aku melihatnya, melihat mereka yang sedang berduaan di tengah-tengah lapangan sekolah.yang sedang dikerubungi oleh beberapa siswa siswi SMA Samara. dengan bersorak mereka meneriakkan,"Terima ,terima, terima" begitu terus berulang-ulang kalimat itu diteriakkan. Seorang cowok dan cewek saling berhadapan dan berpandangan satu sama lain.cukup Aku nggak akan sanggup untuk melihat kejadian selanjutnya. Walaupun begitu aku tetap bertahan ditempat ku berdiri menyaksikan mereka berdua yang baru saja jadian.aku turut bahagia meski di hati kecilku ini rasanya remuk redam sakit banget.sebisa mungkin aku tersenyum kepada mereka,dengan menutupi perasaan ku yang hancur lebur tak beraturan.Aku mengucapkan selamat untuk mereka, dua orang yang berarti bagiku. Seorang sahabat yang aku sayangi dan seseorang yang aku cintai secara diam-diam.

****
Belum cukup disekolah aku merasakan sakit karena patah hati, sekarang dirumah pun aku harus mendapatkan sebuah Omelan dan kemarahan. Ini sudah menjadi hal biasa untukku jika aku melakukan sebuah kesalahan sedikit saja pasti akibatnya akan berdampak besar. Selalu saja nenek mengomel dan marah-marah, padahal dia kan sudah tua dan sakit-sakitan. Jika sudah begitu,aku pasti langsung melakukan apa yang diperintahkan oleh nenek, jika tidak sudah pasti nenek sendiri yang akan melakukan nya. Dan itu membuat ku merasa tak nyaman jika melihat nya. Maka dari itu aku pasti langsung melakukan apa yang disuruh oleh nenek, seperti sekarang ini aku sedang mengepel dan membersihkan rumah.

Ini sudah kesekian kalinya aku mendapatkan sebuah Omelan entah telinga ku sudah kebal atau bagaimana. Intinya semua Omelan yang aku dengar akan masuk kanan keluar kiri, hanya menjadi angin lalu untuk ku.

RapuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang