'Aldi mau ngomong apa?' Batinku karena bingung.
"Oke. Ikut gue"
Dia pun berjalan mendahuluiku. Dan pastinya aku mengekorinya, sampai tempat yang dia tuju****
Sesampai di tempat tujuan.
Ternyata Aldi membawaku ke taman kampus. Ya, taman dimana aku melihat pria yang mirip Aldi waktu itu. Ternyata pria itu memang Aldi.Selama diperjalanan menuju taman ini. Aku dan dia hanya diam. Tak ada yang memulai pembicaraan sama sekali. Dan sekarang, Aldi telah berhenti berjalan dan berbalik badan menatapku.
Okey, mungkin kalian masih inget. Hari ini kampusku libur. Jadi di kampus ini sangat sepi, palingan hanya ada para panitia dan pengisi acara untuk pergelaran seni nanti. Tapi itu di gedung kampus, tidak di taman ini. Di taman ini sepi sekali. Hanya ada aku dan Aldi disini. Dan, apa yang ingin Aldi omongin ke aku?
"Mau ngomong apa?" Tanyaku sambil menatapnya. Dan setelah aku berkata seperti itu, tiba-tiba...
Tiba-tiba saja, Aldi memelukku erat. Ralat. Sangat erat. Kenapa dia?
"A-aldi. L-lo kenapa?" Tanyaku mulai gugup.
'Aku kangen pelukan ini' batinku sambil memajamkan mataku. Merasakan hangatnya peluka seorang pria yang 1 tahun ini tak aku temui dan aku rindukan.
"(Nam). Akhirnya kamu balik lagi kesini. Kamu tau? Aku kangen banget sama kamu. Serius, aku kangen sama kamu. Sangat kangen" ucap Aldi mengungkapkan rasa rindunya kepadaku. Hhh.. aku juga rindu kamu, Ald. Sangat sangat rindu.
'Ah, (Nam), lo harus inget. Dia udah milik Salsha. Bukan milik lo lagi. Lo harus jaga semua rahasia ini dari Salsha. Jangan sampe Salsha tau kalo kalian dulu pernah pacaran. (Nam), inget itu!' Batinku mengingatkan diriku sendiri.
"A-Aldii. Lo kenapa sih? Kenapa lo tiba-tiba meluk gue? Lo ada masalah?" Tanyaku yang kembali berpura-pura tidak tahu tentang semua yang pernah terjadi di antara kita.
"(Nam), please! Kamu gak usah pura-pura gak tau kayak gitu. Aku tau tujuan kamu kayak gitu karna apa. Aku tau apa maksud kamu. Tapi, please! Jangan kayak gitu" ucapnya masih memelukku.
Ini yang aku suka darinya. Dia peka denganku. Tanpa dia bertanya dan tanpa aku beri kode, dia telah mengerti apa yang ku maksud dari sikapku.
"(Nam), aku tau, kamu juga kangen sama aku kan? Please! Peluk aku sekarang! Peluk aku! Aku kangen pelukan kamu. Please, (Nam), peluk aku! Aku mohon!" Suruhnya dengan suara yang mulai serak. Tunggu.
A-Apa dia menangis?Disaat Aldi berkata itu, airmataku mulai mengalir.
"(Nam), peluk aku sekarang!" Suruh Aldi lagi dengan suara lembut.
Tanpa basa-basi, aku pun menuruti suruhan Aldi dan aku mulai menangis dengan airmata yang mengalir deras di dada bidangnya.Kita larut dalam pelukan ini. Ya, memang aku sangat rindu dengan pria yang ada dipelukanku ini. Tapi, aku baru sadar, bahwa Aldi telah melanggar janjinya. Janji dimana dia akan setia sama aku sampai aku kembali ke Indonesia. Dan ternyata, dia mengingkarinya. Aku pun mendorong Aldi menjauh diriku.
"(N-nam). Ka-kamu kenapa? Kok kamu dorong aku?" Tanya Aldi yang mendekatiku.
"Gak usah deket-deket kamu! Aku benci sama kamu! Aku benci!" Ujarku dengan penekanan diakhir kata.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ex Boyfriend - Twins Story
Fanfiction"Walaupun hatiku masih menyayangi dan mencintai kamu. Tapi aku masih memikirkan perasaan kembaranku. Yang sekarang menjadi pacarmu!" -(Nama Kamu) "Aku mencintai dia karna dia sangat mirip sama kamu. Jika kamu tau, aku masih sayang dan cinta sama kam...