Dulu aku pernah mendengar ini dari netizen.
'Bagaimana enaknya jika hidup ini seperti game'Level dan nama yang terdapat diatas kepala setiap orang, title dan clan yang terdapat diatas kepala mereka.
Bagaimana enaknya jika hidup ini seperti game...
"Huh...." aku menghembuskan nafas berat dan melihat sekelilingku, memandangi teman-teman kelasku dan membayangkan diatas kepala mereka terdapat status.Tetapi sebenarnya, jika kamu bertanya kepadaku apa itu enak. Aku akan menjawab seperti ini.
"NGGAK! Sama sekali nggak enak." ucapku dalam lamunanku yang tengah menatap keluar jendela dari dalam kelasku yang kebetulan berada dilantai 3 dan tepat disamping jendela.
Tiba-tiba aku dikagetkan dengan tepukan dipundakku,
"Hei," sontak aku kaget dan membuyarkan lamunanku dan menoleh kebelakang.
Tatapanku dibalas dengan senyuman yang manis dan pertanyaan.
"Sedang mikirin apa?"Aku yang belum sepenuhnya sadar hanya melihatnya. Dia adalah teman kecilku. Lebih tepatnya, dia sahabatku dari kecil, Sheonil Shin. Berperawakan tinggi dan dada bidang, rambut yang di mohawk, berkulit kuning langsat, dan juga ahli bela diri. Sejak kecil ia belajar bela diri tradisional Korea, Taekkyon sama apa gitu?
Dia juga belajar Taekwondo pada saat yang sama. Dia juga memenangkan medali emas dikejuaraan SMA. Karena itu, ia tak perlu khawatir untuk masuk universitas. Katanya, penerimaan khusus atau apa gitu?
Selain itu. Diatas kepala orang ini tertulis jelas..
Lv. 25 Sheonil Shin,
Penerus Keluarga
CHEONBU,Sebenarnya apa yang terjadi denganku. Kenapa ada status game diatas kepalanya? Aku menghembuskan nafas berat dan membuang muka darinya. Bingung akan apa yang baru saja aku lihat. Aku menatap keluar jendela kaca yang besar disampingku sedangkan Sheonil tetap pada posisi sama dan tetap tersenyum. Oke, ini mulai terlihat menyeramkan.
Aku melihat pantulan diriku dari jendela disampingku. Terlihat jelas status diatas kepalaku.
<THE GAMER>
LV4 JIHAN HAN.Ya, namaku Jihan Han. Manusia malang berkekuatan aneh yang disebut <The Gamer>. Aku yang dengan gila pada saat itu menuruti apa kata otakku dan terus melamun. Apakah ini hanya ilusi hingga melihat semua ini?
Waktu sekolah telah usai, dan aku bergegas untuk pulang. Aku melihat kesekeliling berharap tidak ada status yang muncul diatas kepala orang-orang yang kulalui. Untunglah, aku sedikit lega. Ya, sedikit lega karena aku tidak benar-benar gila gara-gara game. Mungkin semua ini terjadi karena aku adalah 'maniak game' hingga berilusi seperti tadi.
Beberapa hari telah berlalu. Aku menjalani hari-hari dengan penuh hal aneh.
"Aku pulang!" ucapku dengan malas dan berlalu pergi naik ke atas-ke kamar. Sedangkan ibu-ku sedang memasak didapur.
Tok! Tok! Tok!
Suara ibu-ku yang sedang memotong ikan terdengar sampai dalam kamarku. Aku sedang mengerjakan PR siang hari itu."Jihan.. Tolong belikan ibu tahu." teriak ibuku dari dapur.
TRING!
Sebuah layar muncul dihadapanku. Aku menggaruk-garuk kepala yang tak gatal dan berpikir sejenak. Itu adalah layar notifikasi yang biasa muncul digame-game.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Gamer
FantasyBagaimana jika hidupmu seperti bermain game? Bagaimana kalau kamu bisa meningkatkan status dan levelmu dengan melakukan hal sehari-hari? Pasti seru bukan. Dunia penuh fantasi akan datang padamu. #Cerita yang aku ambil dari sebuah komik, mungkin akan...